"Coba diam, Jim!"
Protes Yuju sambil mencoba menata kembali leggo yang ia susun bersama Jimin sejak 1 jam yang lalu. Jimin sendiri sudah merasa pegal harus membantu keponakan Yuju memasang leggo yang hampir sebesar nakas dikamarnya. Keisengan mengganggu Yuju pun ia gunakan sebagai penghilang rasa suntuk.
"Habisnya kau cantik setelah malam itu"balas Jimin memainkan rambut Yuju.
"Malam itu? Maksudmu?"
"Kau cantik saat perform di TFMA. Aku jarang sekali melihatmu berpenampilan santai seperti itu"jelas Jimin.
"Gombal! Mentang-mentang baru pulang dari benua barat, kau pandai sekali menggombal"tukas Yuju masih fokus menata beberapa leggo terakhir.
"Coba pikirkan! Dimana kau akan mempercayai perkataanku jika itu memujimu? Kau selalu saja menganggapnya sebuah candaan atau ledekan"
"Kau bertanggung jawab langsung atas mainan keponakanku, Jim"tukas Yuju memberesi beberapa sampah.
"Kalau kita punya anak, apa kau akan menemaninya bermain bersamaku?"tanya Jimin.
Yuju berhenti dari kegiatannya.
"Menurutmu?""Anak kita pasti akan sangat tampan sepertiku, bukan?"
"Kepedean!"celetuk Yuju.
Jimin mengeluarkan senyum jailnya dan terkekeh kecil.
"Setelah menemani anak itu, kita jadi mampir ke rumahmu?'Yuju menggeleng. Raut wajahnya berubah.
"Tidak. Keluargaku sedang mengunjungi Harabeoji di Mapo-gu""Yahhh...batal bertemu mertuaku,dong"keluh Jimin.
"Kita makan malam ditempat biasa saja, ya? Aku sudah lama tidak kesana"ujar Yuju.
"Aku juga. Baiklah, kita kesana sekarang'ajak Jimin
"Yasudah, aku akan berpamitan dengan Eonni"
Jimin mengangguk menyusul Yuju menuju ruang depan keluarga sepupunya.
.
.
.
.
.
."Pulang dari Amerika?"tanya Sowon pada pria yang meneleponnya 15 menit yang lalu. Ia adalah Kim Seokjin. Pria itu mengajak Sowon pergi sesuai pesan yang ia terima dari Sang Ibu.
Kedua manusia itu memakai sepatu dan scraft yang sama, pemberian Ibu dari Seokjin. Mereka tampak serasi.
"Sebenarnya sudah 2 hari yang lalu. Hanya saja, waktu hibernasiku lebih banyak dari Suga ternyata, hehehehehehe'tukas Seokjin.
"Chukhahae.... Boy With Luv masih pada peringkat pertama sampai saat ini. Aku senang sekali dengan pencapaian kalian tahun ini"puji Sowon. berusaha tak kehilangan topik pembicaraan.
"Kau mengikuti beritanya? Wah, aku saja tidak tahu jika kami juga masih di #1 chart mingguan"
"Aku tahu dari Yuju dan Yerin. Mereka terus mengulang lagu yang sama dari album kalian. Aku juga"kekeh Sowon.
Seokjin dan Sowon tiba dipintu masuk pantai. Keadaan angin yang cukup kencang membuat rambut Sowon yang terikat terayun-ayun. Keduanya menikmati perjalanan kaki disepanjang pantai. Menikmati suasana malam yang sudah jarang mereka lakukan.
"Kau menyukai sepatunya?"tanya Seokjin.
"Ndee, itu pas sekali dikakiku. Eomma memang yang terbaik!"balas Sowon.
"Nde? Hei, yang memberikan ini ibuku"tukas Seokjin.
"AH, PABBOOOO!"batin Sowon sambil menepuk dahinya.
"AH, maksudku Eommamu"tambahnya.
Seokjin tertawa. Kedua matanya tampak tenggelam.
"Kau ini lucu sekali. Sudah lama aku tidak mendengarmu mengatakan kesalahan yang konyol. Rasanya baru kemarin kita putus, tapi kali ini kita sudah bicara lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Actually We're Together [HIATUS]
Fiksi PenggemarI D O L Hujatan, Banyak cinta, skandal, rumor, backstreet, dating. Bukan hal baru di dunia Idol Kpop. Semakin tinggi pohon yang tumbuh, semakin kencang pula angin yang menerpanya. Book Bangchin shipper. Maaf menyinggung idol kalian mungkin sebagai c...