25

1.6K 59 4
                                    

Warning!
Typo bertebaran, dan kata-kata yang kurang pas penempatannya.

Enjoy and happy reading guys!

***

Vera Pov

Cahaya itu terlihat lagi namun sekarang terlihat lebih terang, ini seperti sebuah lanjutan penggalan terapi yang telah lalu yang artinya ini adalah memori milikku yang hilang itu yang dikatakan Riko.

Yang kulihat pertama kali adalah anak gadis kecil itu masih saja menangis, ia meraung-raung menangisi ayahnya yang telah tiada. Sedangkan Sang Ibu tengah berdebat dengan pembunuh itu.

"Ayo kita pergi." perintah pria yang kalau tidak salah bernama Tengku, sembari menggiring Mama gadis kecil itu aka Lisa agak berjalan.

"Mommy hiks mau kemana?" tanya Rika yang baru menyadari Mommynya berjalan yang disampinya ada paman jahat.

"Please  Tengku, aku tidak bisa meninggalkan anakku disini sendirian." mohon Lisa.

"Siapa bilang dia akan disini, dia akan ikut dengan kita .... Anakku memintanya untuk dijadikan mainan." balas pria tersebut dengan arogan.

Wajah wanita itu berubah pucat, Tengku sedang memerintahkan anak buahnya untuk melakukan sesuatu. Ketika dirasa cengkraman ditangannya melonggar Lisa langsung menghampiri dan menggendong anaknya lalu berlari kehutan yang lebih dalam.

"Kejar mereka!" seru pria itu nyaring.

Vera Pov End

Lisa menambah kecepatan larinya sembari mendekap anaknya, tidak memperdulikan kakinya yang sudah lecet-lecet yang ada dipikirannya ia harus berlari sejauh mungkin dari pria berbahaya itu.

"Mommy kita mau kemana hiks? " gumam Rika.

Bruk

"Mommy sakit."Lisa tersandung oleh akar yang mencuat hingga membuat ibu dan anak itu terjerembab. Lisa melihat sekeliling, ia rasa sekarang posisinya sudah lumayan jauh dengan para pembunuh itu dan lagipula waktu sudah hampir malam, tidak mungkin bukan mereka masih mengejar.

Lisa mendekap anaknya agar tidak merasakan dinginnya angin malam, tak lama terdengar dengkuran halus anaknya.

2 hari kemudian

'Aku tidak bisa terus bersembunyi seperti ini, cepat atau lambat mereka akan menemukan kami. Aku tidak mau sampai anakku dan Mike menjadi mainan pria brengsek itu, aku harus berbuat sesuatu.' Lisa membatin sembari melihat anaknya yang bermain-main.

'Dan bagaimana dengan jasad suami dan sahabatku. Apakah ditinggalkan dan dibiarkan begitu saja?'

"Mom, Lika lapal." keluh anak itu mengusap perutnya lucu.

Lisa tersenyum, "Kalau begitu kamu disini saja, jangan kemana-mana. Mommy akan carikan buah-buahan disekitar sini, kamu mengerti?"

"Yes, Mom"  Jawab Rika dengan semangat.

Lisa pun berjalan menjauh menyusuri hutan. Sedangkan dilain tempat, seorang pria tengah geram menatap anak buahnya.

"Dasar tidak becus, menangkap seorang wanita dan anak kecil saja tidak bisa!" marahnya.

Anak buahnya hanya menatap takut kepada tuan mereka, "Saya tidak mau tau, pokoknya hari ini juga dia harus ketemu. Kalau tidak kepala kalian taruhannya."

***

'Akhirnya aku menemukan buah juga untuk makan Rika, semoga ini cukup' Lisa menatap buah rambutan di kedua tangannya.

you(obsesion or love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang