Chapter 36 -Misi, dimulai!-

1.6K 225 11
                                    

“Jadi, informasinya?”

Tak langsung menjawab, gadis bermarga Haruno itu menghela nafas dalam. Ia mendongak menatap langit yang begitu cerah. “10 hari lagi. Di jembatan Tenchi, mata-mata Orochimaru akan datang untuk menemui Sasori.” Sakura memerhatikan air muka Naruto yang tak berubah. “Kau, sepertinya tak begitu perduli dengan keberadaan Sasuke-kun.” Lanjutnya, pelan.

Sebenarnya, apa mau Naruto? Bukankah ia mencintai Sasuke? Kenapa ia tak memberikan reaksi ketika keberadaannya terendus selangkah lebih dekat?

Naruto mengangguk mengerti. Ia melemparkan sebuah gulungan yang langsung ditangkap Sakura. “Berikan itu pada Tsunade-sama. Aku pergi dulu.” serunya sebelum menghilang dalam kilat kuning.

Sakura meremat gulungan itu dengan erat. “Kalau bertemu lagi, aku ingin sekali memukulnya.”

*

Hari sudah semakin terik, sinarnya yang menyengat membuat Sakura yang jatuh tertidur terpaksa membuka matanya. Sejak tadi ia hanya menunggu rombongan Kazekage datang. Dan benar saja, tak lama ia sudah melihat beberapa ninja yang berjalan lebih dahulu di garis depan.

“Ninja Konohaa.”

Sakura mengangguk sejenak. Ia sudah berada disini sejak tiga jam lalu. Itu artinya sekarang pukul satu siang. Bukan waktu yang pas untuk menelusuri padang pasiir Suna.

“Aa, Sakura sudah sampai duluan ternyata.” Kakashi tersenyum mata, ia masih dibopong Gai dan Gaara sekarang justru di gendong Lee. Gadis musim semi itu bertanya tanya, apa saja yang sudah ia lewatkan.

“Agar lebih cepat sampai, Gaara setuju di bawa oleh Lee.” Kankuro menjelaskan apa yang berada di pikiran Sakura. Dia melirik adiknya sekilas yang mengangguk setuju. “Sejak kapan kau disini?” tanyanya sembari menelisik tanda tanda kehadiran orang lain disini.

Sakura melihat akar pohon yang tadi di dudukinya, “Naruto meninggalkanku dengan jurusnya disini, kami hanya berbicara selama 10 menit sebelum dia kembali menghilang.” Ujarnya jujur, dia menepuk pakaiannya yang mungkin berdebu, lalu berdiri disamping Tenten.

Menutupi raut kecewa, pria berambut merah itu berdeham, menarik atensi. “Kita akan melanjutkan perjalanan.” Ucap Kazekage dengan suara khasnya.

****

Disclaimer : Masashi Kishimoto
WARN : Oc, OOC, Canon,Typo, Fem!Naru, Fem!Haku, SasufemNaru, Genderswitch.
Genre : Adventure, Action, Drama, Romance, Triller.
Pair :  SasuFemNaru
Rate : M (Bahasa kasar, adegan berdarah atau echiechhi—
Apapun, yang penting aku udah memperingatkan, anak kecil gaboleh baca :) )

WARN FIC (18+)
Be A Great Shinobi
Chapter 36—Misi, dimulai!—

A/N : Skip beberapa waktu ya gais.

– Octvlss

Selamat membaca!
——————————————————————

Sakura berdiri di depan meja Hokage. Sejak lima menit lalu ia hanya menunduk dari tatapaan tajam gurunya. Semenjak kembalinya darii Suna, ia sudah meminta Hokage secara khusus memberinya misi untuk pergi ke jembatan Tenchi meskipun seorang diri.
Kakashi dirawat dirumah sakit karena memakai Mangekyo dan menguras cakranya. Naruto dan Sasuke pun sudah tak ada. Ia tak memiliki alasan untuk menjalankan misi seorang diri, tetapi ia masih saja berniat meneruskannya.

Padahal selama ini Sakura hanya berada di rumah sakit Konohaa dan menyembuhkan siapapun. Tetapi untuk kali ini—ia ingin sekali Hokage menurutinya. Permintaan pertamanya dari semua ini.

“Kumohon, Tsunade-sama!”

BRAK

Dan ini sudah ketiga kalinya Sakura tersentak karena meja di hadapannya semakin rusak.

“Maa maa, Tsunade-chan yo, biarkan saja dia pergi.”

Baik Sakura dan Tsunade yang berada di ruangan itu segera menoleh ke jendela dengan wajah kaget.

“Jiraya?!”

“Jiraya sama?”

“Yo!” Jiraya mengangguk, dia berdiri disebelah Tsunade yang kini memijit keningnya. “Bagaimana, indormasi dari muridku?” serunya dengan nada yang terlalu berlebihan. “Kudengar Naruto menampakan dirinya kemarin. Apa saja yang dia lakukan?” Jiraya menatap Sakura masih dengan wajah bangganya.

Sakura menunduk, ia tak ingin membicarakan Naruto yang acuh terhadap nasib Team 7. Ia hanya ingin mencari tahu keberadaan Sasuke, jikapun bisa membawanya pulang. Ia tak ingin membuang waktu lagi.

“Jika kau menceritakannya, mungkin aku akan membujuk Tsunade untuk mengizinkanmu pergi.”

*

Dan disinilah Sakura sekarang. Berdiri di depan gerbang Konoha, sendirian. Atau mungkin ia yang terlalu cepat datang dari waktu pertemuan. Yang jelas, setelah ia menceritakan semuanya, hanya dengan sekali tatap oleh Jiraya, Tsunade seketika mengizinkannya untuk pergi.

Hingga kurang dari 10 menit waktu perjanjian, team 8 dan team 10 datang bersama dan menyapanya. Sakura merenyitkan dahi. “Kalian akan menjalankan misi denganku?” tanyanya ragu. Kemarin Tsunade tidak menceritakan detail padanya. Ia hanya disuruh untuk datang ke gerbang desa pukul 8 pagi lengkap dengan segala peralatan.

Kiba mengangguk, dia melirik Shikamaru yang masih saja menguap sejak tadi. “Sepertinya ini akan menjadi misi yang cukup merepotkan.”

POFFF

Kepulan asap tercipta ketika semua ninja yang akan menjalankan misi berkumpul. Seorang pria dengan rompi jounin serta pemuda berambut hitam muncul dari kepulan asap. “Ya, aku yang akan memimpin kelompok jembatan Tenchi kali ini.”

Semuanya—baik Sakura dan yang lain hanya merenyitkan dahi. Siapa? Tanya benak mereka.

Merasa tidak nyaman ditatap dengan wajah heran begitu, pria berambut coklat disana seketika tersenyum canggung. “Are? Tsunade-sama belum memberi tahu?” ia hanya di jawab dengan anggukan.

“Namaku Yamato, dan dia—Sai. Mulai sekarang dia akan menjadi bagian tim7 menggantikan Sasuke.”

“Haaaaah?” Sakura menunjuk Sai dengan mata melotot. “Menggantikan Sasuke-kun?” ia semakin mendekatkan wajahnya dengan Sai.. “Sekilas memang mirip, tetapi Sasuke-kun tidak bisa di gantikan!” diam diam Ino mengangguk mengiyakan.

“Lagian, Sasuke-kun jauh lebih tampan dari dia—yah meskipun Sai-kun juga tampan, sih.” Ino menambahkan dengan nada kecil diakhir kalimat.

Shikamaru sejak tadi sudah memasang wajah malas, semakin kesal karena waktu yang harusnya di gunakan untuk memberi beberapa informasi dan susunan strategi harus terbuang karena hal konyol seperti ini.

“Oi—“

“Sasuke-kun pasti sekarang memiliki tubuh yang bagus. Dia tak mungkin memamerkan pusarnya sepertimu!” Ino kini sudah berdiri di samping Sakura, Bantu menjelek jelekan Sai.

Yamato hanya menghela nafas, inikah tim yang akan ia pimpin? Satu satunya perempuan yang diam hanya menautkan jari sejak tadi.

“ANO SAA—“ Kiba yang akhirnya jengah pun mengeluarkan suara tingginya. “Aku tak perduli dengan Sasuke-kun kalian. Bisakah kita mulai saja, misinya? Itupun kalau kalian benar benar ingin membawanya pulang.” Lanjutnya. Ia mengepalkan tangannya erat. “Lagipula, misi kali ini hanya untuk bertemu dengan mata-mata Akatsuki yang berada di markas Orochimaru. Belum tentu kalian akan mendapatkan informasi Sasuke.”

Ucapan Kiba barusan mampu membuat Ino dan Sakura yang sejak tadi berisik menjadi bungkam. Menyadari situasi yang sudah terkendali, Shikamaru menatap Yamato, meminta penjelasan.

“Baiklah, aku akan menjelaskannya ketika di perjalanan.” Semuanya mengangguk menyetujui. “Misi bertemu mata mata akatsuki, dimulai!”

****

TBC

Update 3 hari lagi

Become A Great Shinobi *🐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang