20.2. Sandiwara (2)

6.1K 265 26
                                    

Author. POV





8 a.m

Bagi yang cara di konohagakure. Sebuah kediaman yang seukuran dengan penthouse, lebih tepatnya di ruang makan yang bersebelahan dengan dapur, ada sarada yang menatap giur makanan yougurt yang baru ia beli tadi saat belanja di supermarket terdekat. Yougurt dengan rasa nanas, seperti kesukaannya.

"Akhirnya yougurt ini stock nya tersedia juga.. Aku sudah menunggu selama setengah tahun untuk mendapatkan rasa ini. Dan sekarang... Put-put... (Meniru suara kereta api) masuklah ke mulut mama" sarada kegirangan dan hampir menyuapi mulutnya dengan sesendok yougurt rasa nanas tapi...

Sebuah tangan mencekal pergelangan nya guna menghentikan pergerakannya. Ia pun menoleh siapa dalang dari tersebut? Ternyata mamanya, sakura.

"Apa kau tak kasihan dengan janinmu, hah?! Kau sedang hamil sarada... " bentak sakura terhadap anaknya.

"Hamil? (Berpikir sekilas) oh ya.. Benar. Aku hamil ya? " lingkung sarada seperti terlihat bodoh.




Kenapa aku melupakan jika aku sedang bersandiwara? Batin sarada dengan mata terpancing sebelah.




"Memangnya dimana boruto? " tanya sakura kesal.

"Uhm.. Dia sedang berlatih bersama mitsuki tadi. Dan aku akan segera menyusul mereka berdua. "

"Apa?! Kami-sama... Sarada, kau tidak boleh banyak beraktivitas saat sedang hamil. "

"Tapi, ma... Aku juga harus berlatih aku bosan jika disini terus, kediaman mewah ini hanya berisi aku dan boruto" jelas sarada cemberut.

"Oh.. Jadi itu masalahnya. Kebetulan juga, aku sedang memanggil pembantu untukmu.Bibi, keluarlah" sakura berteriak memanggil seseorang.




Dan muncullah 2 wanita paruh baya yang sepertinya berumur sekitar 40 tahunan yang memakai daster biru mudah dan hijau mudah.

"Nah, sarada. Perkenalkan, ini bibi nekii yang memakai daster biru dan sebelahnya bernama bibi tsura. "
Sakura memperkenalkan nama mereka.

"Ehm.. Aku bisa mengurus rumah sendiri" jelas sarada acuh.

"Tidak. Pekerjaan berat mengganggu keadaan kehamilan mu. Jadi, bibi-bibi ini yang akan mengurus pekerjaan dapur dan pekerjaan lainnya. Mama juga menyewa penjaga depan rumah sebanyak 1 pria tangguh yang seumuran dengan konohamaru"

"Mou.. Mama, itu tidak perlu. "
Lirih sarada.

"Turuti kata mama sayang... " pinta sakura.

"Hm(mendengus kasar) baiklah" jawab sarada








Tidakkk!!! Yougurt ku!!! Jerit sarada dalam hati tak terima.









******------********-----*******


Klek
(Pintu terbuka)


"Tadaima... " boruto pulang menutup pintu kembali.


Langsung lah keluar sarada dari atas anak tangga berjalan gontai amarah yang menggebu-gebu. Bahkan sekarang sepertinya urat-urat di dahinya mulai memberontak untuk keluar.

"Wohoi...! Si nona sedang marah sepertinya, ada apa? "Tanya boruto setengah mengejek. Tanpa membalas, sarada langsung melingkarkan salah satu tangannya di leher boruto dan satunya lagi mengelus-elus rahang keras boruto dengan manja.

"Jangan sok tidak bersalah, suami-ku... " ucap sarada dengan manja nya.

"Jangan sok imut, nona... "Boruto mengikuti permainan sarada dengan melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping istri yang tengah menggoda nya seperti boruto terburai rayuan manja sarada. Dan tepat?! Sarada langsung tersentak saat merasakan lengan besar melingkari pinggangnya.

Sarada's Destiny [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang