12

2.7K 102 7
                                    

Ceritanya makin ngga jelas,kalo ada kesalahan seperti tempat,nama,dll tolong dimaklumi dan kasih tau karena aku ngetiknya setengah sadar😅.

Warning!
Typo bertebaran dimana-mana!!

*************************

Semua siswa sedang berkumpul di aula karena disana akan ada pengumuman dari kepala sekolah,tapi tidak seorang siswa yang sedari tadi hanya terdiam dikamar mandi.

Ia membuka pintu dan melangkah keluar,dengan langkah ringannya ia membuka laci meja disebalah tempat tidur tapi yang sayangnya terkunci.

Siswa itu lantas mengambil sebuah kawat dirambutnya,yang dijadikan sebagai pembuka laci tersebut.Tak berapa lama laci itu terbuka,ia lantas mengambil sebuah kotak dan membukanya.

"Sudah ku duga"gumam siswa itu tersenyum tipis dan mengambil sebuah kalung.

*************************
"Lu habis darimana Le?...kenapa tadi ngga ada di Aula"tanya salah seorang siswa pada Vera.

"Habis dari kamar mandi"jawab Vera datar dengan mata tertuju kearah Vero.

Merasa ditatap dari belakang Vero lantas menengok kearah belakang dan betemu pandang dengan kedua mata Vera,Vero memberikan senyuman tapi dibalas dengan wajah datar Vera.

Drettt...drettt

Handphone bergetar dibalik kantong celana milik Vera.Ia lantas mengambil dan mengangkatnya.

"gua punya informasi yang sangat penting,sebaiknya lu cepet kesini"ujar seseorang dari balik telephon.

"gue usahain"jawab Vera

"Tapi ini mengenai..."suara Renk terpotong oleh siswa yang berlarian kearah luar gedung.

"Nanti gue telpon lagi"ucap Vera mau ngakhiri percakapan secara sepihak.

Vera mencegat seorang siswa yang lewat "ada apa?"Tanya Vera

"Itu donatur sekolah sebentar lagi datang"

"Apa dia sebegitu pentingnya jadi harus disambut?"

"Yaiyalah,secara dia seorang bilioner yang sangat terkenal di negara ini,yang memiliki wajah yang tampan ditambah dia masih sangat muda.Masa lu ngga kenal?"terang siswa itu.

"orang tua Sa-sam ah siapa sih nama tuh anak"sebal Vera yang masih saja tidak ingat nama siswa yang harus dijauhinya.

"Bukan Sammy!"

"terus"

"eb tunggu,tumben banget lu banyak ngomong kaya cewek"ucap siswa itu mengenyitkan dahinya.

Vera yang mendengar itu langsung membuat wajahnya kembali datar dan berjalan meninggalkan siswa tadi.

*************************
Semua siswa sekarang berada di depan halaman sekolah,mereka bersiap menunggu sang donatur yang tidak akan lama lagi akan tiba.

"Cumam donatur aja harus disambut segininya?"gumam Vera

"Asal kamu tau aja,banyak yang jadi penggemarnya disini"jawab seorang siswa yang masih mendengar gumaman Vera

"Gue kira cuma cewek aja yang punya idola atau penggemar"Vera berkomentar.

"Lo kok disini!"kata Vera setelah sadar yang menjawab pertanyaannya sedari tadi adalah Vero

"Ckckck....aku dari tadi sudah disini kali,mata kamu aja yang katarak ngga bisa ngeliat cowo seganteng ini"dengus Vero

Vera tak mendengar dengusan Vero ia lebih memerhatikan deretan mobil yang baru memasuki pelataran sekolah

'Aku merasa tidak asing dengan mobil itu'batin Vera

Seorang pria berjas hitam formal keluar dari mobil lalu bergegas membuka pintu belakang,tak lama keluar pria yang memakai tuxedo berwarna grey yang memiliki tubuh proposional ditambah wajah datarnya dengan pandangan yang tajam.

'Oh my god'batin Vera terkejut melihat pria yang mengaku sebagai donatur sekolah yang hampir sepuluh bulan ini menyembunyikannya.

Pria dan kepala sekolah beserta para pengalwanya yang dibelakangnya itu berjalan menuju kedalam sekolah,tapi pria itu tiba-tiba berhenti.

"Siswa disini tidak terlalu banyak"komentar pria itu sambil mengarahkan pandangan keseluruh murid yang berada di sekitarnya dan terhenti oleh salah seorang siswa yang menunduk.

"Tentu saja,kami selalu menyeleksi dengan ketat semua siswa yang ingin bersekolah disini,jadi hanya siswa yang berprestasi dan berpotensi yang bisa masuk kesini"jawab kepala sekolah itu dengan bangga

Pria itu lalu melanjutkan berjalan masuk dengan wajah datarnya dengan tangan yang dimasukkan kedalam kantong celana.

'finally i find you,baby!' Batin pria itu menyeringai

*************************
Vera sekarang berada dalam kamarnya,ia terlihat sangat gelisah

'Bagaimana ini,dia ada disini.Sebentar lagi pasti penyamaranku akan terbongkar'batin Vera gusar dengan menggigit ujung jari-jarinya.

"Berhentilah mondar madir seperti setrikaan, kamu membuat kepalaku pusing"protes Vero yang sejak tadi memerhatikan tingkah Vera yang tidak biasanya begini.

Sejak kemarin malam Vero menggunakan kata aku dan kamu lain halnya Vera yang masih menggunakan lo gue.

"lama-lama gue bisa gila kalau seperti ini"gumam Vera frustasi.

Tok...Tok...Tok

Terdengar suara ketukan pintu,Vera langsung berjalan dan membuka pintu terlihat siswa memakai kaca mata dengan rambut serta seragam yang sangat rapi.

"Kau dipanggil keruangan kepala sekolah"kata siswa itu memeberitahukan dengan suara amat pelan.

Tubuh Vera langsung menegang setelah mendengar itu"ya...yang benar?"tanya Vera dengan gagap.Siswa itu mengenyitkan dahi bingung dengan tingkah Vera dan terlihat sekali wajahnya sedikit pucat.

"Baiklah,gue akan kesana"ucap Vera pada akhirnya.

*************************
Vera dengan ragu-ragu mengetuk pintu kayu yang didalamnya sudah pasti ada orang yang sangat ingin di hindarinya.

"Masuk"ucap orang didalam dengan nada dinginnya,suara yang sangat di hafal oleh Vera.

Vera pun masuk kedalam ruang kepala sekolah untuk kedua kalinya(pertama saat awal sekolah dan ini yang kedua),ia langsung melihat sang donatur sedang duduk dengan gaya angkuhnya.

Vera mengedarkan pandangan kesegala arah tapi yang didapatnya hanya ia dan sang donatur dan dirinya.

"Kembali secara sukarela atau dipaksa?"tanya sang donatur dengan suara rendahnya

Vera yang mendengar pertanyaan itu bertambah gemetaran ditambah pria di depannya ini terlihat menahan amarahnya.

Donatur itu berdiri berjalan mendekati Vera
"Waktu kamu dua hari"bisiknya dengan pelan namun terdengar tegas.

"Tapi...."Ucap Vera ingin memprotes

"Besok sore atau sekarang,tidak ada bantahan lagi"potongnya tepat di telinga Vera

"Besok sore"ucap Vera pasrah

"Ok,jangan pernah mencoba kabur lagi baby"kata sang donatur itu memperingatkan

"Karena seberapa-pun usaha kamu mencoba kabur kakak pasti akan menemukanmu" lanjutnya dengan tersenyum tipis dan meninggalkan Vera sendirian dalam ruangan itu.

Tbc

you(obsesion or love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang