Warning!
Typo bejibun dan kata-kata yang kurang tepat!Enjoy and happy reading
***
Angin berhembus lembut menyapu permukaan kulit,suara deburan ombak yang tidak terlalu keras terdengar menambah kenyamanan suasana disana.
"Angin malam tidak baik untuk wanita," kata seorang pria yang baru saja keluar dari rumah pohon," yang kamu lihat adalah diri kamu sendiri." lanjut Riko.
"Tidak mungkin." balas Vera
"Kamu yang punya tubuh, pasti kamu bisa merasakannya."
"Anak itu terlalu sempurna untuk menjadi saya."
"Mungkin besok bisa kita lanjutkan untuk terapinya." ucap Riko.
"Oh ya,nama saya Riko jika anda lupa dan sebaiknya tidak usah terlalu formal, karena saya disini adalah korban penculikan." kata dokter muda itu sembari masuk kedalam.
'Dokter itu masih sehatkan?'batin Vera bertanya melihat sikap dan perkataan pria itu yang lumayan ajaib.
Kresek ....kresek
Suara semak-semak yang saling bergesekan terdengar, tak berapa lama muncullah seorang pria dengan penampilan lusuh. Orang itu lantas menaiki tangga dengan sempoyongan dan akhirnya berhasil sampai di belakang Vera.
"Kenapa tidak besok saja kembalinya?" tanya Vera tanpa rasa bersalah.
"Sweetheart, apakah kamu pernah melihat bidadara keluar tanduk?" tanya pria itu yang ternyata adalah Reno dengan sarkas.
"Aku tidur duluan, capek." ucap Vera tak mengidahkan Reno yang sudah siap ingin berkelahi.
"Apa lihat-lihat!" ujarnya sewot ketika melihat Riko yang sedang menatapnya.
"A-aku tadi urusan dengan nona Vera." balas Riko takut-takut.
"Ckck .... Menjauhlah dari hadapanku karena lagi mode senggol bacok." Reno berlalu kedalam dengan menyenggol bahu dokter muda itu dengan keras.
'Hey..lihat siapa disini yang nyenggol duluan.' batin Riko mendengus.
***
Pagi cerah mengawali hari, seperti wajah Reno yang terlihat sangat sumringah yang membuat Vera dan Riko menautkan alis tanda tanya.
"Harinya cerah banget." kata pria itu dengan suara riangnya.
"Selain psyco ternyata dia juga terlihat mengidap bipolar." komentar Riko setelah mengamati.
Reno mendekati kedua orang yang tengah menatapnya aneh lalu ingin memeluk namun Vera sudah lebih dahulu menjauh, Reno mendengus kasar.
"Ren, buatkan sarapan!" perintah Vera dari dalam. Seumur-umur wanita itu belum pernah memasak, bahkan kedapur pun bisa ia hitung dengan jari karena Azka sangat melarangnya, 'Untuk apa memiliki pelayan jika makanan masih buat sendiri, lagian di dapur itu area berbahaya karena banyak benda tajam.' ujarnya ketika ia yang selalu merengek ingin belajar masak.
"Aku tidak bisa masak." balas pria itu, ia lalu menatap Riko.
"Biar aku saja yang buat." tawar Riko.
"Bukan hanya sarapan tapi makan siang atau malam, kalau tidak mau aku akan memotong tanganmu itu biar ..." ancaman Reno belum selesai namun telah dipotong.
"Fine, aku bagian masak." ujar Riko mengangkat tangannya tanda menyerah.
Setelah Riko berkecimpung di dapur akhirnya makanan yang ia buat telah selesai, Vera nampak takjub akan hasil masakan pria itu yang tampak tidak menggugah selera sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
you(obsesion or love)
Romance"lu harus jadi milik gue bagaimanapun caranya"ucap seorang cowo "in your dream"jawab gadis dengan suara meremehkan ************************************************************************************** ini cerita dari pengarang abal-abal...