Chapter 19 -Haku di Konoha-

3.5K 380 43
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
WARN : Oc, OOC, Canon,Typo, Fem!Naru, Fem!Haku, SasufemNaru, Genderswitch.
Genre : Adventure, Action, Romance.
Pair :  SasuFemNaru
Rate : M

Be A Great Shinobi
Chapter 19 —Haku di Konoha—

– Octvlss

Selamat membaca!
——————————————————————

Beberapa hari setelah Haku berada di Konoha, dan siuman bersama satu kamar inap yang hampir membekukan koridor dan nyaris membuat Naruto mati beku karena menunggunya di empat kursi besi—bawaan Sasuke dari koridor—

Gadis pirang itu segera terbelalak sambil bangun karena temperatur ruangan ini menurun dan alarm tanda bahayanya berteriak. “Oi, oi apa ini?!” teriaknya panik. Pasalnya, sebuah tombak es sudah ada di depan mata Naruto, dengan sekali lirik, gadis itu langsung menghilang lalu muncul di atas balkon. “Bermain es dengan anak kecil tidak baik. Nee-san!”

TRANK

Senbon yang Haku lemparkan beradu dengan kunai mata tiga Naruto, “Peraturan Konoha : tidak ada yang boleh menyerangku dengan alasan tidak masuk akal. Ne, Yuki-san, bisa kau hentikan semua jutsu ini?”

Haku tidak menjawab. Dia hanya menyandarkan tubuhnya setelah duduk tegak dengan ekspresi mengeras tadi. “Kau—apa yang terjadi?!”

“Zabuza… bagaimana? Bagaimana keadaan Zabuza-sama?!” serunya lebih kencang setelah suara putus asanya tadi. Haku terlihat begitu tahu dengan keadaan yang di alaminya. Tetapi hati dan pikirannya jelas menolak. Oh, ia merasa menjadi seperti anak-anak saat ini.

Ruangan ini menjadi hening. Naruto segera melompat dan kembali duduk pada kursinya tadi. “Zabuza… mati.” Haku tidak memberi respon. Tetapi gadis pirang itu hanya diam. Memberi waktu untuk menata hati. Yakin bahwa Haku perlu waktu untuk menerima kenyataan.

“Dia mati untuk menyelamatkanmu.” Sambungnya setelah jeda yang tak singkat. Blonde itu memberikan senyum ringkas berbela sungkawa setulus yang ia bisa, sebelum menaruh sebuah gulungan di atas nakas. “Itu pedang Zabuza, beberapa jam lagi aku akan kembali bersama Sasuke membawa makanan.” Tukasnya sebelum berbalik.

Namun baru saja berapa langkah, ia berhenti dengan tangan menyentuh gagang pintu yang beku, “Jangan salahkan dirimu. Dahulu… kalian berdua lah yang mati bersama. Jalani kehidupan keduamu lewat pengorbanan Zabuza dengan seluruh mimpi dan hidupnya untukmu.” Manik safirnya menatap kunoichi berjutsu Hyoton itu lurus lurus.

“Haku, teruslah hidup!”

CKLEK

Ruang rawat Haku seketika hening. Mata hitam gadis bersurai sewarna itu menyendu. Pandangannya tertuju lurus pada benda yang menyegel peninggalan terberharga mendiang bosnya.

Perlahan kristal bening mengalir, semakin lama semakin deras. Entah sudah berapa tetes, tetapi rasanya masih tetap sakit. Sakit jika hidupmu merupakan pemberian orang lain. Terutama… “Zabuza-sama…”

Tubuh yang tidak diketahui bagaimana bisa terlihat rapuh itu bergetar, kedua tangannya berulang menghapus air mata, namun bagaimana lagi?

Keseluruhan isi semesta seolah menjatuhkannya kedalam lubang hitam tak berdasar. Hidupnya seakan tidak berarti dalam detik lalu. Semua waktu yang di habiskannya dulu dan hingga kini terasa menjadi abu, tak berawarna.

Become A Great Shinobi *🐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang