02

9.4K 778 29
                                    

"Mwo?"

Taehyung menutup telinga bagian kirinya mendengar Namjoon di sampingnya saat ini yang baru saja berteriak padanya.

"Kau tidak mengingat apapun?"

"Aku mabuk saat itu. Dan kurasa, aku meniduri seorang gadis yang masih perawan."

"Darimana kau tahu?"

"Ada noda merah di sprei ranjang tidur kamar itu."

"Ya, Kim Taehyung. Ceritakan padaku bagaimana rasanya tidur dengan gadis yang masih bersegel."

Taehyung memutar bola matanya jengah. Oh, ia hampir lupa jika pria yang lebih tua setahun darinya dan merangkap menjadi sahabatnya tersebut adalah seorang jenius dengan otak mesumnya.

"Sudah kubilang aku tidak mengingat kejadiannya. Aku hanya ingat dia adalah seorang gadis yang ada di halte saat bersamaku karena kami berdua berteduh dari hujan. Itu saja."

"Tapi setidaknya, kau tidak akan bisa melupakan rasanya. Kau pernah dengar? Jika kita memasuki vagina seorang gadis perawan, rasanya benar-benar sangat nikmat. Seperti milik kita benar-benar dijepit sangat kuat. Hah, membayangkannya saja aku sudah akan keluar saat ini juga."

Taehyung mengambil sepotong pizza di sampingnya dan langsung menyumpal mulut Namjoon, membuat pria itu kini menatapnya dengan kesal.

"Bersihkan dulu pikiranmu. Ada pelanggan yang akan datang sebentar lagi."

Taehyung terkekeh menatap Namjoon dan berlalu dari hadapan pria itu. Namjoon menggigit pizza itu dengan kesal dan menatap Taehyung.

"Ya, kau tidak mau bercerita karena dia perawan. Tapi saat kau pertama kali meniduri Lisa, kau bahkan menceritakan semuanya padaku sampai kau juga berkata bahwa dia bukan gadis perawan saat kau menyentuhnya pertama kali."

Kalimat panjang Namjoon, membuat Taehyung menghentikan langkahnya. Bahkan senyuman pria itu berubah menjadi senyuman miris saat Namjoon kembali menyebut nama gadisnya.

Taehyung berbalik, masih menampakkan senyumnya.

"Tapi setidaknya, hatinya sudah menjadi milikku." Ucapnya lalu berlalu meninggalkan Namjoon yang hanya bisa menghela nafasnya menatap Taehyung.

"Dia belum juga bisa melupakan Lisa."

.

.

Chaeyoung membuka pintu butik dengan cepat dan langsung dihadapkan dengan Jennie dan Jisoo yang kini menatapnya dalam posisi yang sama, sama-sama melipat kedua tangan mereka di dada dan memandang tajam pada Chaeyoung.

Sedangkan yang di tatap menatap keduanya sembari menundukkan kepalanya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, berusaha menatap ke arah lain.

"M-Maaf, eonni. Aku tahu aku terlambat lagi. Tapi itu karena aku harus menyelesaikan desainku hingga dini hari."

"Jangan bohong. Aku baru saja dari apartementmu dan tidak ada siapapun di dalam."

Chaeyoung terdiam mendengar ucapan Jisoo padanya.

"Darimana kau? Bahkan kau masih memakai pakaianmu yang kemarin."

Mendengar perkataan Jennie, membuat Chaeyoung pun menatap pada pakaiannya dan ia baru menyadari jika ia memakai pakaiannya yang sama seperti semalam.

"Ah itu, aku menginap di rumah temanku semalam dan setelahnya aku kesini. Makanya aku tidak mengganti pakaianku."

"Teman? Yang mana?"

"Ayolah, eonni. Aku sedang lelah sekarang karena menyelesaikan desainku."

Jennie dan Jisoo saling bertatapan sebelum akhirnya memilih mengabaikan rasa penasaran mereka.

unexpected ❌ taeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang