“HAAAHHH?!”
Gue teriak dan melotot tajam ke arah Soo Ah, terkejut dengan apa yang udah dia lakuin ke gue.
“Soo Ah!”
Cha Eunwoo ikutan teriak karena kue yang udah gue sajiin tadi tiba-tiba dilempar sendiri sama Soo Ah ke bajunya. Itu bukan gue! Tapi kayaknya Soo Ah pengen gue yang dikira ngelakuin itu, soalnya setelah ngelempar kuenya, tangannya terus nangkep tangan gue seolah-olah gue yang lempar kuenya ke dia. Kalian bia bayangin sendirilah ya, kayak gimananya.
“Oppa…. Bukan aku?”
Gue memelas sedih di hadapan Eunwoo. Jujur, ini pertama kalinya gue memelas ke orang lain, biasanya orang lain yang selalu memelas ke gue. Meskipun di dunia nyata Eunwoo oppa adalah pacar gue, gue nggak pernah melas ke dia sedikit pun.
“Soo Ah! Apa yang kamu lakuin?”
Tanya Eunwoo“Oppa.. liat deh, pelayan oppa ngelempar kuenya ke baju aku.”
“Lo Pasti mau balas dendam karena tadi sore gue tampar kan?!”
Lanjut Soo Ah sambil liat ke mata gue. Gue Cuma geleng-geleng kepala. Sementara Eunwoo ngasih isyarat supaya gue masuk kembali ke dapur.
………………………………
“Tenang aja, gue nggak bakal mecat lo.”
“Beneran??”
“Eoh.. lagian gue udah kenal banget sifat pacar gue. Dia emang suka cemburuan, maafin dia ya!”
Dia juga suka nge-bully orang lain, apa lo tau itu?
Gue membatin.
Selama di dunia nyata Eunwoo emang nggak tau kalau gue sering bully si Dahyun. Gue pura-pura manis di depannya supaya dia betah sama gue. Gue takut, kalau sampe Eunwoo tau yang sebenarnya, dia mungkin udah putusin gue. Apa mungkin yang Soo Ah lakuin sama halnya dengan gue?
“Ya, udah. Ini udah malem, mending sekarang lo pulang aja. Biar gue yang anter.”
“Apa??”
“Kenapa? Lo mau pulang sendiri? Tapi kayaknya nggak bakal ada kendaraan jam segini. Maaf ya, gara-gara gue, lo jadi pulang telat.”
“Nggak papa kok oppa, eh.. bos maksudnya.”
“Kamu bisa panggil saya apapun, nggak usah formal-formal banget, toh kita itu temen satu sekolah. Walaupun gue lebih tua dari lo dan posisi gue sekarang ini adalah bos lo.”
Pipi gue bersemu merah seketika. Gue nggak nyangka, Eunwoo bakal percaya ke gue dan bukan belain pacarnya.
Akhirnya, Eunwoo oppa nganterin gue pake motornya sampe rumah dengan selamat. Setelah itu, dia pamitan dan gue langsung masuk ke rumah dengan bahagia. Gue jadi malu sendiri saat disenyumin sama oppa tadi. Eunwoo oppa emang selalu charm, gue jadi makin cinta ke dia.……………………………
Gue nggak bisa tidur. Gue berbagi kamar yang sempit ini sama ibu Kwon Sohyun. Gue nggak biasa kali tidur berdua, apalagi kasurnya nggak segedhe kasur gue di rumah. Ini udah malem banget dan keadaan di luar kamar itu gelap gulita. Semua lampu dimatiin, mungkin mereka berhemat atau nggak, mungkin mereka nggak suka tidur dalam keadaan rumah terang benderang.
Karena udah berkali-kali gue mejemin mata tetep nggak bisa, akhirnya gue keluar menuju dapur dan nyari sesuatu yang bikin gue kenyang dan ngantuk. Dan di kulkas, gue nemuin sekotak susu cair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream ✔
Short StoryKim Sohyun adalah seorang pembully di sekolahnya. Namun, karena kesalahannya sendiri ia harus berakhir dan terjebak dalam sebuah mimpi buruk. Ketika terbangun ia berada di dunia yang asing sebagai Kwon Sohyun, si gadis tertindas, dan harus bertemu s...