Chapter 25 -Farewell-

2.9K 307 24
                                    

--BRUK

Naruto terjatuh dengan lutut menyentuh tanah lebih dahulu. Membuat ciuman mereka terlepas dengan paksa.

Sasuke berkedip berulang, sedikit kaget dengan posisinya yang masih berdiri kaku. Sial! Apa yang di lakukannya? Barusan dirinya mencium Naruto! Dan dengan seenaknya, ia berlama di tengah ketidak siapannya Naruto?

Ck! Sasuke mendecak, ia lalu berjongkok, "Naru?" dirinya khawatir! Apalagi setelah melihat wajah tan itu menjadi merah dan bibirnya bergetar. Sasuke jadi merasa bersalah melakukannya tanpa ijin.

Sementara Naruto sendiri, ia hanya menatap kosong wajah pria di depannya, lalu terbatuk keras sampai memukul-mukul dadanya. "Ka-kalau ingin me-me-menciu-cium-bi-bilang dulu, BAKA!" ia berteriak dengan gugup. Wajahnya memerah hingga telinga, dan tangannya yang memukul tadi, sudah menutupi mulutnya dengan punggung tegak.

Sasuke pun menjadi gelagapan sendiri. Dia menoleh kesana kemari lalu mengangguk pelan, "Iya."

Itulah kata tersulit yang seharusnya ia balas dengan gumaman khasnya, hn.

----

Disclaimer : Masashi Kishimoto
WARN : Oc, OOC, Canon,Typo, Fem!Naru, Fem!Haku, SasufemNaru, Genderswitch.
Genre : Adventure, Action, Drama, Romance.
Pair : SasuFemNaru
Rate : M

Be A Great Shinobi
Chapter 25 -Farewell-

A/N :
W E L C O M E
80% bukan gaya Canon lagi :3

- Octvlss

Selamat membaca!
----------------------

Tetapi Sasuke tidak mungkin mengatakan gumaman kesukaannya saat ini. Akan bahaya dan berisiko besar kalau Naruto menganggap hal ini begitu serius.

Tetapi benar.

Sasuke pernah sedikit membaca halaman pertama buku yang Kakashi pinjamkan-novel icha icha-dulu, ketika dirinya yang pulang sedikit terlambat bersama Naruto yang kelelahan. Kalau, ciuman itu bukan hal serius bagi kebanyakan orang.

Awalnya, dirinya ingin mendefinisikan begitu, tetapi setelah di lakukan beberapa kali, entah kenapa semakin lama semakin ada suatu rasa yang berdenyut, memanggil dan menyerukan lebih.

Itu tidak baik! Sasuke bergidik seketika. Ia merasa menyesal di kehidupannya yang lalu di habisi dengan membalas dendam untuk Itachi.

Hal sepele antara hati dan perasaan kepada seorang perempuan-seperti ini sama sekali tidak di pelajarinya.

Dirinya menjadi tumpul dalam hal ini.

Dan ada sedikit dari rasa penyesalannya, ia mengembalikkan buku itu beberapa jam kemudian setelah di terima.

Beberapa menit telah berlalu, tetapi keduanya tetap diam di tempat dengan tingkah yang salah lalu bergerak kaku sembari melirik. Sasuke sendiri bertanya dalam hati, apa ini yang dinamakan situasi canggung?

"Sasu-?"

"Naru-?"

Secara bersamaan, keduanya saling panggil dan serempak membuang wajah dengan menggigit bibir.

"Kau duluan." Ucap Naruto, yang lebih dahulu buka suara dari Sasuke yang masih sibuk merasa-rasa bibir dan lidahnya yang masih tersisa jejak ciuman tadi.

Sasuke menatap ke depan, tepat dimana patung Senju Hashirama yang merapal segel pembukaan sparing. Tempat yang dalam waktu satu jam kedepan akan kedatangan para ninja Konoha-Suna-ataupun Kimimaro dari arah belakangnya. "Soal perjanjian kita sebelumnya. " ia menjdea sejenak, "Kupikir semua tidak akan berjalan mulus sesuai rencana."

Become A Great Shinobi *🐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang