Sasuke terus menatap wajah Naruto yang tampak lebih terbebani dari sebelumnya. Di sisi lain ia begitu khawatir dengan efek pengeluaran bijuu yang pernah ia dengar. Nasib sang wadah akan berakhir.
Tetapi dilain cerita, Naruto memiliki darah Uzumaki yang masih mampu membuatnya bertahan, bahkan ketika dulu…
Dulu, ketika perang dunia ninja keempat dikehidupan sebelumnya, ketika Bijuu dalam tubuh Naruto dikeluarkan oleh Madara.
Orang ini masih bertahan.
Setidaknya kekhawatirannya masih bisa ditahan. Namun kapasitas cakra dirinya sudah benar-benar berada dalam batasnya. Naruto juga, Sasuke tidak bisa mengandalkan siapapun lagi selain dengan Hachibi yang tidak terlalu ia percaya.
“Yo~ cakraku sudah hampir habis, saatnya bertukar dengan sobatku!”
Dalam sekejap Sasuke menunduk muram. Trufnya ternyata lebih buruk dari yang ia kira.
“Aku tak yakin kita bisa menang.” Seru Naruto tiba-tiba. Mereka—Sasuke, Sakura, dan dirinya berada di tempat yang cukup jauh dan terlihat aman dari pertempuran menyaksikan dengan rasa tegang yang sama. Semuanya terlihat jelas, termasuk celah yang sering dilewatkan pihak kawan. Jika disampaikan, bisa saja mereka terkena, sebab itu mereka hanya diam ditempat.
Walaupun Sakura sudah menelan pilnya yang kesekian dan menyiapkan diri untuk terjun secepatnya.
Sasuke melirik Naruto sebentar lalu melihat Sakura yang berwajah masam saat menelan pil buatannya sendiri. Pria itu menyipit, “Berikan padaku.” Ujarnya sambil mengadah. Jika dibiarkan lebih lama, mereka bisa saja mati instant.
Lain dengan Sasuke, Sakura yang tidak bisa mendapat cakra dengan bantuan obat, Naruto terdiam dengan mata terpejam. Kondisi tubuhnya masih buruk. Ia tak bisa mengikuti pertempuran dengan kondisinya yang seperti ini.
Cakranya belum stabil. Wadah yang biasa diisi dengan begitu banyak kini berkurang drastis. Ia tak bisa menyalahkan pengekstrakan bijuu yang terjadi sesaat lalu. Walaupun rencana yang sudah disusun rapih sekalipun dan berakhir sukses. Tetap saja ia terlalu banyak mengorbankan tenaga hari ini.
Kelopak mata Naruto sudah berubah warna, namun iris indahnya masih belum terlihat dan masih sibuk menetralkan semua aliran cakra dalam tubuhnya. “Percuma, aku tak bisa mengatasi mereka dengan cakra alam.” Ia bergumam pelan, “ketika aku membuka mata, akan kembali seperti semula.”
“Maka kau harus tetap disini.” Sakura membalasnya sambil berdiri. Kerutan di sudut bibirnya menunjukan seberapa banyak ia memakan pil penyuplai cakra. Namun biar begitu, gadis musim semi ini tetap berdiri, mengencangkan sarung tangannya dengan mata penuh tekad.
“Tidak perlu menang. Setidaknya kita harus mundur dengan selamat.” Naruto akhirnya membuka mata yang irisnya berubah segera, ia mencengkram perutnya sebentar lalu menatap dua orang yang begitu ia percaya sebentar, “Selamatkan yang lain lebih dulu, aku bisa menggunakan hiraishin untuk menyusul.”
Sasuke bertatapan dengan Naruto lama, sebelum mengangguk dan menelan pil hitam menjijikan itu lagi. Wajahnya masih datar sebelum sebelah matanya mengecil, ia benar-benar tidak menyukai rasa benda itu.
“Kalau begitu, jaga dirimu.” Seru Sakura disusul Sasuke menuju pertempuran.
Naruto mengangguk ketika semuanya pergi. “Siapa sangka, ada jalan cerita yang seperti ini?”
****
Disclaimer : Masashi Kishimoto
WARN : Oc, Out Of Character! Semi Canon,Typo, Fem!Naru, Fem!Haku, SasufemNaru, Genderswitch.
Alur di percepat, scene semauku.
Genre : Adventure, Action, Drama, Romance.
Pair : SasuFemNaru
Rate : M (Bahasa kasar, adegan berdarah atau echiechhiechiechi—
Apapun, yang penting aku udah memperingatkan, anak kecil gaboleh baca :) )
KAMU SEDANG MEMBACA
Become A Great Shinobi *🐌
FanficSasuke dan Naruto mati saat perkelahian mereka di lembah akhir setelah mengalahkan Kaguya dan menyelamatkan dunia. Tetapi mereka berdua belum sempat menghidupkan kembali manusia yang terkena justsu mugen tsukoyomi karena keterbatasan waktu yang di...