Demi mulut yang tak mampu berbicara...tentang kata yang tersusun dan terurai,
demi telinga yang saat ini tak bisa mendengar..
dari bunyi dan irama bising nan merdu
Demi tubuh yang kaku tak mampu lagi bergerak memberikan isyarat,demi hati dan otak yang mengeras...
tak bisa lagi berfikir jernih dengan nuraninya,
wahai kekasihku akankah keajaiban itu datang saat tak di nanti
Wahai persangkaku adakah aku bila tanpa bila..
Aduh... mungkinkah roda diam saat ruang dan waktu telah tiada,
pesona sudah mulai terang dari selimut malam
yang berlalu lantah bersembunyi.
27/05/2017(Sabtu Penerjemah, Seni Bersastra di Malioboro)
KAMU SEDANG MEMBACA
137 LUAPAN EMOSI SPONTAN
RandomTerhimpun dari kertas yang berisikan kata-kata yang terurai hingga pada akhirnya menjadi kalimat tersusun baik itu sajak, puisi, dan cerita pendek.