3. Jalan Yang Diterangi Bulan.

11.3K 388 13
                                    


Normal POV

Nampak sempoyongan sarada membawa tubuh boruto pulang, si uzumaki ini sudah ditaklukkan oleh sebotol wine. Sudah tak sadar baginya bahwa ia sudah sampai di halaman depan kediaman Uzumaki, dibukanya pintu secara perlahan-lahan hingga gelap yang menyambut mereka.

' sepertinya tidak ada orang di rumah' batin sarada.

Boruto yang tampak tak nyaman pun menggeliatkan tubuhnya dengan arti 'ayo terus berjalan'. Sarada yang merasakan ada pergerakan dari tubuh boruto pun segera melangkahkan kembali kakinya ke anak tangga, hingga pada akhirnya ia sudah tepat didepan pintu yang bertuliskan 'ketuk sebelum masuk'. Entah persetan apa yang ada dalam otak si uchiha ini hingga ia menuruti perintah yang sudah terterang di papan depan pintu.

Diketuklah pintu tiga kali hingga menimbulkan ketukan yang nyaring, saat itulah ia muali tersadar bahwa dirinya gila. Kan tidak ada siapapun didalam sana?!. Dari pada dibuat bingung, segeralah ia memasuki ruangan dan menutupnya kembali karena ruangan tersebut memakai sebuah AC (konoha kan udah mulai maju).

Perlahan-lahan sarada membaringkan tubuh boruto yang terkulai lemas diatas kasur empuk bahkan lebih empuk dari pada miliknya. Setelah itu dirinya membalikkan badan guna meninggalkan ruangan, namun pergerakannya berhenti saat lengannya dicengkram dengan kuat. Sarada pun dengan spontan menoleh kebelakang, dan mendapatkan borutolah pelakunya... Boruto menarik lengan sarada hingga jatuh dalam pelukannya, dan segeralah didekap tubuh milik uchiha ini hingga tidak bisa lari kemana-mana.

"Kau mau kemana, nin-chou?" bisiknya tepat ditelinga sarada hingga ia bergidik ngeri.

"Boruto... Aku bukan nin-chou. Lepaskan aku! " sarada mencoba untuk memberontak namun hasil yang ia dapatkan adalah nihil, justru boruto semakin mengencangkan dekapannya hingga membuat si uchiha ini meringis kesakitan.

"Usahamu gagal untuk menjauh dariku, kan ku buat dirimu menjadi milikku malam ini" dengan seringai evil yang mulai nampak di bibirnya.

' tidak.. Ini tidak baik. Boruto sudah terpengaruh oleh minuman sialan itu! Tidak.. ' batin sarada yang sekarang kepalanya mendongak  ke atas hingga wajahnya berpapasan dengan sosok tampan.

"Kenapa kau diam saja,
sayang?" ucap boruto dengan nada menggoda.

"Boruto! Lepas! Kumohon.. Lepaskan aku... Sadarlah
boruto..  Ini aku sarada" ucap sarada lemas karena dekapan kuat dari si tampan uzumaki ini.

"Biasanya kau memanggilku dengan boruto-kun... Aku akan melepaskanmu jika kau mengulangi panggilan kesayangan" ucap boruto dan ini sudah lebih diatas rata-rata orang mabuk.




Tidak ada pilihan lain, ia harus segera keluar dari sini sebelum terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.

"Boruto-kun... Aku mohon lepaskan"



sarada yang mengabulkan permintaan boruto, bukannya malah dilepaskan tapi malah didorongnya hingga jatuh dikasur dan tubuh mungilnya tertindi oleh sahabatnya sendiri yang kini sudah dalam aura lapar. Dan inilah akhir dari uchiha.

"Kau membuatku ingin melakukannya, sayang... " ucap boruto yang terdengar seksi tersebut.





Boruto mendekatkan bibirnya pada bibir mungil sarada melumatnya paksa agar bibir mungil tersebut terbuka, tangan sarada yang berusaha mendorong tubuh boruto berujung pada kesia-siaan. Apa daya wanita melawan tubuh sang pria? Karena bibir sarada yang belum terbuka akhirnya membuat boruto marah, diremaslah kedua dada rata milik sarada dengan kasar hingga sarada mendesah hebat. Karena merasa ada kesempatan, dengan cepat boruto kembali melahap bibir sarada dengan rakusnya... Sedangkan kedua tangannya kembali melucuti pakaian yang dikenakan gadis ini hingga tidak ada sehelai benangpun yang menutupi tubuh cantiknya.

Entah apa yang sarada pikirkan?!  Hingga ia menikmati semua perlakuan boruto kepada dirinya. Bahkan ia membantu boruto untuk melepas pakaiannya. Tapi, demi kami-sama.... Tubuhnya seakan-akan tidak menerima perintah dari otaknya. Sarada pun mulai menangis dalam diam, sungguh malu pada dirinya sendiri, bahwa pada kenyataannya ia juga terlibat dalam pernodaan hubungan persahabatan.

'Mina.. Maafkan aku' batin sarada sambil meneteskan benir air mata.

"Boruto... Ah... Enggh...aaah... " erangnya saat boruto mulai ingin menyatukan miliknya dengan sarada.

"Ya... Begitu... Sebut namaku, nin-chou... Aku mencintaimu... Uh... " ucap si uzumaki diselah-selah desahan saat milik sarada mulai mengapit milik boruto.





Kegiatan mereka baru mulai berakhir saat jam dinding menunjukkan pukul 12.00... Dan bertepatan saat boruto mencapai klimaksnya dan mengeluarkannya didalam.

Boruto berbaring lemas tepat disamping sarada, dan memeluk wanita ini dengan erat seakan-akan tak ingin lepas darinya. Dengan suara isakan tangis dari saradalah yang mampu mengganggu otak boruto.

"Kenapa kau menangis
nin-chou? " tanyanya seakan-akan yang barusan ia lakukan adalah benar.

"Dimana...Rasa kesalahanmu,Hiks...Setelah kau,Hiks....Menodaiku, boruto...Aku kehilangan hal..hiks.....yang seharusnya sangat berharga bagiku...Hiks" ucapnya seisak tangis yang ia keluarkan..

"Maafkan aku.. Nin-chou. Tidurlah.. Aku akan memelukmu" ucap boruto sembari menenggelamkan kepala sarada di dada bidangnya.


'Apa sedari tadi kau tidak menyadarinya, boruto? Wanita yang telah kau ambil kebahagiaannya bukanlah sumire... Tapi aku, sarada' batin sarada.

Karena terlalu lelah dengan kegiatan mereka serta isakan tangisnya, sarada pun langsung masuk kedalam alam mimpi... Dan mulai bersiap-siap untuk hari esok yang akan datang.

Sarada's Destiny [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang