6

1.8K 184 15
                                    

Gue ngebuka mata. Tubuh gue rasanya udah sakit semua. Mulut ini hanya bisa meringis kesakitan, mengeluarkan suara desisan karena lebam-lebam di lengan dan luka gores di lutut. Nggak tahu kenapa gue semalem, yang jelas setelah ngejambak Soo Ah, gue pingsan karena kayak ada yang nimpuk dari belakang.

Di sini, di ruangan yang serba hitam putih. Cukup rapi dan terkesan minimalis. Gue berbaring di atas single bed dengan baskom kompresan ada di meja kecil di sebelah gue.

"Lo udah bangun?"

Suara seorang lelaki membuyarkan pikiran gue, membuat mata gue yang masih agak burem menerka-nerka siapa dia. Apa mungkin itu orang yang udah ngebantuin gue keluar dari gudang sekolah??

Dia mulai mendekat, bersamaan dengan itu pengelihatan gue mulai jelas. Dan gue terkejut ketika tahu siapa yang udah dateng dan berdiri di hadapan gue.

"Taeyong?"

"Iya ini gue! Lagian lo kenapa sih kok bisa sampe kayak gini?"

Kalo gue cerita bahwa ini semua kelakuan Soo Ah, apa yang bakal dia lakuin ya?

Tapi gak bisa juga gue ceritain masalah ini ke dia, yang ada gue malah ditendang dari sekolah. Secara itu sekolah milik ayah Soo Ah.

Lo harus inget Sohyun, ini bukan dunia lo! Lo ngga bisa berkuasa seperti di dunia nyata.

"Emang gue kenapa Yong?"

"Lah, gimana sih lo! Barusan gue nemuin tubuh lo di pinggir jalan deket sekolah. Lo kenapa? Tadi Ibu lo khawatir tau nggak. Dia nungguin lo tapi lo nggak pulang-pulang dan keadaan semakin malem. Kalo bukan karna ibu lo, mungkin gue nggak bakal nyari dan nemuin lo dalam keadaan kayak gini!"

"Gue... gue nggak inget apa-apa Yong. Seinget gue, ada yang nimpuk kepala gue dari belakang. Setelah itu gue nggak sadarkan diri lagi."

Gue terpaksa menutupi kegilaan Soo Ah hanya demi bertahan hidup di sekolah itu. Gue terpaksa.

"Kalo gitu, mulai sekarang lo harus berangkat dan pulang bareng sama gue!"

Demi apa? Kenapa Taeyong jadi baik banget ya? Pasti ada maunya nih. Majikan macem apa yang berubah sikap dalam semalem. Gue nggak yakin sama Taeyong.

Taeyong pun berjalan mendekati gue. Mengompres ulang lebam-lebam di lengan gue.

"Bisa duduk nggak?"

"Mau ngapain?"

"Itu katanya kepala bagian belakang lo ditimpuk kemaren, gue mau liat sekalian! Jangan-jangan luka parah."

Gue nurut aja sama Taeyong. Dia pun mulai menyibakkan rambut gue yang emang panjang ke samping.

"Awww!!"

Gue mengerang kesakitan setelah melakukan beberapa gerakan. Gue lupa kalo punggung gue kemarin menghantam tumpukan kursi yang ada di gudang. Sakit bangettt..

"Lo kenapa?"

"Punggung gue sakit banget!"

"Ini..?"

"Aaaaggh! Jangan di pukul juga kali, lo pikir bedug apa?!"

"Kok bisa sampe punggung sih sakitnya, kalo itu udah bukan daerah yang bisa gue jamah lagi."

"Apa maksud lo dengan kata ngejamah?? Jangan macem-macem ya lo?!"

"Ge'er amat sih. Siapa juga yang jamahin lo. Kayak lo cewek cantik nan seksi aja!"

Lucid Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang