Chapter 19

2.6K 257 176
                                    

--- Happy Reading ---

Hubungan Singto dan Krist kembali membaik walaupun Krist merasa sekarang Singto malah sedikit cuek padanya seperti dulu saat Pin hadir menjadi orang ketiga. Sebenarnya ini bukan karena kehadiran orang ketiga hanya saja Singto yang sekarang kembali menjadi maniak game seperti dulu.

Singto memang masih menghubunginya dan rajin berkirim pesan padanya tapi Singto sudah tidak secerewet kemarin, dia lebih banyak diam dan sibuk bermain game bersama New. Krist menjadi serba salah dalam hubungan ini.

Dia tidak mengerti kenapa Singto kembali lagi seperti dulu sebelum mereka berpacaran. Singto dulu adalah orang yang maniak dengan game, dia bisa seharian bermain game tanpa makan dan minum, dia juga seorang perokok aktif. Namun sejak mengenal Krist dan menjalin hubungan dengannya, Singto mulai meninggalkan game dan rokoknya. Mungkin hanya sesekali Singto bermain game dan merokok itupun jika Singto sedang setres.

Terkadang Krist menyalahkan New karena New yang selalu mengajak Singto bermain game dan kembali kecanduan. Seperti saat ini, Krist berdiam diri disebelah Singto yang asyik bermain game bersama New disebuah warnet.

Tadi Krist meminta Singto untuk menjemputnya dikampus. Karena gara - gara New menelpon Singto dan mengajaknya bermain game, disinilah ia sekarang. Menatap datar layar yang menampilkan pergerakan game yang dimainkan oleh Singto. Entah itu game apa Krist tidak peduli.

"P' ayo pulang" Ajak Krist.

"Sebentar lagi ya sayang" Balas Singto.

Krist menghela nafasnya. Ini pasti akan sulit jika Singto sudah berkutat dengan gamenya. Krist menatap tajam pada New yang tak jauh dari mereka, New sangat serius menatap layar LCD didepannya dengan tangan yang bergerak lincah diatas stick game.

Krist pernah mendengar dari Off, saat Singto sedang perang dingin dengannya gara - gara sifat kasar Singto pada Krist waktu itu, Singto curhat pada New yang berakhir dengan New memberikan saran yang maha ajaib.

"Kau memang terlalu posesif padanya Sing, makanya dia tak nyaman dan kabur darimu. Cobalah beri dia kebebasan jika kau tak bisa melihatnya berteman dengan cicak yang kau maksud itu, maka alihkan perhatianmu pada yang lainnya misalnya bermain game"

Penggalan kalimat New yang diceritakan Off pada Krist masih saja terngiang dibenak Krist. Jadi ide membebaskannya dan beralih kembali menjadi maniak game adalah New.

Sudah dua jam sejak Krist mengajak Singto pulang. Apakah dua jam itu sebentar? Krist bahkan sudah mulai kesemutan dibagian kakinya dan pantatnya mulai panas karena terlalu lama duduk. Bagaimana bisa Singto dan New masih betah bermain dengan posisi yang sama?

"P' ayo pulang.." Rengek Krist sambil menggoyang - goyangkan lengan Singto.

"Kit jangan ganggu aku, nanti aku tidak konsen dan kalah" Balas Singto tanpa menatapnya.

Krist mengerucutkan bibirnya imut. Jika seperti ini dia lebih memilih Singto yang posesif daripada yang cuek seperti ini.

Karena kesal diabaikan, Krist bangkit dari duduknya dan keluar dari warnet tersebut. Ia berjalan disepanjang trotoar sambil menggerutu. Krist yakin pasti Singto tidak tau jika dirinya sudah tidak berada disamping pria itu. (sedikit cerita pengalaman author XD untung waktu itu ketemu seseorang yang dikenal dan mau anterin pulang)

Kebodohan Krist yang ia lakukan adalah ia lupa jika ia jarang membawa uang cash dan dia paling malas untuk pergi ke atm dengan jarak yang jauh seperti saat ini. Krist mulai lelah berjalan jauh, tidak mungkin dia pulang ke dorm dengan jalan kaki. Ponselnya habis baterai gara - gara Singto asyik dengan gamenya, dia jadi memainkan ponselnya hingga ponselnya mati.

If You Do [Sequel To "Back To You"][Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang