23

4.2K 446 39
                                    

Raut wajah pria itu tampak sangat ketakutan melihat wajah sang kekasih yang masih menutup matanya. Tangannya masih menggenggam sang kekasih dengan erat seolah gadis itu bisa saja menghilang jika ia melepaskan genggamannya.

"Maaf. Tapi anda tidak bisa masuk ke dalam."

Taehyung hanya bisa menurutinya, melihat Chaeyoung yang dibawa masuk ke dalam ruang UGD.

Pria itu bersandar pada dinding koridor itu hingga akhirnya merosot jatuh terduduk dengan menundukkan kepalanya. Berusaha menahan tangisnya dan terus merapalkan doa bagi Chaeyoung di dalam sana.

Sedangkan Jungkook dan Lisa yang sedari tadi memang bersama keduanya hanya bisa menghela nafas mereka bersamaan. Tentu saja keduanya khawatir, terutama Jungkook. Sebagai sahabat paling dekat gadis itu, ia benar-benar sangat khawatir saat melihat Chaeyoung. Pandangannya kini mengarah pada Taehyung yang masih diam di tempatnya.

Lisa juga melihat bagaimana rapuhnya pria itu. Bahkan ini pertama kali baginya melihat pria yang pernah mengisi hari-harinya itu serapuh itu. Seberat apapun masalah yang menimpa Taehyung, pria itu mencoba untuk tetap tenang dan mengatasinya sendiri. Tapi kali ini berbeda seolah jiwanya juga ikut terbawa ketika Chaeyoung dimasukkan ke dalam ruang operasi.

Perlahan, Lisa mulai mendekat. Berlutut untuk menyamakan dirinya dengan Taehyung. Ia memegang kepala pria itu, membuat Taehyung mengangkat kepalanya saat ia merasakan sentuhan seseorang.

Lisa sedikit terkejut ketika melihat wajah pria itu yang kini sudah dipenuhi dengan tangisannya. Ia tersenyum tipis sebelum menghapus airmata itu dari wajah tampan sang pria.

"Dia akan baik-baik saja. Oppa jangan khawatir."

Taehyung tak menjawabnya, masih belum bergeming di tempatnya. Lisa yang menyadari keterdiaman pria itu pun perlahan mulai menarik Taehyung, memeluk pria itu dan menepuk punggungnya guna menenangkannya.

"Tak apa, Oppa. Menangislah jika kau ingin."

Dan diberi kesempatan itu, Taehyung tak butuh waktu yang lama untuk kembali mengeluarkan airmatanya. Bahkan kini ia sudah membalas pelukan Lisa padanya.

"Taehyung!!"

Pria itu sedikit mendongak ketika seseorang memanggil namanya. Disana, Namjoon berjalan dengan cepat menghampiri Taehyung yang kini sudah beranjak untuk berdiri diikuti Lisa.

"Apa yang terjadi? Kau bilang Chaeyoung kecelakaan?"

"Ne. Tapi aku tidak melihat saat ia tertabrak tadi. Chaeyoung bilang padaku bahwa ia akan keluar sebentar. Tapi aku terlalu khawatir padanya dan aku pun ikut menyusulnya. Tapi aku saat itu melihat kerubunan orang-orang dan ternyata mereka mengerubuni Chaeyoung yang baru saja tertabrak."

Namjoon menghela nafasnya, menepuk bahu Taehyung untuk menguatkannya. Pandangan Taehyung kini terarah pada Jungkook.

"Bisakah kau menghubungi teman Chaeyoung yang berada di butik?"

"Kau gila? Mereka bisa saja menghajarmu dan menyalahkanmu."

"Tidak apa. Yang penting mereka tahu jika Chaeyoung saat ini sedang mengalami kecelakaan."

Jungkook masih menatap ragu pada Taehyung, sebelum akhirnya menghela nafasnya dan mengambil ponselnya. Menelpon Jisoo menjadi yang pertama kali ia lakukan.

Tak lama kemudian, Jungkook menyudahi pembicaraannya di telpon bersama Jisoo dan kembali menatap Taehyung.

"Dia akan datang kemari. Dengan Jennie noona."

Taehyung hanya mengangguk sekali sebelum akhirnya mendudukkan dirinya di salah satu bangku ruang tunggu disana. Namjoon tetap setia berada di samping Taehyung, terus menenangkannya. Pria itu sama seperti Lisa. Ia tak pernah melihat Taehyung sekalut dan serapuh ini sebelumnya.

unexpected ❌ taeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang