Menunggu. Hampir 10 menit ia menunggu orang yang diteleponnya tadi. Sambil menyesap caramel macchiatonya, ia mendengarkan lagu dari headsetnya. Sesekali ia bersenandung kecil mengikuti lirik lagu itu.
Seseorang melangkah mendekatinya. Pria bermantel putih sama seperti yang ia wanita itu kenakan berdiri dibelakangnya. Memperhatikan aktivitas bernyanyi lirih si wanita. Ia memberanikan diri melepaskan paksa sebelah headset yang digunakan Yerin. Membuat wanita itu spontan memegang kerah mantelnya.
"ya!!!"pekik Yerin. Ia masih memegang kerah baju Taehyung. Pria didepannya tertawa keras. Kemudian menampakkan smirknya.
"kau kaget? Mianhe"ujarnya dengan cengiran khas seorang Kim Taehyung. Yerin menanggalkan tangannya dan mendorong dahi kekasihnya.
"sekali lagi kau seperti tadi, kau akan kehilangan organ reproduksimu,Taehyung-ah!"gerutu Yerin.
"baiklah baiklah. maafkan aku ,Nyonya Kim"seru Taehyung dan mengambil duduk disamping Yerin. Menyeruput sisa pesanan Yerin.
"mana belanjaanmu? Kajja aku akan segera mengantarmu. Diluar mendung pekat"
"ada dikasir. Kau yang terlalu lama. Katanya 15 menit, tapi ini terlalu lama"
"aku naik taksi dan sedikit macet diarah Gangnam. Kau sudah membayarnya?"
Yerin mengangguk. Ia berdiri dan menyeret paksa Taehyung menuju meja kasir.
"ahjumma, aku mengambil titipanku"ucapnya pada wanita paruh baya penjaga kasir.
"terimakasih "lanjutnya.
Mereka berdua berjalan kaki menuju dorm GFriend. Taehyung berjalan dengan menggendong paperbag didadanya. Sedangkan Yerin berada dibelakangnya. Tinggi tubuh keduanya membuat kesan menggemaskan. Tampak seperti pasangan yang diidamkan. Dengan mantel putih sama, dan sepertinya kesamaan mereka diluar rencana.
"berjalanlah disampingku. Kau seperti ekor singa jika dibelakang" Taehyung berhenti mendadak. Membuat gadis dibelakangnya menabrak dada pria itu sambil menunduk.
"awww"keluhnya mengusap dahinya.
"kenapa berhenti mendadak? Kau ini"lanjutnya.
Taehyung hanya tersenyum dan melingkarkan sebelah tangannya merangkul bahu gadis yang lebih pendek darinya itu.
"cepat jalan"ucapnya sambil beriringan dan perlahan melepaskan rangkulannya.
Yerin menurut. Ia tak ingin berdebat dengan singa jantan hari ini. Karena ia telah membantunya membawakan barangnya. Hitung-hitung, sebagai balas budi untuknya.
Saat lampu merah menyala, keduanya sedikit berlari dizebracross.
"apa kau lelah? Berikan tas itu padaku"ujar Yerin saat mereka hampir mencapai tempat tujuan.
"harusnya sejak tadi. Tapi aku tidak lelah. Hampir sampai"balas Taehyung. Ia menyamai langkah Yerin yang sudah lebih dulu melangkah ke teras.
Wanita itu menekan tombol-tombol hingga pintunya terbuka.
"kau ingin beku diluar? Ppalli masuk"ujarnya. Taehyung mengangguk dan ikut masuk. Kesannya, ia sudah lama tidak datang kemari. Apalagi sejak apartemen BTS pindah ke The Hills, bisa dikatakan ia tak pernah lagi ke dorm GFriend. Lagipula waktu belum pernah memihak kepadanya. Mengajak Yerin kencan juga belum pernah ia selesaikan dengan baik. Ia duduk dikursi dapur. Meletakkan paperbag disana. Menunggu Yerin datang dari kamar.
"kau disini?"SinB membuat Taehyung tersentak kaget. Segera ia mengangguk.
"dimana Yerin eonni?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Actually We're Together [HIATUS]
FanfictionI D O L Hujatan, Banyak cinta, skandal, rumor, backstreet, dating. Bukan hal baru di dunia Idol Kpop. Semakin tinggi pohon yang tumbuh, semakin kencang pula angin yang menerpanya. Book Bangchin shipper. Maaf menyinggung idol kalian mungkin sebagai c...