EPILOG

6.3K 398 361
                                    

--- Happy Reading ---

Tok tok tok

Krist terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ketukan pintu dikamarnya. Tubuhnya serasa remuk setelah dihajar habis oleh kekasihnya semalaman. Kekasih? Krist teringat jika sekarang dia bukan seorang single lagi.

Krist menoleh kesamping tempat tidurnya. Kosong. Krist menepuk pipinya menyadarkan dirinya.

"Sepertinya semalam ada P'Sing.." Gumamnya.

"Kit, ayo bangun.." Teriak Gun dari luar kamar.

"Iya P', Kit bangun" Balasnya.

Krist beranjak dari atas ranjangnya, tapi tunggu dulu. Pakaiannya lengkap. Seingatnya semalam ia bercinta dengan Singto, Singto yang melamarnya dan mereka tidur dalam keadaan telanjang.

Astaga wajah Krist memerah mengingat percintaan itu. bagaimana bisa Singto dengan tidak tau malunya mengajaknya bercinta setelah tiga tahun tidak bertemu? Krist sangat yakin jika Singto sebenarnya seorang yang sangat mesum sudah mencapai melebihi batas.

Krist meraih handuknya dan mandi. Karena hari ini weekend, dia free jadi dia hanya memakai baju santai. Ia keluar dari kamarnya dan turun kebawah lantai satu.

Namun dahinya mengernyit saat melihat Gun dan Off sarapan berdua.

"N'Kit kau mau berdiri disitu terus euh?" Tegur Off.

"Emm..mana Mae, Pho, P'Olive, P'John dan Mook? P'Sing juga tidak ada. Kemana mereka?" Tanya Krist setelah ia bergabung ke meja makan bersama Off Gun.

"Nong..apa yang kau bicarakan?" Tanya Gun bingung.

"Bukankah kemarin mereka kesini?" Tanya Krist.

"Bahkan dari kemarin rumah ini hanya ada kita bertiga nong.." Jawab Off.

Krist menggaruk pelipisnya. Seingatnya kemarin keluarganya berkumpul dan membuat pesta babeque dibelakang rumah.

"P' kemarin keluarga kita berkumpul dan kita pesta barbeque dibelakang" Ucap Krist.

"Kit, kau tidak demam kan? Aku takut kau melantur" Ujar Gun.

"Melantur apa? Sungguh P' kemarin bahkan P'Sing melamarku"

"Sayang kenapa aku jadi kasian dengannya, sepertinya dia butuh psikiater" bisik Off pada Gun namun masih dapat didengar oleh Krist.

"Apa maksud P'Off? Kalian mengira aku halusinasi?"

Off Gun mengangguk. Krist mendengus, dia masih waras. Bagaimana dua orang didepannya ini berfikiran dirinya butuh psikiater?

"Kit, kau pasti sangat merindukan Singto ya hingga seperti ini?" Tanya Gun hati – hati.

"Kalian ini apa – apaan sih? Jelas – jelas kemarin aku bertemu P'Sing disini, dia ikut acara pesta barbeque. Bahkan dia memintaku untuk menikah dengannya, kami juga bertukar gear lagi" Cerocos Krist. Tiba – tiba ia teringat gelang gear. Bukankah mereka kemarin bertukar gelang gear lagi?

Krist berlari kearah kamarnya, ia menuju laci tempatnya menyimpan gear tersebut. ia ingin membuktikan pada Off Gun jika kemarin itu nyata bukan halusinasinya.

Setelah menemukan gear tersebut, lagi – lagi Krist dibuat heran. Ini benar – benar gearnya, bukan gear Singto.

"Apa semalam itu hanya mimpi?" Gumam Krist.

Krist pusing memikirkannya. Dia kembali kebawah bergabung dengan kakak dan kakak iparnya.

Krist kembali duduk ke meja makan dengan wajah kusut. Dia yakin sekali bahwa apa yang dialaminya kemarin itu nyata. Bahkan dia bercinta, tidak mungkin kan itu hanya mimpi basah? Ia merasakan tubuhnya remuk dan sakit di holenya.

If You Do [Sequel To "Back To You"][Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang