Author. POV
Sudah 10 menit mereka berdua menunggu hasil yang berharap muncul disebuah benda pipih tersebut. Mirai selaku yang berharap kini putus asa. Mereka berdua sudah menunggu sesuai dengan panduan yang terserang di kotak testpack tersebut.
"Sepertinya.... Perkiraan ku salah, sarada. Lebih baik aku pulang dan membuat makan siang untuk Yougu" ucap mirai bangkit dengan pasrah.
"Bukankah lebih baik ditunggu?" ujar sarada.
"Mungkin kami-sama belum menakdirkannya. Tidak apa-apa, aku masih bisa menunggu bulan depan. Mata ne.. (Selamat tinggal) " ucap mirai berlalu pergi meninggalkan kediaman baru uzumaki.
Masih kalut dengan rasa penasaran sarada masih berpikir di tempat yang sama yaitu wastafel kamar mandi. Sementara itu....
Hinata dan sakura sempat berbincang-bincang disepanjang jalan dengan topik yang sama, memikirkan masa depan putra-putri mereka. Saat sampai tepat didepan pintu kediaman tujuan mereka, di bukalah secara perlahan-lahan disertai teriakan memanggil putri tercinta.
"Sarada... " panggil sakura.
Namun hening tak ada yang menjawab."Sarada... " panggil sakura untuk yang kedua kalinya.
"Ada apa, sakura-san? Apa sarada tidak ada dirumah? " tanya hinata.
"Uhm... Mungkin di ruangan lain. Kau pergilah ke dapur duluan, aku mau mencarinya diseluruh ruangan" usul sakura dan berlalu meninggalkan hinata setelah mendapat jawaban anggukan dari si pemilik kepala.
*****+-----+****+------+*******
Sakura telah mencari putrinya diseluruh ruangan namun tak satupun terlihat batang hidungnya. Seluruh ruangan kecuali...
Bodohnya aku! (Menepuk jidat) mungkin dia sedang membasuh muka batin sakura.
Di buka lah pintu kamar mandi disertai dengan suara panggilan yang sama..
"Sarada... Ah. Disitu rupanya(sarada berbalik) sedang apa kau?" panggil sakura menatap sebuah benda kecil yang sedang dipegang oleh sarada.
Testpack. Apa sarada hamil? Batin sakura yang selanjutnya di enyahkan pikirannya.
Ia pun mendekati putri satu-satunya menatapnya insten dan kembali menatap benda kecil yang sar ada pegang. Seketika mata sakura membelak saat melihat hasil testpack tersebut.
Positif(+) batin sakura.
Dengan gerakan cepat. Ia menepuk kedua bahu putrinya dan menampilkan wajah gembira dan berseru. "Kau hamil?"
"Huh? " sarada bingung.
"Kau hamil sayang... Lihat ini" ujar sakura gembira seraya menunjukkan hasil testpacknya tepat didepan wajah sarada.
Seketika mata sarada ikut membelak. Dan tersenyum, bukan karena dirinya ia tersenyum melainkan karena mirailah ia tersenyum. Mirai nee-chan hamil? Tapi tunggu! Apa mama tadi...
"Kenapa kau tidak memberitahu mama jika kau hamil sayang" ucap sakura mengelus-elus lembut pipi cuby sarada.
Jangan bilang kalau....
"Hinata!! Hinata!! Kemarilah!! " panggil sakura dengan berteriak kencang. Dan terespon sampai ke telinga hinata.
Mama mengira aku yang hamil.
Tamat sudah riwayatmu, sarada..."Ada apa sakura-san? " tanya hinata yang sedang berdiri didepan pintu. Dan disambut tolehan dari sakura. Dengan lincah, sakura merebut testpack yang ada ditangan sarada dan menunjukkannya kepada hinata.
"Lihat! " perintahnya senang.
"Testpack?.. Positive?.. Uhm. Apa kau hamil? " tanya hinata dan disambar gelengan oleh sakura.
"Bukan aku, tapi menantumu" jawab sakura.
"Sarada.. Hamil? (Sakura mengangguk) Oh.... Aku pikir-. Hah?! Sarada hamil? Apa kau berbohong
?" pekik hinata kaget."Iya... Sebentar lagi, kita berdua akan menjadi nenek" ujar sakura kemudian berpelukan dengan hinata seraya menangis tersedu-sedu dengan segala kebahagiaan.
Kenapa jadi begini? Itu bukan milikku tapi milik mirai nee-chan. Haruskah aku beritahu yang sebenarnya?... Tidak. Itu sama saja aku membongkar kepercayaan mirai nee-chan. Tapi, lihatlah kegembiraan mereka, aku tak ingin mereka bersedih ketika mengetahuinya. Tapi aku tak ingin juga kebohongan ini terus berjalan. Kami-sama... Apa yang harus aku lakukan? Batin sarada bimbang melihat wajah penuh keceriaan dari sakura serta hinata.
Sepertinya aku harus berbohong. Biarlah kebohongan ini terungkap sendirinya. Mirai nee-chan kau harus segera menolongku batin sarada degan mengambil keputusan.
"Hinata! Kita harus memberitahu sasuke-kun dan lainnya. " usul sakura
Apa?! Sarada terpekik.
"Kau benar sakura-san. Aku akan memberitahu naruto-kun secepat-nya" jawab hinata mengangguk.
********----****----*******
Note ;
Cukup untuk chapter ini karena cerita selanjutnya akan ada di chapter selanjutnya. Tunggu aja! Pada tanggal:
4 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarada's Destiny [Hiatus]
Fiksi PenggemarSINOPSIS Uzumaki Boruto yang merupakan Putra sulung dari Nanadaime Hokage sekaligus pahlawan kebanggaan Desa Konohagakure harus menghadapi masa depan yang buruk karena kesalahannya yang tidak bisa dianggap remeh. Pahlawan ini dengan mudahnya dikala...