Chapter 14

1K 149 11
                                    

"Tolong kau letakkan ini disana!"

Seokjin menerima 2 botol yoghurt dan 2 pack buah Kiwi dari Sowon yang sibuk menggendong Meonji, anjing piaraannya.

"Meonji-ya, apa kau tidak bisa pergi bermain bersama temanmu? Kapan giliranku yang akan bermain dengan Ibumu, ha?"sahut Seokjin mengomel sambil meletakkan benda tersebut kedalam lemari pendingin.

Sowon tertawa kecil dan membawa Meonji duduk di sofa. Hari ini Meonji tak bisa pergi bermain dengan Angkku, karena Sinb mengajaknya pergi jalan-jalan.

Seokjin yang sengaja datang sendirian dengan membawa mobil ayahnya terpaksa menuruti perintah kekasihnya untuk menunda rencana mereka hingga Sinb kembali. Padahal Seokjin sudah berencana mengajak Sowon pergi berlibur ke Pantai Eurwangni.

"Oppa, apa kau keberatan jika aku membawanya bersama kita?"tanya Sowon

"Haissshh..tentu saja! Kalau kau membawanya bersama kita, kau pasti akan mengabaikanku seperti sekarang. Shireo! Aku hanya ingin kita pergi berdua"Protes Seokjin mencuci tangannya dan berjalan menghampiri Sowon.

"Cih, kenapa kau merengek seperti anak kecil? Kau merasa Meonji menyaingimu? cck..dasar"

"Eo, apa kau sadar jika sejak tadi kau selalu bermain dengannya..? Dan aku...kau hanya memintaku menata isi kulkas dan dapur. Ini tidak adil, bukan? Aku rasa kau berbakat jadi ibu tiri"sahut Seokjin menyandarkan kepalanya pada bahu Sowon.

"Yak! Jadi kau bilang aku sudah tua, begitu?"protes Sowon membuat guncangan pada kepala yang menyandar itu.

"Anida. Aku hanya bilang kau sudah siap menjadi ibu yang baik untuk anak-anakku kelak"

"Lalu kenapa ibu tiri?"

"Itu hanya seandainya nanti kau tidak menikah denganku dan aku memiliki anak, aku bisa menjadikanmu istri kedua atau simpananku, bukan?"

Seokjin tertawa keras mengatakannya. Ia sangat yakin Sowon juga menahan tawa hanya karena leluconnya yang sama sekali tak dimengerti.

"Kalau kau memintaku, jangan harap kau bisa melihat matahari terbit besoknya!"balas Sowon tak mau kalah.

Perdebatan gurauan itu justru membuat suasana mencair. Sowon memang merasa kasihan pada kekasihnya yang sudah membantu membersihkan beberapa bagian dorm sejak ia datang. Maka, sebelum Sinb datang ia memutuskan untuk menitipkan Meonji pada sahabatnya. Sehingga ia dan Seokjin bisa pergi ke panti sore ini.

Pantai yang mereka kunjungi berada di kawasan Incheon. Biasanya, di jam pulang kantor seperti sekarang, lalu lintas menuju tempat itu justru tak padat. Mungkin karena kebanyakan di sepanjang jalanan dekat pantai tak banyak rumah.

"Bukankah pantai ini tetap indah? Saat aku masih kecil, mendiang ayah selalu mengajakku menikmati musim panas di sini"ujar Sowon yang duduk membelakangi pantai.

"Aku sudah lama tak menyapa ayah. Bagaimana jika kita atur jadwal untuk berkunjung? Kau kan sudah menyelesaikan tour di Manila."tanya Seokjin yang berusaha mengaktifkan kameranya.

"Aku akan pergi jika kau juga kesana. Lagipula, rasanya ayah masih berada disekitarku"

Seokjin berjalan untuk ikut duduk bersama Sowon.

"Ayah pasti selalu bersamamu. Kau kan kebanggaannya"hibur Seokjin tak ingin Sowon mengingat kepergian ayahnya.

"Tapi ayah begitu mengagumimu. Ia bahkan sangat ingat hari ulang tahunmu"celetuk Sowon.

"Itu karena aku memang menantu idamannya. Tenang saja, kok...aku akan benar-benar menjadi menantu ayahmu"

"Dasar Gombal!"

Actually We're Together [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang