⚠Warning⚠
Ada unsur 18+
Rated M (Muahahaha)
Diharap membaca dengan bijak
Not for children
NC hard 😏
🔞🔞🔞--- Happy Reading ---
Krist POV
Aku tidak pernah melihat P'Sing semarah ini padaku. Cengkramannya dilengan dan rahangku sangat kuat rasanya sakit hingga sekarang. Kulihat di lenganku, memerah bekas tangan P'Sing. Aku mengelus lenganku. Aku sungguh takut dengan kemarahannya tadi. Bahkan dia tadi hendak menamparku dan sekarang dia mengunciku di dalam kamar.
Kulirik jam dinding, pukul 9 malam. P'Sing belum kembali, sudah dua jam dia pergi. Aku mencoba menghubunginya namun tak diangkat juga. Aku merebahkan tubuhku diatas ranjang memandang langit – langit kamar. Aku memikirkan, kemana P'Sing pergi?
Satu jam, dua jam, hingga tiga jam kemudian aku kembali bangkit dari rebahanku. Ini sudah jam 12 malam. Aku kembali menghubungi P'Sing tapi tetap sama tak ada jawaban. Aku mulai khawatir, aku menggigiti kukuku. Resah.
Aku akan menunggunya lagi. Aku berjalan ke arah balkon. Berdiri disana memandang kearah bawah berharap dapat melihat mobilnya yang baru saja datang. Tapi nihil, dibawah sana sepi tidak ada siapapun hanya ada beberapa orang yang berjalan.
Aku kembali berkutat dengan ponselku dan mulai menghubungi teman – teman P'Sing. Aku menelpon P'Ice, P'Toota, P'Off, P'Tae, dan P'New tapi semua menjawab tidak tahu. Daripada mereka menanyakan lebih lanjut aku segera mematikan ponselku.
Aku kembali masuk ke kamar. Menghela nafas menatap sekeliling kamar P'Sing. Banyak kenangan disini. Dari awal kita pacaran hingga sekarang.
Satu jam, dua jam...
Aku mondar – mandir seperti setrika selama dua jam tanpa lelah. Rasa resah khawatirku lebih besar dari pada rasa lelahku. Pikiran negatif mulai bersarang dipikiranku.
Bagaimana jika P'Sing kecelakaan dijalan?
Bagaimana jika P'Sing mengakhiri hidupnya?
Ah, tidak tidak. Aku tak boleh berfikiran negatif. Tapi P'Sing orang yang nekat. Astaga aku merasa bersalah telah mengatakan putus padanya tadi. Seharusnya saat P'Sing emosi seperti itu aku dapat meredam emosinya seperti biasa. Bukan malah ikut berteriak dan mengatakan hal yang tabu bagi kami.
Ini sudah jam 2 pagi dan P'Singto belum pulang juga. Bagaimana jika benar P'Singto....
Aku menggeleng. Aku harus berfikir positif saat ini. Beberapa saat kemudian ponselku berbunyi. Aku mendesah lega ketika nama P'Singto muncul. Segera aku mengangkat telpon itu.
"Halo P' kau ada dimana?" Tanyaku dengan panik.
"Maaf, pemilik ponsel ini sedang tak sadarkan diri sepertinya dia mabuk berat. Bisakah kau datang ke Exotic Club?"
Ini bukan suara P'Singto. tapi itu tidak penting yang penting sekarang aku mendengar penjelasan orang itu. Mataku membulat mendengar penjelasan orang tersebut. P'Singto mabuk hingga tak sadarkan diri. Seketika pikiranku melayang pada saat P'Singto koma dirumah sakit karena percobaan bunuh diri dengan menenggak banyak minuman keras dan obat penenang.
"Baiklah aku akan segera kesana" Jawabku segera.
Aku berjalan tergesa menuju pintu dorm mencoba membukanya tapi gagal. Aku lupa, P'Singto menguncinya. Aku bingung harus bagaimana, akhirnya ia menghubungi P'New. Untung saja P'New mengangkat panggilannya dan bersedia menjemput P'Singto.
Aku menunggu kedatangan P'New dan P'Singto dengan resah. Tak lama kemudian pintu dorm seperti ada yang membuka kuncinya. Aku berjalan menuju pintu, saat terbuka aku melihat P'New yang memapah P'Singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Do [Sequel To "Back To You"][Singto X Krist - Completed]
Fanfiction~PERAYA FANFICTION ; COMPLETED~ The Sequel To "Back To You". Cerita tentang Singto yang tempramental dan posesif terhadap kekasihnya karena kejadian masa lalu yang membuatnya begitu takut kehilangan Krist lagi. Sanggupkah Krist menghadapi sifat Sing...