Hari-hari gue di alam ini semakin terlewati begitu jauh. Dan mungkin... gue mulai terbiasa. Terbiasa dengan setiap permasalahan hidup yang ada. Terbiasa dengan bully-an Soo Ah, terbiasa dengan rasa sakit yang diberikan Oppa, terbiasa dengan kehidupan pembantu dan.. hanya satu hal saja yang masih belum terbiasa bagiku. Gue belum terbiasa dijauhi oleh Taeyong!Benar. Malam itu dengan berat hati gue berkata 'maaf dan nggak bisa'. Gue meminta maaf karena gue nggak bisa membiarkan Taeyong terlalu dalam suka sama gue. Gue Kim Sohyun. Bukan Kwon Sohyun yang dia kenal dan cintai.
Gue nggak bisa bersama dengannya karena emang gue nggak pantes. Memang jadi anak pembantu bukanlah latar belakang gue yang sebenarnya. Tapi tetep aja.. disini gue harus adaptasi mendalami peran gue sebagai Kwon Sohyun.
Terlebih lagi.. gue sepertinya masih belum ada rasa sama dia. Atau mungkin juga udah?? Atau mungkin gue nggak menyadarinya? Entahlah. Hanya hati kecil gue yang mampu menjawab namun sayangnya jawaban itu tak dapat terjemahkan oleh otakku. Benar apa yang orang bilang, cinta itu abstrak dan irrasional. Abstrak karena sulit disadari dan irrasional.. karena bisa jadi cinta datang dari mimpi!
Taeyong melenggang pergi begitu saja tanpa menatap ke arahku sedikit pun. Huh. Dia pasti marah dan kecewa. Tapi.. memang sepertinya harus begini. Aku juga tak ingin Kwon Sohyun yang asli merasa tersakiti. Dia pasti berpikiran sama denganku. Seorang anak pembantu tak pantas bersanding dengan anak majikan apalagi si majikan menganggap rendah pekerjaan si pembantunya. Yang ada malah konflik semakin keruh. Dan siapa tahu kedepannya justru kehidupan Kwon Sohyun berada dalam kegelapan?
Gue menghela nafas. Gue lanjutin langkah kaki menuju ke kelas. Dan apa yang gue dapati disana? Taeyong sedang duduk mesra bersama Hyunmi. Secepat itukah Hyunmi menerima Taeyong kembali?? Tapi.. syukurlah.
Yang membuatku miris adalah kini teman-teman sekolah melayangkan pandangan tak sukanya sama gue.
"Eh.. si perebut tunangan orang datang!"
"Ih! Kok nggak malu ya?"
"Pura-pura aja polos! Nyatanya.... ckckck.."
Hyunmi langsung menoleh ke arahku. Diikuti Taeyong, namun ia hanya sekilas menatap dingin mataku lalu mengalihkan segera pandangannya ke arah buku.
"Eh udah dateng? Serigala berbulu domba?"
"Atau.. sahabat busuk!"
Stop Hyunmi! Kenapa kok gue merasa sakit mendengarnya? Padahal gue baru aja deket dan sahabatan sama dia. Tapi.. gara-gara ulahku sendiri sekarang dia menjauh dan kembali membenciku.
"Mau kemana lo?! Lo masih berani sekolah disini huh? Pergi!"
Hyunmi ngedorong tubuh gue sampai gue terjatuh. Dan tepat di belakang gue, datanglah Soo Ah dan Eunwoo oppa dari pintu masuk kelas.
"Ups! Kayaknya gue dateng disaat yang tidak tepat. Ada urusan rumah tangga deh!"
Ucap Soo Ah yang terdengar mengejek gue.
"Wowww... rupanya orang ketiganya sama kayak orang yang udah ngerebut cowok gue toh?"
Lengkap sudah. Gue mendapat cap perebut cowok orang dan gue sedih dengernya. Gue yang selalu didewakan di dunia nyata, sekarang diinjek-injek banyak orang.
"Stop! Gue nggak pernah ngerebut cowok lo ya! Dia yang brengsek!!"
Gue berontak dan melontarkan kalimat itu pada Soo Ah. Lalu.. apa ada yang percaya sama gue?? Tidak.
"Sadar diri dong lo Hyun! Eunwoo oppa itu cowok yang paling diidamkan di sekolah. Udah ganteng, lembut, kebanggaan sekolah.. kurang apalagi coba! Jangan beraninya lo menyebutnya dengan kata kasar seperti itu! Lo aja yang ganjen!"
![](https://img.wattpad.com/cover/135635728-288-k562312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream ✔
ContoKim Sohyun adalah seorang pembully di sekolahnya. Namun, karena kesalahannya sendiri ia harus berakhir dan terjebak dalam sebuah mimpi buruk. Ketika terbangun ia berada di dunia yang asing sebagai Kwon Sohyun, si gadis tertindas, dan harus bertemu s...