24

1.3K 170 18
                                    


PLAKK!!











Suara tamparan keras begitu nyaring memenuhi seluruh lokasi pesta. Alunan musik yang sebelumnya terdengar merdu dan indah, mendadak terhenti dan suasana menjadi hening menegangkan.

Gue berdiri membeku tak kala tangan mulus Hyunmi mendarat tepat di atas pipi Lee Taeyong. Menyisakan bekas-bekas memerah yang membuat gue meringis setiap kali memperhatikannya.

"Tega ya lo! Kenapa sih harus ngelakuin ini di depan umum?! Apa lo nggak mikir kalo lo udah mempermalukan keluarga gue, huh??"

Taeyong masih tak berani menatap mata milik Hyunmi. Sementara itu, Hyunmi beralih pandang ke gue. Jantung gue acak-acakan. Astaga!! Ini memang masalah yang super besar! Dan sialnya, gue terlibat di dalam skenario Lee Taeyong.

"Dan lo!! Sohyun... gue bener-bener nggak nyangka! Ternyata selama ini lo itu busuk ya! Keliatannya aja lo kalem di luar, tapi di dalem... ckck.. gue.. nggak nyangka."

"Cukup Hyunmi! Ini semua salah gue. Sohyun bukan orang seperti apa yang lo katakan. Dia sama sekali nggak tau kejadian hari ini... bahkan... dia gak tau kalo gue suka sama dia selama ini."

"Sekali lagi. Maaf..."

Taeyong lalu menyeret tangan gue dan membawa gue keluar dari pesta. 

Sungguh pesta yang memalukan! Mungkin Hyunmi berpikir seperti itu. Gue nggak tau, tapi mungkin aja hati dia retak sama seperti apa yang gue rasain ketika Eunwoo oppa ninggalin gue demi Soo Ah. Oh.. tidak! Lebih tepatnya Eunwoo oppa mempermainkan gue demi Soo Ah!

"Taeyong!"

"Taeyong!!!"

Gue berteriak meminta Taeyong menghentikan langkahya. Lebih baik, masalah ini segera terselesaikan sekarang juga sebelum semuanya semakin runyam.

"Apa yang udah lo lakuin? Apa lo nggak sadar?? Lo udah nyakitin hati Hyunmi dan juga keluarganya!"

"Gue nggak peduli Hyun! Gue cinta sama lo! Lagipula gue juga nggak mau merasa terkekang sama keputusan keluarga!"

"Tapi cara lo salah.. nggak seharusnya lo mempermalukan Hyunmi dan keluarganya di hadapan banyak tamu. Lo justru semakin memperburuk semuanya.."

"Sudah. Jangan membahas itu lagi. Yang penting sekarang kita bebas kan?"

Taeyong berbicara begitu tenang seakan-akan dia tak berdosa. Begitu tenangnya kah? Bahkan ia masih sempat tersenyum seolah ini semua candaan dan permainan menyenangkan baginya.

"Stop!! Gue mau, lo kembali dan minta maaf sama mereka!"

"Apaan sih Hyun? Lo gila mau nyuruh gue masuk lagi setelah apa yang gue buat??"

"Ya lo emang harus tanggung jawab!"

"Nggak!! Gue nggak mau!!"

"Kok lo jadi kekanakan sih? Sejak kapan Taeyong yang gue kenal dingin dan bijak jadi kekanakan seperti ini??"

"Denger Sohyun! Setiap orang bisa merubah emosi bahkan sifatnya kapan pun. Mungkin Taeyong yang lo kenal itu sedang tak bersemayam dalam jiwa gue. Ayo pergi!!"

Taeyong masih terus menarik tangan gue menuju motornya. Dan kami pun pulang dengan membawa kekesalan di hati masing-masing.

...............................

Gue bangun saat denger suara ribut-ribut. Badan gue rasanya sakit semua, terutama kepala dan punggung gue.

"Aw!"

Lucid Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang