Gadis itu mengetuk-ngetukkan jarinya pada meja kayu bundar yang menjadi tumpuan dirinya untuk bertopang dagu. Hampir satu jam ia menunggu kedatangan seseorang yang sudah lama tidak ia temui sejak mereka lulus SMP.
Jasmine, gadis peranakan Australia-Indonesia itulah yang sedang menunggu. Ia memiliki rambut berwarna hitam kecoklatan dengan mata berwarna coklat susu. Hari ini gadis itu menggunakan tangtop putih dengan blazer panjang berwarna biru tua dan celana hitam tak lupa flat shoes berwarna putih. Beberapa anak laki-laki seumurannya terlihat dengan jelas sedang memperhatikan dirinya. Terkadang baginya pribadi hal itu membuatnya tidak nyaman, tentu saja.
Mengenali seorang laki-laki bertubuh tinggi tegap menggunakan jaket berwarna merah dan celana jeans serta sneakers berwarna hitam, Jasmine lantas berdiri dan menyerukan nama orang itu.
"Filan!" serunya sambil melambai-lambaikan tangan.
Pemilik nama yang diserukan lantas menoleh ke asal suara. Dengan tersenyum, Filan berjalan ke arah dimana Jasmine berada. Sampainya di dekat perempuan itu, Jasmine langsung memeluk Filan.
"Long time no see, bluebear."
Filan hanya terkekeh menanggapi. Ia tidak membalas pelukan Jasmine sampai gadis itu melepaskan pelukannya.
"Ayo duduk," ajak Jasmine yang kemudian dijawab Filan dengan anggukan.
"Udah pesan minum?"
"Langsung pada intinya aja, Jas."
Jasmine terdiam. Kemudian mengembuskan napasnya pelan sambil menyandarkan punggung ke sandaran kursi yang ia duduki.
"Gue gak mau putus dari Rezi,"
"Kena--"
"You know why, Filan." Potong Jasmine seketika. "He's my best mate i ever had. And i can't let him go,"
"Lo egois, tau?" tanggap Filan dengan sedikit nada sinis dalam pernyataannya.
"Maksud lo?"
"Lo ciuman sama Jhon lagi, kan?"
Jasmine terdiam.
"Maksud lo apa? Kalau emang lo gak bisa move on dari mantan lo yang namanya John itu, mending lo lepasin Rezi." Filan mengambil napas sebelum melanjutkan, "Kalau kayak gini Rezi bakal tersiksa sama perasaan yang dia pilih, tersiksa sama hubungan yang dia sendiri bangun. Gue tahu lo berdua emang dulunya pernah sahabatan terus pisah karena keadaan dan sekarang kalian sama-sama memilih hubungan ini, kan? Kalau gitu jangan ada yang egois diantara kalian."
Jasmine mengambil napas sebelum menyahut perkataan Filan.
"Gue gak maksud buat egois seperti yang ada di dalam pandangan lo, Filan. John mau pergi, dia bilang dia udah lepasin gue jadi sekarang terserah gue mau sama siapa dan yang kemarin itu adalah salam perpisahan dia buat gue,"
"Ya terus sekarang apa?"
"Gue udah bilang, gue gak mau pisah dari Rezi. Gue emang salah dengan ngelakuin hal kayak begitu lebih dari satu kali dan jujur gue menyesal."
"Menyesal kata lo? Setahu gue kalau orang nyesal, dia gak bakal ngulangin hal yang sama."
"Ya gue salah," aku Jasmine. "Ya lo benar, gue egois sama perasaan gue. Gue cuman gak mau lagi sama John karena dia selingkuhin gue, dan tiga tahun pacaran sama dia gak semudah itu untuk gue dalam enam bulan pasca putus buat move on."
"Dan lo pacaran sama Rezi udah empat bulan, Jas. Jadi? Empat bulan terakhir ini, Rezi lo anggap apa?"
Jasmine terdiam. Benar apa pertanyaan Filan.

KAMU SEDANG MEMBACA
We (Don't) Have Relationship
Fiksi RemajaTanpa aku, kamu masih tetap bisa ngejalanin hidup kamu sebagaimana biasanya. copyright©2018 by BlueNeptunies