Author POV
seperti tidak ada kerjaan saja, Uchiha yang bernama sarada ini berterus-terusan menunggu dengan duduk di meja makan sekali-kali ia menatap jam dinding. Sudah 10 jam setelah kepergian boruto, dan kini jam menunjukkan pukul 8 malam. Lama kelamaan sarada dibuat khawatir karena pria bersurai kuning tersebut. Pada akhirnya, terdengar bunyi pintu rumah terbuka.
Klekk
"Tadaima.. " boruto mengucapkan salam.
"Okaeri... "Berjalan gontai ke arah boruto.
Seperti tidak mempedulikan sang istri, boruto langsung menaiki anak tangga dan mulai berhenti ditengah perjalanan karena pertanyaan marah dari sang uchiha.
"Kenapa kau baru pulang? " tanya uchiha ini dengan tegas.
"Aku, mitsuki, dan shikadai tadi ke burger petir. Setelah itu, kami pergi ke rumah inojin untuk melakukan latihan" boruto menjawab dengan jujur tanpa menoleh ke belakang.
"Oh... Bagaimana soal sumire? " kini boruto mulai tertarik dan menoleh ke partner nya itu.
"Maksudku, apa kau jadi ke rumahnya? " sarada melanjutkan kalimatnya namun menunduk takut boruto akan melihat muka murung nya yang terlihat sangat jelek pastinya.
"Ehmm... Tidak. Aku lupa untuk kesana karena terlalu sibuk dengan latihan. Kenapa kau menanyakan
nya? ""Heh? B-bukan begitu... Syukurlah kau belum kesana, padahal aku ingin menitipkan mu kue ke nin-chou" sarada terpaksa berkata bohong di menyembunyikan rasa kecemburuan nya.
"Oh... " boruto berbalik ingin kembali ke atas namun lagi-lagi sarada memanggilnya.
"Boruto! " sontak pun ia menoleh kembali.
"A-apa kau sudah makan? " tanya sarada.
Kenapa ia jadi gugup begitu batin boruto.
"Oh ehm.. Sebenarnya belum. Tapi aku terlalu lelah jadi sebaiknya aku langsung tidur saja. "
"Apa maksudmu? Kau harus makan dulu sebelum makan kau harus mandi setelah makan kau baru bisa tidur" tukas sarada cepat.
Tadi lembut sekarang kembali ke sifat pemarah nya, shikadai memang benar wanita itu sulit untuk ditebak. Batin boruto.
"Hei! Apa kau dengar? " sarada membuyarkan lamunan nya.
"Iya... Iya.. Aku akan mandi dan melakukan semua perintah istriku yang cerewet ini" jawab boruto yang membuat pipi sarada merona setelah boruto mengucapkan kata 'istri' dengan cepat ia berbalik untuk menyembunyikannya.
Apa yang barusan aku katakan tadi? Istri? Semoga ia tidak salah tingkah kerena aku. Batin boruto demikian
Boruto baru menyebut ku istrinya, apa ia mulai menyukai ku? Tidak! Jangan terlalu berharap sarada. Ia mengataknya bukan dengan perasaan namun dengan ketidak sengajaan. Sarada tetap menguatkan hatinya untuk menerima kebenaran yang ada.
"K-kalau begitu aku akan menyiapkan air hangat untukmu. K-kau tunggulah diruang tamu" jelas sarada.
"Huh... " berjalan menuruni anak tangga melewati sarada dan mengucapkan kata "Arigato'. "
******************
Sarada pergi ke atas menyiapkan kelengkapan mandi untuk suaminya, setelah semua siap boruto langsung masuk ke kamar mandi sedangkan sarada pergi ke dapur membuat makan malam untuk mereka.
Karena takut terlalu lama, jadinya sarada hanya membuat Ebi furai dan Sup miso.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarada's Destiny [Hiatus]
FanfictionSINOPSIS Uzumaki Boruto yang merupakan Putra sulung dari Nanadaime Hokage sekaligus pahlawan kebanggaan Desa Konohagakure harus menghadapi masa depan yang buruk karena kesalahannya yang tidak bisa dianggap remeh. Pahlawan ini dengan mudahnya dikala...