-- Happy Reading --
Krist dan Singto keluar dari ruangan Pak Danai selaku dosen salah satu mata kuliah yang diampu Krist. Mereka baru saja melaporkan kejadian yang menimpa Krist dan mengharapkan dispensasi. Krist maupun Singto lega karena Pak Danai memberinya waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh laporan praktikum yang jumlahnya tak sedikit itu.
Krist merasa beruntung memiliki Singto karena Singto mengatakan akan membantunya lembur mengerjakan seluruh tugas Krist yang hilang. Bahkan Singto menelpon orang tua Krist dan menceritakan kejadian yang menimpa anaknya itu sekalian meminta ijin agar Krist tinggal bersamanya selama menyelesaikan laporan praktikum.
Ya. Agar cepat selesai bukankah Krist harus tinggal bersama Singto selama dua minggu. Lagipula dorm Singto dekat dengan kampus dan itu memudahkan Krist bolak – balik ke kampus. Ini akan menguntungkan Singto juga kan. Ide Singto benar – benar cerdas lebih ke cerdik sebenarnya. Dengan begini ia dapat berduaan menghabiskan waktu bersama Krist dan yang terpenting ia dapat memantau apa saja yang dilakukan Krist.
Singto mengantar Krist ke dormnya untuk mengambil beberapa barang yang akan dibutuhkan Krist selama tinggal bersama Singto. Gun sudah tau perihal tas adiknya yang hilang. Ia mengomel, kesal dengan kecerobohan Krist. Tapi semuanya sudah terjadi, Gun hanya menasehati Krist agar tidak ceroboh lagi.
"Kau yakin tinggal bersama Singto?" Tanya Gun pada Krist yang sibuk memasukkan beberapa buku kedalam tasnya yang lain.
"Iya P' bukankah lebih meringankan pekerjaanku jika seperti itu. P'Sing bersedia membantu mengerjakan laporanku, lagipula dorm P'Sing dan kampus dekat jadi Kit tidak terlalu kejauhan" Jawab Krist.
"Ya tapi Kit..Singto itu...." Ucap Gun sambil melirik sinis pada Singto yang duduk di sofa kamar mereka. "Awas kau macam – macam pada adikku!" Hardik Gun sambil menunjuk wajah Singto dengan telunjuknya.Singto hanya mengangkat sebelah alisnya heran kenapa Gun begitu protect pada Krist.
"Apa Gun itu mengidap brother complex?" Pikir Singto.
"P'Sing, aku sudah selesai. Ayo.." Ajak Krist.
"Ingat Kit, jangan lupa makan teratur, tidur teratur, jaga kesehatan, jaga diri baik – baik, dan jangan sampai lelah. Jika seseorang membuatmu lelah, tendang dia. Oke?" Tutur Gun.
Krist mengangguk sedangkan Singto menatap datar Gun.
Sesampainya di dorm Singto, Krist menata barang bawaannya dibantu oleh Singto. Meletakkan buku – bukunya kedalam rak buku Singto dan meletakkan baju – bajunya kedalam lemari Singto. Setelah beres, Krist mandi dan Singto pergi beli makanan untuk makan malam.
CEKLEK
"Kit, aku belikan-" Ucapan Singto terhenti ketika melihat Krist yang bertelanjang dada hendak memakai kaos. Krist yang terkejut dengan kedatangan Singto reflek menutupi dadanya dengan kedua tangannya menggunakan kaos yang hendak ia pakai. (Anjay geli ngebayanginnya)
"Au, P' kau membuatku kaget saja!" Seru Krist. Singto tertawa lirih dan berjalan mendekati meja tempat mereka makan.
Krist cepat – cepat memakai kaosnya dan menyusul Singto yang kini sudah duduk di meja makan.
"Kau membelikanku apa P'?" Tanya Krist yang sudah duduk diseberang Singto.
Singto menyerahkan sekotak makanan pada Krist dan pinkmilk kesukaannya.
"Bukalah.." Suruh Singto.
Krist membuka kotak makanan tersebut. Dahinya mengerut. Ia mengerjapkan mata mengamati makanan itu. Ia kira Singto akan membelikan makanan kesukaannya atau makanan unik yang belum pernah ia makan. Tidak biasanya Singto membelikan makanan ini padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Do [Sequel To "Back To You"][Singto X Krist - Completed]
Fanfiction~PERAYA FANFICTION ; COMPLETED~ The Sequel To "Back To You". Cerita tentang Singto yang tempramental dan posesif terhadap kekasihnya karena kejadian masa lalu yang membuatnya begitu takut kehilangan Krist lagi. Sanggupkah Krist menghadapi sifat Sing...