105. Melihat Curiga

27 0 0
                                    


Awan cemburu, dengan hadirnya pelangi di langit-langit.

Bintang cemburu, pada wanita didapur memasak untuk anak-anaknya.

Siang cemburu, jatuhnya  tetesan kringat sang ayah berkerja diladang.

Malam cemburu, saat orang-orang tertidur ada lantunan ayat nan doa.

Laut cemburu, bulan menerangi perahu para nelayan.

Batu cemburu, air mengalir mengikhlaskan tanpa kekhawatiran.

Kota cemburu, suasana hening beromansakan alam didesa-desa.

Bocah cemburu, tidak lagi bersekolah, bermain dengan teman sebayanya.

Rakyat cemburu, segela rasa oleh molekannya pemimpin sedikit yang adil.

Kursi cemburu, lembaran-lembaran buku sedang dibaca bersandarkan kasur empuk.

Diam cemburu,  gagasan tiba saat amal sosial itu ada.

Waktu cemburu, oleh ruang kalbu sungguh tenang saat ini.

Langkah cemburu, mata berbinar dinaungi kasih sayang.

Akal cemburu, masi ada makhluk yang mau berbagi.

Nasib cemburu, ada - Nya jarak Tuhan itu dekat.

Aku cemburu, sudah berapa rindu yang datang tanpa sebab.

Minggu, 20 Mei 2018

137 LUAPAN EMOSI SPONTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang