10

6.1K 660 38
                                    

Taehyung tidak bisa melepaskan pandangannya dari seorang wanita yang terlihat begitu serius dengan pekerjaannya. Atau bisa Taehyung katakan jika wanita itu bertambah beribu kali lebih cantik jika dia sudah berurusan dengan dunianya.

"Bagaimana, Oppa?"

Taehyung terkesiap oleh pertanyaan Lisa padanya. Beruntung gadis itu tidak terlalu mempermasalahkan Taehyung yang sedari tadi tidak terlalu fokus dengan semua pembicaraan mereka.

"Oh, aku ikut kau saja."

"Baiklah. Eomeonim, lebih baik pesta pernikahannya kita lakukan seperti yang aku katakan tadi."

"Baiklah, sayang. Kita lakukan sesuai keinginanmu."

Senyuman Lisa semakin melebar dengan rangkulan gadis itu pada Taehyung juga semakin mengerat. Sementara keduanya tidak mengetahui jika sepasang mata berusaha untuk mengalihkan pandangan dari keduanya, berusaha untuk tidak melihat kemesraan sepasang kekasih yang sudah lama tak bertemu itu.

.

.

Chaeyoung hanya pasrah saja saat ini ketika Jisoo sudah menariknya dan Chaeyoung pun sudah akan tahu apa yang akan dikatakan Jisoo padanya.

"Jelaskan padaku semuanya. Tanpa ada kebohongan." Ucapnya menekan semua kata-katanya.

Chaeyoung menghela nafasnya, tidak akan mungkin lagi ia bisa berbohong pada Jisoo, pikirnya.

"Park Chaeyoung, jangan hanya diam saja dan bicaralah."

"Baik. Benar, Taehyung bukanlah kekasihku. Kami bertemu dan baru saja berkenalan selama hampir seminggu ini."

"Kalian baru berkenalan seminggu dan sudah tidur bersama?"

"Eonni, ini semua benar-benar tidak terduga. Aku dan dia saat itu sama-sama sedang dalam keadaan mabuk."

"Untuk apa kau mabuk kalau begitu? Dengan pria asing pula?"

"Itu semua karena...." Chaeyoung menggantungkan kalimatnya, membuat Jisoo kini semakin menatap penasaran padanya.

"Apa? Kenapa kau tidak lanjutkan?"

"Ck, itu karena aku terlalu lelah saja sehingga berakhir dengan mabuk."

"Jawab yang jujur. Aku tahu kau sedang berbohong saat ini."

"Itu semua karena Seokjin Oppa."

Jisoo terdiam ketika Chaeyoung sedikit meninggikan suaranya padanya. Apalagi perkataan gadis itu semakin menambah keterdiamannya.

"A-Apa maksudmu?"

"Aku menyukainya. Aku menyukai Seokjin Oppa, bahkan sebelum Seokjin Oppa bertemu denganmu. Tapi aku menahannya karena dia lebih menyukaimu. Lalu aku harus bagaimana, eonni? Bahkan aku menurut saja saat Seokjin Oppa memintaku untuk membuat gaun pengantin untukmu. Lalu sekarang, apa aku juga harus membuatkan kembali gaun pengantin untuk wanita yang dimana aku mencintai pria itu?"

"Chaeyoung--"

"Bukankah aku sungguh menyedihkan, eonni? Aku bahkan memberikan kegadisanku padanya begitu saja. Tidur bersamanya sebanyak dua kali. Mencintainya juga dalam waktu yang sangat singkat. Tapi ternyata, dia hanya menganggapku sebagai pelampiasannya saja karena merindukan kekasihnya yang pergi jauh. Lalu sekarang, saat kekasihnya sudah kembali, apa yang harus kulakukan? Bahkan di antara kami sama sekali tidak ada hubungan apapun."

Chaeyoung menahan mati-matian airmatanya saat ini. Tapi sialnya, airmata yang sedari tadi ia tahan jatuh begitu saja. Tangannya dengan cepat pula menghapus airmatanya.

unexpected ❌ taeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang