21

4.3K 416 6
                                    

Sinar matahari pagi itu membuat seorang pria yang tertidur di atas sofa sana sedikit menggeliat karenanya. Ia mengeratkan selimutnya, terlalu malas untuk membuka kedua matanya.

Drrt..Drrt...

Bunyi ponsel itu berdering dan membuat sang pria merasa terganggu karenanya. Tangannya berusaha mencari keberadaan ponselnya dan ia tak menyadari jika posisi tidurnya saat ini sudah berada di ujung sofa hingga--

BUK

--tubuhnya pun terjatuh di lantai itu, membuat pria itu akhirnya terbangun dengan suara rintihan kesakitannya.

"Aww.." rintihnya. Ia menatap sekelilingnya dan menyadari ia tak mengenali tempat yang ia tempati saat ini.

Drrt...Drrt...

Ponsel pria itu kembali berbunyi dan dirinya yang melirik pada jaketnya yang tergeletak di atas meja. Ia mengambil ponselnya, menatap pada layar ponselnya yang menampilkan nama seseorang yang beberapa hari ini tak ia lihat. Ia mengulum bibirnya, sebelum mengangkat panggilan itu akhirnya.

"Hyung, kau dimana? Kenapa tidak ada di apartementmu?"

"Aku?" Pria itu menatap ke sekelilingnya. "Aku juga tidak tahu. Ada apa memangnya?"

"Bisakah kita bertemu sebentar?"

"Untuk apa?"

"Ayolah, hyung."

Pria itu memikirkan sejenak, sebelum akhirnya ia menghela nafasnya. "Baiklah."

"Terima kasih. Aku berada di apartement sekarang. Kemarilah."

Pria itu menjawabnya dengan gumaman sebelum akhirnya mematikan lebih dulu panggilan di antara keduanya.

Ia meringis sembari memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing. Hingga tatapannya tertuju pada sebuah nampan yang berisi makanan, terletak tepat di samping jaketnya. Ia memicingkan kembali matanya ketika melihat secarik kertas yang ikut terselip disana.

Beruntung ia memiliki tangan yang panjang sehingga bisa menggapai kertas itu. Ia mulai membaca tulisan di kertas itu saat kertas itu sudah berada di kedua tangannya.

"Hey, pria menyebalkan? Kau pasti tidak akan mengenalku, kan? Apapun itu, tapi makanlah sup itu. Itu bagus untuk menghilangkan alkohol dalam tubuhmu. Sebenarnya, berapa banyak botol yang sudah kau minum? Dan juga, kenapa kau sangat berat sekali? Punggungku benar-benar remuk hanya untuk menyeretmu ke apartementku. Ingat, makan supnya."

Sang pria tanpa sadar menarik ujung bibirnya, membentuk senyuman tipis dari pria itu dan kini pandangannya tertuju pada semangkuk sup dengan segelas air itu.

Ia bangun dari duduknya di lantai lalu duduk pada sofa yang baru saja ia buat untuk tidur. Pandangannya mengelilingi apartement itu. Hingga sebuah bingkai foto yang terletak cukup besar menggantung di salah satu dinding apartement membuatnya menyadari apartement siapa yang ia tempati saat ini.

.

.

"Jadi begitu ceritanya."

Jungkook lagi-lagi tak bisa berkata apa-apa selain helaan nafas yang entah keberapa kalinya ia keluarkan.

"Kenapa kau tak pernah mengatakan pada Jin hyung kalau begitu? Mencari pelampiasan pada pria asing yang bahkan yang belum kau kenal? Ini seperti bukan dirimu, Roseanne."

Raut kecewa masih tampak dalam wajah pria Jeon itu dan semakin membuat Chaeyoung nampak tak enak hati. Ia masih menautkan kedua tangannya, berusaha untuk tetap kuat walaupun dirinya merasa sangat tidak enak badan saat ini. Tapi ia memaksakannya, bahkan Taehyung pun tak bisa menghentikan gadis itu.

unexpected ❌ taeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang