-- Happy Reading --
Siang itu kegiatan para maba dan seniornya kini adalah menanam pohon di hutan. Mereka menjelajahi isi hutan dan berbondong – bondong menanam bibit pohon yang telah mereka bawa. Oaujun melihat Fiat yang menanam bibit pohon bersama dua orang juniornya. Oaujun ingin mendekatinya dan membantunya tapi dia ragu karena sudah bersikap cuek kepada Fiat membuatnya canggung menghadapi pemuda itu. Oaujun pun hanya bisa menghela nafas dan melanjutkan kegiatannya.
Disisi lain, Krist tampak asyik membantu seorang juniornya menanam pohon sebelum seorang Kim kembali mengganggunya.
"Ai'Kiiiittt.." Panggil Kim.
Krist yang dipanggil seperti itu oleh juniornya sontak saja menatap tajam Kim yang saat ini sedang tersenyum lebar.
"Berani sekali kau memanggilku seperti itu, aku seniormu! Mana sopan santunmu!" Hardik Krist.
Tapi Kim tampak tak peduli, buktinya kini dia langsung meraih tangan Krist dan menyeretnya kesuatu tempat. Krist berontak berusaha melepas tangannya ia takut Singto melihatnya dan menjadi bumerang untuknya. Kim tetap menyeretnya, hingga tibalah disuatu tempat. Ternyata Kim ingin meminta bantuan Krist untuk menanam bibit pohon miliknya.
"Sekarang bantu aku menanam pohon ini na.." Pinta Kim. Mau tak mau Krist mengangguk mengiyakan sambil menghentakkan tangannya yang masih digenggam oleh Kim.
Kim tersenyum lebar. Kini mereka menanam bersama. Berkali – kali Kim sengaja memegang tangan Krist yang tengah memegang sekrup hal itu membuat sang empu menatap tajam pada Kim.
"Sepertinya ini sudah cukup.." Ucap Kim saat melihat galian tanah yang hendak ditanami bibit pohon. Setelah itu mereka meletakkan bibit pohon yang masih ada polibeknya kedalam tanah yang mereka gali. Kemudian memadatkan tanah menutupi batang bagian bawah pohon.
"Khob chai na ai'Kit" Ucap Kim dengan wajah tanpa dosa.
Mendengar Kim memanggilnya hanya nama dan lebih parahnya lagi itu nama kecilnya membuat ia merasa jengkel.
"Kau, tidak bisakah memanggilku dengan normal?" Tanya Krist dengan nada kesal.
"Au, bukankah Kit itu nama yang normal? Itu nama kecilmu kan?" Jawab Kim dengan santai.
"Tapi kau juniorku, hargai aku sebagai seniormu!" Balas Krist.
"Tapi kau lebih pendek dariku.."
"Lalu apa hubungannya?!" Tanya Krist jengkel tanpa sadar Krist mengerucutkan bibirnya.
Kim yang melihat itu kedua tangannya tergerak untuk menghimpit kedua pipi Krist hingga bibirnya semakin mengerucut seperti ikan koi. Jangan lupakan tangan Kim yang kotor penuh tanah membuat kedua pipi Krist juga kotor.
"Hoii apov yong kov lavkuvkan?" Ucap Krist kesusahan.
(Hoii apa yang kau lakukan?)Kim tertawa mendengar celotehan Krist yang tidak jelas itu. Menurutnya wajah Krist begitu lucu dan menggemaskan.
"Kau lucu P'. Hahaha..kau ingin tau apa hubungannya? Kau seperti adikku bukan seniorku, aku ingin memanggilmu nong tapi tidak jadi bukankah agar terlihat lebih akrab aku memanggilmu Ai'Kit" Jelas Kim.
"EHEMM!!"
Kim dan Krist menoleh kesamping dan mendapati Singto sudah berdiri tak jauh dari mereka. Tatapan Singto kini menajam kearah mereka. Kim melepas tangannya dan Krist mengelus pipinya serta membersihkan tanah yang menempel pada pipinya.
"Siapa kau?" Tanya Singto dingin pada Kim.
"Perkenalkan namaku Kim aku maba tahun ini" Jawab Kim tanpa takut aura intimidasi yang dikeluarkan oleh Singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Do [Sequel To "Back To You"][Singto X Krist - Completed]
Fanfiction~PERAYA FANFICTION ; COMPLETED~ The Sequel To "Back To You". Cerita tentang Singto yang tempramental dan posesif terhadap kekasihnya karena kejadian masa lalu yang membuatnya begitu takut kehilangan Krist lagi. Sanggupkah Krist menghadapi sifat Sing...