Seperti ini ternyata rasanya ketika lo nggak punya temen satu pun. Sepi dan hampa. Mau ke kantin, tapi nggak ada yang nemenin, mau curhat nggak ada yang dengerin. Gue bisa mati kalau lama-lama kayak gini. Semua orang disini pada nggak berani temenan sama gue karena gue ini anak bully-an yang selalu diincer sama Soo Ah. Jadi kebayang sama Dahyun yang tiap hari gue kerjain. Apa dia ngalamin hal yang sama kayak yang gue alamin?“Ya iyalah. Dahyun sama menderitanya kayak lo. Kok lo sama sekali nggak peka sih!”
Datang tak diundang, pulang tak diantar. Seperti itulah Saeron di mata gue. Udah kayak jelangkung. Mana datengnya pasti tiba-tiba, kan gue kaget!
“Ah elo Ron! Gue kirain siapa. Jangan ngagetin gitu dong!"
“Ya, maaf. Hehe..”
“Ron, kapan sih gue bisa pulang ke dunia nyata dan terbebas dari mimpi buruk ini? Gue udah ga kuat. Gue bosan nggak ada temen. Gue capek di bully terus sama Soo Ah. Lo nggak liat keadaan gue sekarang gimana gara-gara kemarin gue disiksa dia di gudang. Huh?”
“Maaf, Hyun. Tapi, lo ada disini itu semua karena perbuatan lo sendiri. Lo hanya bisa keluar saat hati lo merasakan penyesalan terdalam atas semua yang udah lo lakuin ke Dahyun.”
“oke gue ngaku, gue nyesel banget karena selalu ngerjain si Dahyun. Kelar kan?? Sekarang apa lo bisa ngeluarin gue dari penjara ini?”
“Lo emang nyesel Sohyun, tapi pengakuan lo itu nggak tulus. Gue yakin kok, lo bisa keluar dari sini tapi suatu hari nanti. Sabar aja yaa!”
Emang dasar Saeron. Di mah enak karena nggak harus ngalamin apa yang gue alamin. Nggak harus ngerasain rasa sakit yang gue rasain. Saeron nggak ngerti penderitaan gue. Makanya dia bilang begitu. Ya sudahlah, setidaknya gue punya Saeron yang udah gue curhatin tanpa sengaja dari tadi.
“Eh… ikutan yuk, kak Eunwoo ikut casting tuh!”
“Seriusan lo! Kak Eunwoo ikutan? Kalo dia udah pasti lolos jadi pangerannya kan?!”
“Gue mau ikutan ah! Siapa tahu gue kepilih jadi Snow White-nya!”
“Lo yakin? Nggak takut saingan sama nenek lampir sekolah?”
Gue denger suara rebut-ribut di depan madding. Mereka nyebut-nyebut nama Eunwoo dan Soo Ah. Dan hebatnya, mereka manggil Soo Ah dengan julukan nenek lampir sekolah. Haha.. gue seneng dengernya. Kan kalo gini kuping gue bisa refreshing dikit. Tapi gue penasaran, apaan sih yang mereka obrolin.
“Udah.. sono. Liat aja, barangkali lo tertarik” Sahut Saeron yang emang bisa baca pikiran gue.
Gue pun menerobos keramaian dan meneliti pengumuman apa yang dipajang sekolah di madding tersebut,
“Diadakan casting untuk pemeran drama romantis “Snow White” dalam rangka memperingati acara ulang tahun sekolah pada tanggal 28 Februari 2018. Casting diadakan untuk seluruh siswa SMA Jeongguk yang berminat, dengan mendaftar langsung ke sekretariat OSIS. Batas pendaftaran 4 Februari 2018 pukul 12.00 KST.”
“Wah, besok dong penutupan pendaftarannya!” Lanjut gue setelah membaca isi pengumuman.
“Lo nggak perlu ikut!”
Teriakan seorang cowok dari arah belakang yang gue yakini itu terikan ditujukan ke gue. Gue pun menoleh dan mendapati Taeyong, majikan gue tercinta, udah berdiri manis di belakang dengan wajah jutek khasnya. Astaga, sekarang apa lagi?
“Lo nggak usah ikutan casting itu Sohyun?!”
“Kok lo ngelarang gue tiba-tiba sih. Emangnya lo tau darimana kalo gue mau ikut? Lo dukun ya?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream ✔
ContoKim Sohyun adalah seorang pembully di sekolahnya. Namun, karena kesalahannya sendiri ia harus berakhir dan terjebak dalam sebuah mimpi buruk. Ketika terbangun ia berada di dunia yang asing sebagai Kwon Sohyun, si gadis tertindas, dan harus bertemu s...