30 - End

2.9K 71 12
                                    

Warning!
Typo berserakan dimana-mana dan penggunaan kata yang kurang pas.

Wait, lagunya disetel pas waktu di  tengah cerita biar cocok nadanya.

Enjoy and happy reading!

***

7 bulan kemudian

Komunikasi yang dijanjikan Vera pada Vero tidak terlaksana, sebagai gantinya Vera mengirimkan surat permintaan maaf pada Vero dan mengatakan alasannya, tentu saja hati pria itu merasa hancur ditambah Vera yang mengatakan semuanya kalau ia telah menikah dengan kakaknya sendiri. Ia sudah memantapkan hati untuk menerima suaminya sepenuhnya dan ia sedang berusaha.

Seperti kebanyakan istri lain, dari subuh hari dia memasak, menyiapkan perlengkapan suami dari ujung kepala sampai ujung kaki. Diwaktu jam makan siang, ia yang akan pergi ke kantor Azka untuk mengantar makan siang.

Diwaktu senggah Vera tidak lagi merenung, ia lebih suka menghabiskannya dengan melukis atau membuat sebuah guci yang ditempanya seorang diri.

Azka sangat senang akan semua perubahan istrinya, meski terkadang ia masih melihat Vera yang melamun.

***

Pagi ini Vera dilarikan kerumah sakit. Azka diluar sedang harap-harap cemas sembari mondar-mandir tidak jelas, ia takut kelihangan wanita yang dicintainya. Sedangkan di dalam ruangan Vera tengah berbaring diatas brankar rumah sakit dengan peluh yang membanjiri wajahnya, ia tersenyum menatap kearah box yang tak jauh darinya.

Tak berapa lama seorang suster datang menghampiri, " Maaf, ini ada titipan dari seseorang." ujarnya sembari mengulurkan sebuah kertas.

'Apakah suster ini tidak tau waktu!' batin Vera geram.

Vera membuka kertas itu dan membaca setiap katanya dengan teliti. Jantungnya berdetak dua kali lipat, ia melihat kesekelilingnya was-was.

********************************************

Jika kamu ingin mengetahui dimana mayat ibumu cepatlah datang kealamat ini  sekarang juga!

Jl. ********

Ingat datanglah sendirian!

********************************************

Dibacanya sekali lagi, namun tetap saja tidak ada yang berubah, atensinya beralih kearah sang suster yang ingin pergi.

"Sus, siapa yang memberikan surat ini?" tanya Vera meraih tangan sang suster ketika ingin pergi.

"Seorang pria sangar dengan setelah hitam-hitam." jawab suster itu mengingat.

Tak berapa lama Azka berlari kedalam memeluk sang istri, "Kamu hebat! .... Thanks for all my wife!" seru Azka bahagia.

Vera tersenyum, 'Bagaimana aku bisa pergi jika keadaanku begini?' batinnya.

"Kamu tahu perasaanku dari tadi tidak enak sama sekali, tapi setelah melihat kamu berhasil ak ...." perkataan Azka terpotong oleh ucapan Vera.

"Kak, Aku mau pergi sebentar."

"APA! Baby kamu baru saja melahirkan bagaimana mung ...."

"Hanya sebentar, ok?"

"Tapi kamu mau kemana?" tanya Azka menaikan sebelah alisnya.

"Kesuatu tempat untuk menyelesaikan sesuatu." jawabnya lalu beranjak, meski area kewanitaannya masih sangat sakit ia berusaha untuk tidak meringis agar Azka tidak membatalkan izinnya, ingat ini demi Mommy nya!

you(obsesion or love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang