21. Morning

6K 261 28
                                    


Author. POV






Entah itu balas budi atau apa sehingga sekarang dipagi yang cerah ini, sarada meluangkan waktunya hanya untuk memandang wajah boruto. Dielus-elus dengan lembut hingga sang empunya terlewat bangun.

"Sarada... " lirihnya pelan.

"Ohayou, boruto-kun.. " gumam sarada tersenyum.

'-kun'?.. Batin nya aneh.


"Jangan sok imut, nona! Kau tau kan? Wajahmu sama sekali tidak cocok dengan perkataan mu barusan" jelas boruto mendongakkan wajahnya.

"Aku hanya, bercanda. Memang dirimu bukanlah masuk dari kategori ku" sarada terkikik habis sudah ia menggodai sahabatnya ini.





Boruto bangkit merubah posisi nya mengucek-ucek matanya yang masih tertempel dengan kotoran serta menetralisir kan cahaya bayangan yang masuk akibat timbulnya masuknya cahaya yang membelakangi boruto. Sarada bangkit mengambil handuk dan melempernya asalan ke arah boruto.

"Cepat mandi nafasmu bau" perintah sarada sambil menutup hidungnya. Dan mengkibas-kibaskan telapak tangannya seperti kipas.

"Cih. Tanpa kau perintah pun aku akan mandi dengan sendirinya "

"Memangnya setiap hari kau dimandikan huh? " ejek sarada dengan wajah menantang.

"Candaan mu itu tidak lucu"

"Aku serius. Kau selalu tidak bisa membedakan antara serius dengan canda"

"Persetan! " umpat boruto langsung membanting pintu kamar mandi.















Brakk



******---*****----*****







Sarada tengah ingin mengangkat jemuran yang sudah ia jemur 2 hari yang lalu, ia khawatir semoga saja bajunya tidak basah. Karena kemarin malam, rintik hujan terseduh dari langit ke permukaan bumi. Setiap langkahnya dipenuhi nada yang berbeda disetiap lantai yang terbuat dari kayu tersebut. Meskipun begitu, rumahnya terlalu luas. Halaman terletak disamping rumah tepat disamping dapur. Kilas melewati dapur, sarada menyapa 2 bibi yang bekerja untuknya.


Sarada meraba-raba setiap jengkal tekstur di setiap kain yang tergantung disebuah besi panjang, takut bila ada yang masih basah. Helaan nafas penuh kelegaan ia utarakan sebagai tanda jika bajunya tidak dalam kondisi buruk.
















Plek


Namun helaan itu berhenti saat melihat jatuhnya cairan putih dari langit setelah sebuah burung gagak melintas dihalamannya, dan cairan tersebut tepat mengenai kaos kesayangan boruto, suaminya.



Huh? Mata sarada menyepit.












Tik




Tok





Tik





Tok

(Sedangkan waktu terus saja berlalu)



"Dasar burung, sialan?!! Bagaimana ini? Apa yang harus ku lakukan? Boruto pasti akan membunuhku setelah mengetahui jika-.. Arggghh, kenapa sial selalu menimpaku?-
huh? Air... " lampu hijau menyala.












Sarada's Destiny [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang