50. Sajak Untuk Tuan

54 0 0
                                    


Ku kutip kalimatmu dari orang terdahulu

yang membawa kabar gembira,

ku katakan rindu untukmu

ingin rasanya dalam pelukan itu lagi


yang memberi peringatan

tak pantas diriku untuk melihat - Mu,

walaupun sejenak...

singah sana - Mu mengalir-ngalir dalam darah hamba - Mu


Tuan betapa baiknya Engau...

pada setiap makhluk di muka bumi ini

yang akhirnya kembali untuk - Mu lagi dan lagi

kuasa - Mu tak ada dua...


keadilan - Mu sungguh merata

dari setiap singgahan,

dalam tangis menjadi tawa dan sebaliknya

aku jujur saat ini..



Ingin menjadi hamba - Mu yang bodoh

dengan semua ketidaktahuanku,

yang fana dalam belenggu - Mu

saat berkemas lanta berpisah..


waktu akan memberi tahu - Mu

betapa aku mencintai - Mu tuan...

aku seorang lilin yang menerangi kamar gelap,

bocah-bocah dalam ketakutan oleh misteri



Seandainya aku masih bisa berandai-andai?

aku memohon petunjuk dan karunia - Mu...

untuk tidak berandai,

agar aku menjadi hamba - Mu yang pasrah


maaf dengan semua ungkapan - Ku

sebetulnya aku malu biarpun malu itu iman,

sebetulnya aku rindu biarpun rindu itu kasih,

dalam diam tertutur doa.....



Aku bermunajat..

ingin dipeluk - Mu...

walau hanya sekali kepada sang Esa

yang hakiki cukup dan cukup!.





Jakarta. Kamis,Pukul 17:43, 04/05/2017

"Kultum untuk Pembaca-baca"

137 LUAPAN EMOSI SPONTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang