Disclaimer : Masashi Kishimoto
WARN : Oc, OOC, Canon,Typo, Fem!Naru, Fem!Haku, SasufemNaru, Genderswitch.
Genre : Adventure, Action, Drama, Romance, Triller.
Pair : SasuFemNaru
Rate : M (Bahasa kasar, adegan berdarah atau echiechhi—
Apapun, yang penting aku udah memperingatkan, anak kecil gaboleh baca :) )WARN FIC (18+)
Be A Great Shinobi
Chapter 35—Informasi—A/N : Skip beberapa waktu ya gais.
– Octvlss
Selamat membaca!
——————————————————————Nenek chiyo menatap semuanya dengan senyum mengembang, “Ahh, kehidupan, yang kujalani begitu indah.” Serunya sebelum jatuh memejamkan mata. Naruto yang kaget melihatnya segera menambahkan tekanan cakranya. Gaara belum sadarkan diri, dan cakra yang di perlukan belum penuh seutuhnya. Tetapi tangan nenek chiyo sudah tergeletak begitu saja. Membuat cakranya yang keluar besar besaran terbuang sia sia.
“Oi, dia bohong, kan?” ucap Naruto tanpa sadar. Dia menatap kosong wajah gaara dan nenek chiyo bergantian. Perlahan air mata menggenang dan menetes dengan perlahan. “Kalau seperti ini, keduanya sama saja tidak terselamatkan.” Gumamnya tak percaya.
Suasana menegang, Sakura yang tidak bisa berbuat banyak hanya menangis disamping Lee yang mengusap punggungnya.
Temari menangis. Ia tak menyangka hidup adiknya akan berakhir seperti ini. Ia menyalahkan dirinya sendiri yang tidak berada dalam desa ketika penyerangan terjadi. Begitupun Kankuro. Ia menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa berbuat banyak untuk adiuknya. Melawan AkaSuna Sasori yang sudah di kalahkan oleh Sakura saja ia tak mampu.
Para ninja Sunagakure menangis penuh duka. Sejalan dengan Naruto, yang entah sudah terisak sejak tadi. Ia tak pernah menangis sesedih ini sejak pergi dari Konoha. Ia tak pernah merasa semendung ini sebelumnya.
Sebenarnya, apa yang bisa ia unggulkan? Karena Uzumaki memiliki cakra yang cukup banyak, ditambah ia seorang jinchuriki dari dua bijuu kah? Atau hanya sekedar khayalan terhadap kepercayaan dirinya yang terlalu tinggi?
Pada akhirnya, ia tidak bisa apa apa. Kematian tak bisa ia ubah dengan hanya sekedar mentransfer cakra.
“Aku—tidak beguna sama sekali.” Lirihnya dengan tangan mencengkram kepalanya erat. “Aku tak berguna. Aku tak bisa menyelamatkan siapapun.”
“Aku—“
“OI, GAKI, TARUH TANGANMU PADA MANTAN JINCHIRIKI ICHIBI.”
“Siapa? Kyuubi, kah?”
Kakashi segera melotot ketika Naruto mengucapkaan itu. Ia tak mendengar suara siapapun selain orang disekitarnya yang menangisi kazekage. Tidak salah lagi, Kyuubi sedang berkomunikasi dengan Naruto. “Sadarlah Naruto. Kau tak boleh menuruti kata katanya!”
Namun sang empunya tak mendengarkan. Dia menaruh sebelah tangannya diatas perut Gaara. Tempat dimana pusat cakra berada. Seketika tangan yang memakai kimono tanpa lengan itu diselimuti cakra berwarna merah yang merambat cepat menyelubungi tubuh Gaara.
“Oi kau—“ Neji menghentikan Kankuro yang menerobos. Matanya dikelilingi urat yang muncul, “Dia memperbaiki aliran cakra yang sudah berhenti dan mengisinya dengan cepat. Naruto tak melakukan hal buruk.” Ujarnya dengan tenang. Tetapi berita yang ia bawa justru mengagetkan semuanya.
“Dengan cakranya yang begitu banyak, Naruto.. bisa menghidupkan orang?” gumam Gai tak percaya. Ia sudah tahu sebanyak apa cakra yang Naruto miliki ketika masih dalam Konoha dulu. Dan sekarang tiga tahun waktu berlalu, pastinya pertumbuhan yang di alami lebih banyak, berarti—cakranya yang sekarang bisa jadi berkali lipat dari yang ia tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become A Great Shinobi *🐌
FanfictionSasuke dan Naruto mati saat perkelahian mereka di lembah akhir setelah mengalahkan Kaguya dan menyelamatkan dunia. Tetapi mereka berdua belum sempat menghidupkan kembali manusia yang terkena justsu mugen tsukoyomi karena keterbatasan waktu yang di...