Chapter 11 -Kirigakure 3-

4.1K 515 26
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
WARN : Oc, OOC, Canon,Typo, Fem!Naru, SasufemNaru, Genderswitch.
Genre : Adventure, Romance.
Pair :  SasuFemNaru
Rate : M

Chapter 11 —Kirigakure 3—

Flexy7 – Octvlss

Selamat membaca!
————————————————————————————————

Chapter sebelumnya…

“Tidak adakah salah satu dari kalian pemilik elemen angin untuk menghilangkan kabut ini?” celetuknya setelah lama menunggu, baginya.

Ninja Rebelion dan Kiri yang sesaat lalu dan kini masih terdiam menatapnya dengan pandangan aneh. Kenapa bocah ini tidak melarikan diri dan mencari tempat aman? Atau ada yang memikirkan. Kenapa kedua bocah ini tidak takut mati dan melawan Bijuu?

“Lakukan saja apa printahnya!” bentak Sasuke, pria Uchiha ini juga merasa cukup kesal dengan kabut jutsu ini. Seandainya tidak teraliri cakra, mata hebatnya bisa melihat suasana medan pertempuran dengan jelas.

Beberapa—sekitar tujuh atau sembilan orang, melangkah dengan gemetar mendekati kabut asap yang lebih pekat di depan, dengan serentak mereka berkata, “Futon: Daitoppa!”

Sanbi—Isobu yang sudah Naruto kenal, berdiri angkuh diatas beberapa ninja kawan dan lawannya yang sudah mati tertimpa tubuh besarnya.

Berratus pasang mata yang melihat keadaan itu mulai berteriak, ketakutan dan tidak percaya. Pemimpin yang selama ini mereka hormati, mereka patuhi…

Dengan mudahnya membunuh pasukannya sendiri?

“Kalian semua, pergilah!” teriak Yami Naruto yang mulai membuka rel sleting jaket oranyenya. Membuat tubuhnya lebih leluasa bergerak baginya.

Mei Terumi yang masih berada di dekat Bijuu itu, berdiri dengan pandangan terbelalak, “Tidak. Dari awal inilah pertarunganku!”

“GROAAARRR!!”

Auman itu.

Suara kencang itu.

Bagi yang tidak biasa, sungguh terdengar menyakitkan. Sanbi mengibas ketiga ekornya dengan liar, siapapun yang menyentuhnya akan—

“ARGHHH!”

Mei terlempar. Jauh, beberapa meter hingga Ao tidak perlu mengerajrnya untuk menolong.

“Sudah kubilang untuk pergi!”

Teriak Yami Naruto kencang, dia memasang heandseal panjang, melempar kunai kearah empat penjuru mata angin, dan memasang Kekkai. “Setidaknya keluar dari Kekkai ini dan nawa kalian tidak cepat menghilang!”

Sasuke yang menyaksikan banyak prajurit yang berlari keluar Kekkai dengan wajah sedikit lega hanyaa bisa menatap dingin. “Pergilah!” desisnya sebelum melempar kunai teraliri cakra petir kearah Mei yang mulai berdiri.

Ao yang melihat itu segera menarik Mei keluar, dia memberikan tatapan kepercayaan pada kedua genin Konoha itu sebelum benar-benar keluar dari Kekkai.

“Karena perang tidak bisa di hindari, maka aku memulai perangnya sekarang!” bisik Yami pelan, dan samar di telinga Sasuke.

“Kita harus memulainya dari sini.” Ucap Yami Naruto sesaat setelah seluruh Kekkainya berkerja, dan tidak ada satupun orang tersisa di dalam.

Sasuke… kita akan memiliki jalan yang berbeda nantinya. Gumam Yami di dalam hati sembari memasang ekspresi serius dan tekanan cakra yang meningkat. Dia mengambil nafas panjang sebelum menatap Sasuke yang berdiri menatap Sanbi tanpa takut. “Setelah semua ini selesai, Sasuke. Bisakah kau memberi ingatan kalau Kagura mati dan terbakar begitupun Sanbi?”

Become A Great Shinobi *🐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang