Kenapa dengannya? Ada apa?
Pertanyaan seperti itu terus terngiang ditelinga pria berwajah kelinci itu. Dahinya berkerut melihat balasan pesan yang baru saja diterimanya. Tertulis sebuah pembatalan rencana yang telah disiapkan beberapa hari yang lalu. Wanitanya membatalkan perayaan anniv mereka. Tapi kenapa? Ia tak menjelaskan apapun. Pesannya benar-benar singkat. Sangat singkat."kenapa tiba-tiba? Bahkan ia tak mengangkat teleponku"gumamnya dan kembali meletakkan ponsel dan hoddienya.
"hei,kenapa wajahmu terlihat jelek?"Jin menghampiri Jungkook dan merebahkan dirinya di ranjang sang maknae.
"batal"jawabnya singkat
"mwo?? Waeyo? Padahal aku sudah menyiapkan sepasang sneakers untuk kelinci betinamu"
"tiba-tiba saja. Ia tak menjelaskannya. Aku bingung. Akhir-akhir ini mereka tertutup" pria bermarga Jeon itu menopang dagunya.
"masalah? Tunggu! Apa ini berkaitan dengan Sowon?"Jin bangkit dari posisinya.
"Sowon noona? Kenapa?"
"kau tidak tahu? Ia memusuhiku semenjak pertemuan 2 hari yang lalu"
"disungai Han?"
Jin mengangguk,"dia tidak menjelaskan kesalahanku. Dan ini pertama kalinya ia menyembunyikan sesuatu. Sebelumnya tidak pernah,kan?".
Jungkook manggut-manggut. Ia kemudian membuka ponselnya. Mencari jadwal BTS beberapa hari terakhir.
"apa yang kau lakukan?"Jin heran. Dongsaengnya sama sekali tidak menggubrisnya. Hingga akhirnya Jungkook menunjukkan sebuah teks singkat dari RM.
"katakan pada Jin hyung, Sowon menunggunya di Gwangju nanti malam"
Pesan yang diterimanya 2 hari sesudah SMA, masih tersimpan. Seingat Jungkook, ia telah meminta Jin untuk segera datang ke Gwangju cafe malam itu.
"Chakkaman! Astaga aku melupakannya. Tapi apa yang aku lakukan hari itu?"
"coba ingat lagi,Hyung"pinta Jungkook. Ia merasa khawatir jika acaranya batal karena hal itu. Persiapan anniv mereka sudah 100% dan itu sia-sia jika dibatalkan.
"hari itu, kita mendapat jadwal istirahat 2 hari dan ...... Astaga! Aku melupakannya"Jin menepuk dahinya. Merogoh saku celananya. Mencari benda elektronik disana.
"aahh ya, aku ingat Hyung. Kau dan Jhope hyung hari itu bertemu dengan Kidoh,kan?"Jungkook menjentikkan jarinya. Jin masih sibuk mengetik sesuatu. Berusaha menghubungi kekasihnya.
Ia mengangguk. Menatap luar jendela. Mendengarkan seksama suara jarum jam. Hingga akhirnya ia berdiri.
"Kook, kau harus membujuk Eunha untuk acaramu. Aku akan bicara dengan Sowon. Kajja!"Jin meraih mantel putih milik Taehyung yang ia sampirkan di balik pintu.
"tapi Hyung... Una...."
"cepat atau kau kembali menjadi mantan kekasihnya. Ppalli!"Jin menyeret Jungkook keluar tanpa menggubris panggilan Taehyung karena mantelnya.
"Jin Hyung, Jungkook-ah. Kembalikan mantelku!!"panggilnya dengan berjalan sambil mengaduk secangkir cokelat panas.
.
.
.
.
.Jimin. Park Jimin. Keadaannya saat ini sendiri di apartemen. Member lain,memilih untuk pulang setelah berhasil mendapat cuti dari agensi. Meskipun tidak banyak, terpenting mereka bisa beristirahat sekaligus memeluk keluarga yang cukup lama hanya berbalas rindu melalui ponsel. Namun tampaknya untuk Park Jimin, kali ini ia tidak mengikuti yang lain. Ia memilih tetap di apartement. Alasan cuaca masih saja dingin dan ia tidak akan mampu berkendara ke Busan dimusim dingin cukup membuat yang lain paham. Padahal si Golden maknae yang juga berasal dari Busan tetap pulang. Alhasil, Jimin benar-benar sendirian di apartemen. Hingga hari ini, ia benar-benar kesepian. Memposting kegiatannya di apartemen tanpa member lain lewat akun resmi mereka di twitter. Hal yang membuat para Army terkekeh adalah, fakta kalau ia merindukan si amazing dancer yang tak lain adalah Jhope.
KAMU SEDANG MEMBACA
Actually We're Together [HIATUS]
FanfictionI D O L Hujatan, Banyak cinta, skandal, rumor, backstreet, dating. Bukan hal baru di dunia Idol Kpop. Semakin tinggi pohon yang tumbuh, semakin kencang pula angin yang menerpanya. Book Bangchin shipper. Maaf menyinggung idol kalian mungkin sebagai c...