15

5.1K 498 18
                                    

Gadis itu masih sesenggukan di mobil itu. Padahal sudah setengah jam berlalu sejak ia yang menangis dengan histeris tadi.

"Sudah merasa baikan?"

Gadis itu hanya diam, tidak menjawab pertanyaan pria di sampingnya. Sedangkan sang pria hanya menghela nafasnya dan mengambil selembar tissue tanpa mengalihkan pandangannya pada jalanan di depan sana.

"Ini. Kau terlihat buruk sekali."

Gadis itu melirik pada tissue yang pria itu sodorkan dan dengan cepat mengambilnya.

"Terima kasih." Ucapnya masih dengan suara khas orang menangis.

"Apa ada yang terluka? Perlu ke rumah sakit?"

Gadis itu menggeleng, namun masih bisa pria itu lihat melalui sudut matanya.

"Maaf jika aku lancang. Tapi, apa kau ada masalah? Kau bahkan sampai meraung dalam tangismu."

Gadis itu terdiam, mengalihkan tatapannya pada pria di sampingnya.

Merasa gadis itu hanya diam saja, pria itu pun menatap sekilas pada gadis di sampingnya.

"Oh, maaf. Aku tidak bermaksud. Jika kau tidak ingin cerita juga tidak apa."

"Tidak, bukan begitu. Aku hanya sedang merasa jika kau adalah pria yang baik untuk pertama kali kita bertemu."

"Maksudmu?"

"Kau mau menolongku. Bersabar hingga aku berhenti dari tangisku. Terus saja menanyakan apakah aku baik-baik saja atau tidak."

"Hey, jangan berlebihan. Aku hanya tidak ingin masuk penjara karena sudah menelantarkanmu begitu saja di tengah jalan."

Gadis itu tersenyum tipis mendengarnya.

"Kau tersenyum."

Gadis itu sedikit terkesiap dan langsung saja menghentikan senyumnya.

"Itu lebih baik. Semua wanita akan terlihat lebih cantik jika dia tersenyum. Seberat apapun masalahmu, cobalah untuk tetap tersenyum dan jalani semuanya."

Gadis itu tertegun di tempatnya karena ucapan sang pria.

"Apa ucapanku ada yang salah?"

"Huh? T-Tidak. Tidak ada."

"Jadi, kau mau bercerita?"

Gadis itu terdiam sejenak sembari menundukkan kepalanya. Kedua tangannya bahkan sudah bertaut, menahan tangisnya agar tak keluar karena membayangkan apa yang baru saja terjadi padanya.

"Hey, jangan memaksanya jika kau tak mau."

"Tidak. Aku hanya merasa bodoh saja saat ini."

Gadis itu menarik nafasnya, mencoba untuk tetap kuat. Sementara sang pria masih fokus pada jalanan di depan dengan telinga yang sudah siap mendengarkan cerita sang gadis.

"Hari ini, aku melihat kekasihku bersama wanita lain."

"Oh, itu pasti menyakitkan sekali. Dia berselingkuh?"

"Aku juga tidak tahu. Tapi keduanya tampak terlihat sangat mesra sekali. Dan bodohnya, aku malah diam saja saat melihat keduanya. Kau tahu apa yang lebih menyakitkannya lagi?"

Pria itu menggeleng.

"Wanita yang bersama kekasihku adalah wanita yang sama yang sudah membuat gaun pengantinku."

Pria itu hanya diam sembari mengangguk menanggapinya.

"Bodoh sekali bukan aku?"

"Hmm. Sangat bodoh. Bagaimana bisa kau tidak mengetahui jika keduanya telah menjalin hubungan?"

unexpected ❌ taeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang