-- Happy Reading --
.
.Gun sedang sarapan saat melihat adiknya memakai seragam kebanggaan fakultasnya. Setelah beres dengan penampilannya, Krist menyusul Gun sarapan.
"Nanti berangkat sama siapa?" Tanya Gun.
"Hah? Oh..sepertinya aku akan naik kendaraan umum saja" Jawab Krist sambil mengunyah rotinya.
"Kenapa tidak memakai motor P' saja?"
Krist berfikir sejenak. "Memang tidak P' pakai?" Tanya Krist yang dijawab dengan gelengan dari Gun.
"Kau lupa aku satu tempat magang dengan Papii, jadi aku berangkat bersamanya" Jelas Gun dengan senyum manisnya.
"Cih, kalian pasti disana pacaran. Kasian P'Sing" Cibir Krist yang dibalas dengan cengiran oleh kakaknya itu.
Gun, Off, dan Singto memang berada di satu tempat magang. Off dan Singto memilih perusahaan yang sama. Tanpa Singto ketahui, ternyata Gun juga memilih perusahaan yang sama dengan tempat ia magang. Sialnya, itu ide Off dan Gun sendiri yang menginginkan satu tempat magang. Tau begini Singto akan memilih perusahaan lain saja.
Krist mengendarai motornya dengan menggunakan helm berjenis open face yang sangat pas dengan kepalanya dan kacamata bulat bertengger manis dipangkal hidungnya membuatnya telihat semakin imut. Krist memang menggunakan kacamata jika sedang berkendara agar lebih jelas lihat jalanan. Disepanjang perjalanan Krist bersenandung lirih, namun kemudian ada sebuah mobil SUV putih mengiringinya. Krist merasa heran dengan mobil yang berjalan disebelahnya dengan kecepatan yang sama dengan laju motornya. Krist mencoba tak menghiraukannya, bisa saja itu orang iseng.
Pengemudi mobil itu tersenyum saat melihat Krist yang mengendarai motornya dengan sesekali melirik kearah mobilnya. Ia tahu pasti Krist merasa risih. Akhirnya si pengemudi membuka kaca pintu mobilnya.
"Sawatdee khrab P'Krist" Sapa pengemudi tersebut.
Krist menoleh dan betapa terkejutnya ia disapa pengemudi mobil tersebut. Untung saja Krist tidak oleng saat tau yang menyapanya itu Kim. Krist mengumpat. Ia merasa pagi harinya kali ini akan buruk.
Sesampainya diparkiran, Krist dihampiri Kim. Krist tau bahwa sekarang Kim sedang memandangnya dengan senyuman bodohnya itu. Ia tidak menghiraukan keberadaan junior kurang ajarnya itu.
"P'Krist khrab.." Panggil Kim. Krist bergeming. Ia lebih memilih meninggalkan Kim daripada meladeni Kim yang akan membuat moodnya buruk nanti.
"Au lihatlah, P'Krist begitu sombong euh? Disapa juniornya hanya diam saja. Bukankah kemarin ketika ospek P'Gunsmile mengatakan bahwa kita harus saling menyapa ketika bertemu dimana pun, kenapa P'Krist sekarang diam saja? Apa P' sariawan? Atau sakit gigi? Setidaknya tersenyumlah P' pagi ini begitu cerah sayang sekali jika dilewatkan dengan wajah ketus P' itu" Ucap Kim panjang lebar sembari menyamakan langkahnya dengan Krist.
"Apa maumu?" Tanya Krist setelah ia menghentikan langkahnya. Krist merasa sangat risih mendengar juniornya yang berisik itu.
"Aku hanya ingin mengatakan P' imut ketika memakai kacamata itu.." Tunjuk Kim pada kacamata bulat yang membingkai mata do eyes Krist. "..dan lebih imut lagi ketika P' juga memakai helm, kupikir saat itu P' mirip Pororo" Cetus Kim dengan senyum sumringah tanpa dosa.
Krist mengerjapkan matanya. Wajah Krist sudah merah padam sekarang. Junior didepannya ini benar-benar menyebalkan. Pororo katanya? Apakah wajahnya tadi sekonyol tokoh kartun tersebut?
Kim yang tadinya tersenyum lebar pun kini memudarkan senyumannya ketika melihat wajah keruh Krist disertai tatapan mata yang tajam.
"Apa aku salah bicara P'?" Tanya Kim hati – hati. Krist masih menatapnya tajam. "B-baiklah P' kalau begitu aku mau ke kelas dulu na.. sampai jumpa nanti sore P'." Kim segera memberi salam wai dan berjalan cepat menghindari Krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Do [Sequel To "Back To You"][Singto X Krist - Completed]
Fanfiction~PERAYA FANFICTION ; COMPLETED~ The Sequel To "Back To You". Cerita tentang Singto yang tempramental dan posesif terhadap kekasihnya karena kejadian masa lalu yang membuatnya begitu takut kehilangan Krist lagi. Sanggupkah Krist menghadapi sifat Sing...