Jarum jam masih berada lurus dihadapan angka empat dan suara ketukan pintu yang terdengar bisa berkali lipatnya.
Naruto yang berada diruangan itu tidak memejamkan mata dan tidur. Sejak kembalinya ia dari pertemuan dengan Tsunade gadis itu tidak tahu harus kemana.
Pulang ke manshion Uchiha sudah segan, menginap di suatu tempat juga tidak mungkin dan berakhirlah ia disini.
Di apartemen lamanya yang diberikan Sandaime.
TOK
TOK
TOK
Pintu diketuk untuk yang keberapa—
Naruto masih ditempat. Diatas ranjang tidur yang dipenuhi debu dan jam yang entah kenapa masih menyala padahal sudah ditinggal beberapa tahun.
“Naruto?”
Dan suara Shikamaru kembali terdengar untuk yang kesekian.
“Ini penting, Naruto. Kau diharapkan datang untuk mendiskusikan kode yang ditinggalkan Jiraiya-sama.”
Masih tidak ada sahutan.
Padahal Naruto mendengar jelas dan hanya duduk menatap pintu.
BRUK
Diluar, Shikamaru menyandarkan tubuhnya pada pintu. Matanya sedikit merah seakan terjaga sepanjang waktu. Ah, benar. Ia belum tidur dari sepulang misi terakhir. Berapa…
Tiga, atau empat hari mungkin.
“Dengar, Naruto. Aku tidak tahu sejauh apa yang kau ketahui tentang ramalan yang akan terjadi. Jika kau mengerti itu, seharusnya kau sudah mempersiapkan diri ketika saatnya tiba.” Terdengar suara cetikan tutup korek yang terbuka dan tertutup. “Bukannya terpuruk semakin dalam seperti ini. Kau ini sudah dewasa, jangan membuat masalah baru ketika kabar duka tengah melingkupi Konoha. Daya tempur kita menurun setelah gugur satu yang begitu bisa diandalkan. Jika kau juga menumpul…”
Kemudian terdengar suara Naruto, “Masuklah.”
Shikamaru segera mendorong pintu dan menemukan kamar yang cukup bersih kecuali di beberapa tempat. Ia menahan raut bingungnya ketika menemukan jam dan lantai yang begitu bersih.
Naruto tidak mungkin berberes sesaat lalu.
“Aku tidak cukup bodoh untuk membiarkan pengawasanku turun, Shikamaru. Selain itu, ada apa? Sepagi ini.”
Ketika mendapati orang yang sejak setengah jam lebih lalu ia cari membalas dengan nada biasa, Shikamaru bernafas begitu lega karena gadis itu mampu mengatasi masalahnya dengan baik. Pria itu berdeham, “Aku ingin mendiskusikan sesuatu denganmu bersama unit pemecah kode.”
Naruto membenarkan obinya yang tadi ia renggangkan, ekspresinya tak kunjung berubah. “Salah satu yang asli tidak diantara mereka.” Ucap gadis itu. Biar begitu, ia mengetuk sepatu ninjanya sambil berdiri.
“Tidak, bukan Cuma itu.” Shikamaru membalas, meskipun sedikit terkejut ketika apa yang Naruto ketahui benar adanya. Menghilangkan ekspresi seriusnya ketika mengingat laporan Hokage tentang apa yang Naruto ketahui beberapa saat lalu, Shikamaru memilih memimpin jalan.
Mereka berjalan beriringan dan Naruto hanya diam ketika pemuda berkuncir itu sesekali melihat keadaannya.
“Sepertinya kita akan ditugaskan kedalam misi untuk melindungi desa Tsuchigumo yang memiliki jutsu terlarang.”
Naruto tidak menjawab. Ia hanya merenyitkan dahi sebelum mengangguk samar.
Kita? Bukankah hanya tim 7 bersama Yamato?
KAMU SEDANG MEMBACA
Become A Great Shinobi *🐌
Fiksi PenggemarSasuke dan Naruto mati saat perkelahian mereka di lembah akhir setelah mengalahkan Kaguya dan menyelamatkan dunia. Tetapi mereka berdua belum sempat menghidupkan kembali manusia yang terkena justsu mugen tsukoyomi karena keterbatasan waktu yang di...