Forty Two

1.8K 148 2
                                    

Salju yang turun masih senantiasa menghiasi jalanan kota Seoul yang tampak mulai lenggang. Padahal waktu baru menunjukkan pukul 3 sore. Tapi jalanan yang serba putih itu hanya beberapa kendaraan yang lalu lalang. Mungkin banyak yang enggan menikmati dinginnya suhu saat ini. Seperti yang kita ketahui, penduduk Seoul hanya akan keluar rumah seperlunya.

Beberapa kaca jendela yang sedikit terbuka itu sedikit dikotori oleh salju. Gedung dengan warna putih pastel itu kontras dengan warna salju disekitarnya. Apalagi warna merah yang menjadi backgroud tulisan nama agensi itu juga tampak cantik berpadu dengannya. Dari lantai 4, suara alunan musik dan sesekali gelak tawa terdengar. Entah apa yang mereka lakukan disaat cuaca sedingin ini. Mengingat jadwal idolnya kini sedang masa cuti, apakah masih tetap latihan? Jawabannya berada pada keempat yeoja yang tengah sibuk bervideocall ria dengan seorang namja. Suara gelak tawa yang ternyata diciptakan oleh SinB hampir mengisi seluruh ruangan. Pria yang kini ia telepon, Jung Hoseok- kekasihnya-. Beberapa hari lalu adalah perayaan ulang tahun pria bermarga Jung itu. Meskipun pria itu tengah sibuk menggarap mixtapenya yang akan rilis bulan maret , kekasih,keluarga,sahabatnya tidak melupakan kejutan kecil untuknya. Sederhana namun membuat dirinya paham arti kebersamaan. Pria yang dikenal selalu membawa keceriaan itu sangat senang.

"Oppa, apa kau menyukai hadiahku? Aku membelinya langsung di Hongdae"Eunha paling antusias. Sebab ia memberikan sekotak besar hadiahnya. Keempat yeoja disana saling melirik dan menahan tawanya. Karena mereka tahu apa isi kotak besar itu.

"Yaa, Una-ya!! Apa isinya? Aku belum sempat membukanya. Belum ada yang aku buka kecuali milik SinB"

"yaa, ppalli bukalah setelah ini. Kau harus mengucapkan terimakasih sesudahnya"lanjut Eunha. Rambutnya yang sudah dipotong seperti era navilerra itu kini kembali menghiasi. Ia tampak begitu menggemaskan dengan hairstyle saat ini.

"aku curiga. Sepertinya kau sedang mengerjaiku"wajah Jhope yang tampak diponsel milik SinB itu mengamati isi ruangannya. Mencari kotak berwarna putih dari Eunha.

"Oppa, kau harus mematikan video call kita. Setelah itu kirim pesan padaku"ujar SinB yang tidak dapat menahan tawanya.

"nde?? Wae?? Sekalian aku akan membuka pemberian kalian. Kenapa dimatikan?"tanya Hoseok bingung.

"PDnim memanggil kami. Annyeong"ujar keempatnya.

Sambungan pun terputus.

"ha...ha... Kau ini kenapa memberi Jhope oppa seperti itu? Aishh, perutku benar-benar mengeras"SinB terkekeh. Ia benar-benar berusaha keras menahan tawa.

"setelahnya, Eunha tak akan menemui Jhope lagi"ujar Sowon. Dirinya juga bernasib sama saat ini dengan SinB.

"anniya, aku akan minta maaf sesudahnya. Lagipula sesekali membuat sesuatu yang berbeda juga menyenangkan"

"Tunggu... Ada pesan, Eon"Umji meraih ponsel Eunha yang tergeletak dimeja depannya.

"nugu?"tangan putih Eunha menerima ponselnya.

From: 전정국

Bantu aku!

"ada apa?"tanya Sowon.

"Jungkook, ia meminta bantuanku. Tapi untuk apa?"

"telepon saja. Siapa tahu penting"

"chakkaman. Tanyakan ia dimana. Aku rasa ini rencana Jhope!"ujar SinB. Ia memperlihatkan pesan dari Jhope. Sebuah ucapan terimakasih.

Eunha mengernyitkan dahinya,"ah.. Ya, kau benar. Aku jangan mudah tertipu". Baru saja ia mengatakan hal itu, ponselnya kembali berdering. Sebuah panggilan dengan nama Jungkook.

Actually We're Together [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang