26. Bayang - bayang Hujan dan Burung

45 2 0
                                    


 Aku hanyut dalam dimensi ruang dan waktu..

mengalir dari buih-buih kemaksiatan dan ketaatan

Aku tak lagi peduli dengan semua cacian dan pujian

semua itu hanya lemari batu yang harus di pecahkan.


Aku tak ingin lagi bersembunyi..

dari semua jalan takdir yang sudah di tentukan

Bilamana keyakinan mengantarkan ku

kepada satu kepastian


Saat wajah langit memberikan senyumannya..

dari segumpalan awan-awan yang berjalan menaungi kota

Saat itu pula bintang dan bulan menerangi

sawah di desa dan belantara


Dialog ini bercerita tentang..

sebuah penantian dan kerinduan

Menjalin kasih dengan semua irama sekelilingnya

baik semesta yang tak membaca hanya tahu tentang diorama


Penderitaan adalah awal dari kekecewaan

yang berbicara tanpa ada kejujuran..

Setelah hanyut akhirnya aku tengelam deri segelintir fana

bertutur kata dari semua makna ketiadaan


Kegelapan yang hina dina membuat ku sadar..

apa sebuah arti yang tidak harus di mengerti

Dengen semua imaji baik pun fiksi..

di sini aku mengarang tentang cinta beirahi


Burung-burung berkicau bercengkrama di atas daun dan dahan pohon..

tak tahu apa maksud, dari sebuah makna kicauannya....

Tak menduga setiap kepakan sayap

saling menjalin cinta antara jantan dan betina


Yang ku lihat hanya keanekaragaman hayati nan indah

dari sang maha pencipta dengen semua hamba yang berwarna-warna

Setiap kali aku memejamkan mata..

sungguh bahagia rasa itu benar-benar ada


Dari semua kesejukan dan kedamaian..

baik tenang ku pasrahkan kepada tuhan yang maha kuasa

berserah diri seekor burung yang berterbangan..

semestinya jiwa-jiwa pencari


Menaungi dengan rasa syukur..

segala media sendu sekian mendung bersenandung.

Setiap gemericik air yang menetes jatuh ke bumi

burung-burung pun memejamkan mata sambil menuturkan kalimat doa..


Terimakasih mawar berduri setelah gerimis tibalah pelangi

dari situlah doa yang di panjatkan seekor burung..

Aduh shadunya setelah melewati sendu-sendu kegelapan

keindahan hadir setelah melewati kepedihan..


Burung pun ingin pulang ke sangkarnya..

setelah mampir-mampir ke pohon kampung sebelah

Dari senja merah jingga sudah menjelma,

hingga lembayung akhirnya sampai di rumah


Mengucapkan selamat malam..

kepada jangrik, krik... krik..

Di atas bebatuan

sisi sungai.


  27 September 2017 

-gg- 

137 LUAPAN EMOSI SPONTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang