20

2.4K 66 1
                                    

Sammy Pov

Hampir 10 menit kami saling diam, hingga sebuah suara laki-laki berdehem,"Ehmm... "aku menatap pria itu,ah dia adalah hacker yang anak buahku temukan diatas gedung.

"Apa kamu tidak ingin membunuhku, Leon atau....Vera."ucapku memberikan jeda. Wajahnya terlihat tegang namun detik berikutnya kembali datar.

"Apa maumu? "tanyanya

"Ikutlah bersamaku dan jadilah milikku. "

Ia tersenyum sinis, "In your dreams. " gumamnya yang masih dapat di tangkap oleh terlingaku.

"Aku tak menyangka ternyata adik dari seorang billioner adalah seorang pembunuh berdarah dingin, penjahat, dan pencuri. Yang terkenal sebagai Mr. Red. "ujarku dengan senyuman.

"Sebaiknya jaga ucapanmu. "balasnya.

"Heh... Bukankah itu benar? Haruskah aku menyebutkan satu-satu kejadian apa yang telah kamu lakukan? membunuh banyak orang tanpa belas kasihan,mencuri sebuah pistol di dermaga,dan....."ucapanku terhenti tatkala merasakan leherku yang terasa sakit, aku meraba dan terlihat sudah banyak darah keluar dari sana dan anehnya tiba-tiba tubuhku menjadi lemas tak bertenaga hingga roboh dilantai.

Aku menatap Vera dan terlihat ia tengah berjalan kearahku. "Lalu apa bedanya aku dan kamu." ucapnya,sembari berjongkok tepat di depan wajahku.

Ia tersenyum miring"The Killer Crazy yang artinya seorang pembunuh gila,apa kamu pikir aku tidak tau.Membunuh orang tanpa ada rasa bersalah,bahkan kamu juga membunuh ibu-ibu yang tengah hamil!" terangnya sembari mengepalkan tangannya yang sontak membuatku terkejut. Bukankah selama ini aku bermain bersih, bisa ku pastikan tak ada yang bisa mengenaliku sebagai..... Shit,pria tua itu seharunya kulenyapkan.

Ia berdiri,"Ah tentu saja berbeda,aku masih memiliki rasa kemanusiaan sedangkan kamu."ia tersenyum meremehkan sembari beranjak berdiri.

"Setidaknya aku masih memberikan kesempatan pada orang yang ku tembak,"ujarnya melangkah namun terhenti dan melanjutkan ucapanya, "Tinggal dua menit lagi maka rahasiaku akan aman."gumamnya lalu benar-benar meninggalkanku seorang diri. Apa maksud dari perkataannya?

Shit, aku harus cepat mengambil handphone-ku.Fuck you Sammy, bagaimana kamu bisa melupakan fakta kalau peluru yang ia gunakan pasti sudah di bubuhinya oleh racun.

Aku berusaha setengah mati menggerakan tanganku, cairan itu kelihatannya sudah lama bereaksi sampai aku tak sadar.

'Akhirnya!'seru batinku.

Setelah mendapatkan ponsel,aku langsung menghubungi pak tua itu.

***

Vera Pov

Aku memutar-mutar berlian yang berada ditanganku,warnanya memang cantik. Batu permata ini akan sangat indah jika dijadikan sebuah liontin atau mata dari sebuah cincin.

"Apa kamu tidak punya otak, kamu telah menembak seorang Sammy Wijaya! "seru Reno yang sudah dari tadi mengomel-ngomel tak jelas.

"Bagaimana kalau dia balas dendam dan memerintahkan para suruhannya untuk membunuh kita"lanjutnya.

Aku beralih melihat kedepan, tepat pada seorang pria yang sedari tadi memerhatikanku sembari mengomel. Aku kembali menatap berlian itu dan menatap Reno bergantian, lalu kulemoarkan berlian itu kearah Reno dan langsung ditangkapnya dengan gesit.

"Apa kamu gila melemparkan batu permata langka ini dengan santainya,bagaimana kalau pecah atau retak."katanya dengan wajah panik.

"Berhentilah berbicara, telingaku sudah panas mendengar celoteh tak jelasmu. "ucapku,setelah ia diam aku melanjutkan perkataanku"See,berlian itu sudah ditanganmu. "

you(obsesion or love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang