Gemericik air bernyanyi......Sebening embun pun menetes dipaginya
Hari baru menyadari, betapa indah moral jua
Berfikir semuanya, benar benar mencintai
Diam-diam dialog pukul 1:05 berita kita
Dalam relung, berlapis ketenangan jiwa
Melusuk do'a tanpa bimbang, demikian telapaskan
Bulan ini lebih banyak, memberi sesama
Pintu langit masih ada yang terbuka.....
Tanpa rasa, tiada makna bercumbu rayu
Bebas belenggu, dari palung salam rindu
Api padam putung berasap, tentang bunga
Ada abu dibawah sumpah serampu kian merdu
Wewangian ruh pun ber-iramakan hati sanubari, trimakasih
Sementara wajah ikut berseri damainya, harmoni
Melepaskan diri dalam satu pernyataan baik-baik
Tak bersandar ruang pun waktu, entah larut berjuhud
Terjaga rahasianya, segenap rupa hinanya diri ikut sujud
Misteri, pesan pilu menyelipkan tawadhu tak tahu ini itu
Terpejamlah mata, bukam meriah bisu
bekal tawakal, lenyapnya tabu kesendirianDalam bimbingan sang maha guru...
Menerima pasrah, tanpa perlu melulu
Kata bijak bukan lagi dapat ajak seroja merah biru
Setia hamba kosongnya jua tak ada memiliki
Ilalang terlalu dalam ambang batas
Tetapkan sabar, terkikis bar bar
Cukuplah, sekadar kasih mersa bernuansakan hayati mega-mega
Memikat ranah lama, sahut ramah ridhonya puan tuan bertuah
Seyogyanya, peran karunia pun merekah
tak serakahDari hembus anggin beralih lugu, lenyap pula hasrat pamrih jemuju
Beikrar, membakar hasud tiada maksud
Gelora indah, buanglah benih gibah ujar desik sebagai omongan
Manusia, memanglah jadi manusia..
Percayalah hamba makhluk pun hamba, bawa itu kuncinya
Sejenak sajak, beranjak maaf fana majemuk
Sukma larut, merajut cinta kekasih tanpa dan tanpa
Rahmat -Nya sungguh nyata, ketaatan kecil berirama dengan penuh hening
Tegur sapa tuturnya santun, meluap hikmah persatuan itu saja
Ridhoillah secarik karya, setitik media pun yakin dasar kalam berceria -Nya tentang bukan apa-apa
Nur Muhammad SAW. dalam al-qur'an sungguh pedoman, dari
firman -Nya. memang kita milik -Nya, tetap kembali hamba kepada -Nya.24:2018
KAMU SEDANG MEMBACA
137 LUAPAN EMOSI SPONTAN
RandomTerhimpun dari kertas yang berisikan kata-kata yang terurai hingga pada akhirnya menjadi kalimat tersusun baik itu sajak, puisi, dan cerita pendek.