"Kenapa kau menangis?"
Suga berjongkok dihadapan kekasihnya yang duduk di kursi waiting room backstage GGG Tour usai menjalani beberapa interview dengan media Jepang. Kim Yewon tengah membersihkan sudut matanya yang berair karena terlalu merasa haru begitu ikut menyatakan GGG Tour resmi berakhir hari ini di Jepang.
"Bukankah itu artinya Gfriend akan memberikan warna baru di tour selanjutnya? Kenapa kau justru menangis, eoh?"tambahnya mengusap puncak kepala wanita itu.
Umji masih berusaha tak menangis lebih banyak lagi. Ia hanya mengubah ekspresi wajahnya sambil mengangguk yang diucapkan Suga, pria yang mengambil jadwal cuti hanya untuk mengikuti Final GGG Tour mereka.
"Aku hanya-han-aku hanya merasa bahagia karena di GGG Tour ini kami merasa sangat bangga kepada penggemar. Mereka meneriaki nama kami, tapi kami tidak banyak membayar ketulusan cinta mereka di GGG Tour ini dengan hasil lebih. Ini belum sebanding dengan mereka yang senantiasa mengikuti segala kegiatan kami, Oppa"
Jemari Umji kini sudah berada pada genggaman Suga. Pria berkulit putih pucat yang terlihat begitu dingin pada siapapun mengeratkan genggamannya.
"Hei, apa kau berpikir Kami (Bangtan) merasa sudah memberikan hal lebih untuk para penggemar? Kita semua sama, Umji-ya~kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu karena Buddy pasti akan merasa sangat bahagia bisa mengikuti GGG Tour ini hingga selesai. Meski masih banyak mereka yang tidak dapat datang langsung untuk kalian, Buddy di semua tempat pasti berusaha keras mendapatkan fancam dan lainnya hanya untuk melihat perform kalian. Apalagi saat ini, adalah hari terakhir Era GGG. Mereka pasti begitu semangat untuk meraih mimpi bertemu kalian suatu saat nanti. Arasseo?"
"dan berharap kami mendapat penghargaan, bukan?"sahut Umji.
Tatapan keduanya bertemu. Ucapan singkat Umji membuat Suga cepat tanggap dengan arah pembicaraan kekasihnya. Sedikit ada garis kekecewaan di kening pria itu setelah Umji mempertanyakan hal yang mulai diperbincangkan publik akhir-akhir ini.
"Itu...."
"Oppa, aku tidak berpikir menggilai trofi-trofi yang nantinya akan kami bawa pulang di acara penghargaan musik dan merasa bangga di hadapan penggemar. Tapi, aku menyadari perjuangan Buddy yang terus mengajak Buddy lainnya untuk berusaha meninggikan posisi Gfriend di berbagai kategori penghargaan. Padahal....,hiks...padahal kami sendiri sadar jika kami belum sebanding dengan group lain yang bahkan selalu-hiks-aku merasa Buddy sangat bekerja keras sedangkan kami tak bisa memberikan kebahagiaan lain jika itu terjadi"
"Umji-yaa, Uljima"tukas Suga.
Keadaan waiting room yang sepi membuat keduanya lebih leluasa untuk berbicara. Member Gfriend yang lain masih melakukan beberapa sesi interview dan berfoto tentunya.
"Airmatamu mungkin berharga untuk mereka. Tapi ingat! Dengan kau menangis, bukankah itu terlihat seperti menyerah sebelum kau berperang, euuum?"
"Lalu bagaimana? Apa aku tidak boleh menangis? Apa ak-"
Grep
Satu tarikan tangan, Min Suga kini memeluk Umji. Membenamkan wajah wanita yang ia cintai dalam dekapannya.
"Menangislah! Kau boleh saja menangis, tapi tidak untuk di hadapan orang lain. Menangislah dalam pelukanku tiap kali kau ingin menangis. Jangan menyembunyikannya"
Mendengarnya, Umji kembali menangis kini lebih keras. Bahu wanita itu bergetar. Sedangkan tangan Suga berusaha menahannya agar tetap dipelukan.
Satu tangannya membelai rambut Umji untuk memberi ketenangan padanya.
Sejenak tak ada percakapa apapun. Keduanya tenggelam pada pikiran masing-masing. Isakan Umji semakin melemah. Namun dekapan Suga masih sama, kuat dan menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Actually We're Together [HIATUS]
FanficI D O L Hujatan, Banyak cinta, skandal, rumor, backstreet, dating. Bukan hal baru di dunia Idol Kpop. Semakin tinggi pohon yang tumbuh, semakin kencang pula angin yang menerpanya. Book Bangchin shipper. Maaf menyinggung idol kalian mungkin sebagai c...