SL [18]

1.1K 105 5
                                    


Kevin menarik tangan mila secara tiba tiba.

Membuat si empunya tangan jatuh ke pangkuannya.

"Kenapa vin?"

"Aku mencintaimu." kevin mencium daun telinga dari belakang. Tubuh mila merinding. Merasakan apa yang dilakukan kevin saat ini.

"Kevin! Jangan bercanda!" mila berusaha menarik kepalanya menjauh dari wajah tampan kevin.

"Aku sama sekali tidak bercanda sweety. Kenapa wajahmu tiba tiba menegang tadi?"

"Hei! Wajahmu yang menegang! Dan itu membuatku berfikir yang tidak tidak. Emang nya tadi tante nancy kenapa?"

"Mama ngijinin, udah gitu doang. Slow dong sweet..."

"Apa? Das~" ucapan mila terhenti saat merasakan telingannya geli.

"Kevin, apa yang kamu lakukan?" yang ditanya diam tak bergeming. Hanya bibir dan lidahnya yang bergerilya.

Mulai menjelajahi leher mila yang mulus, putih dan bersih.

"Kevhhhh...."

"Hmmm..??"

"Hentihh... Kanhhh..."

Mendengar desahan mila kali ini, kevin menghentikan aksinya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Kevin mengusap wajahnya frustasi lalu melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi.

"Apa aku salah?" tanya mila pada dirinya sendiri.

Entah perasaan dari mana, kini ia merasa bersalah, kalau kevin salah faham bagaimana?

Kalau kevin berfikir dia hanya mau dekat dengan pacarnya, dan karna mereka tak ada hubungan khusus dengan kevin, makanya mila tak mau disentuh kevin bagaimana?

Itulah berbagai pertanyaan yang ada di benak mila.

Tanpa sadar bulir bening mulai luruh dari kelopak mata mila.

"Semoga kamu tidak salah faham." mila mengucapkan satu kata yang terpendam. Meski dirinya tau, kevin tak akan mendengarnya.

"Vin...." panggil mila saat melihat kevin keluar dari kamar mandi setelah berendam kurang lebih 1 jam.

"Hm?"

"Kamu marah?"

Kevin masih diam.

Mengambil bantal dari kasur king size hotel.

"Mau kemana?" Tanya mila saat kevin melangkahkan kaki.

Kevin menaruh bantal yang diambilnya ke ujung sofa lumayan besar yang sudah disediakan pihak hotel.

"Vin..."

"Tidurlah.." ucap kevin dingin. lalu mulai mencoba memejamkan mata.

Mila pov.

Suara dingin kevin membuat hatiku terasa sakit.

Apa aku sangat salah?

Mataku terasa panas. Tentu, air mata kepedihan itu dari tadi ku tahan.

Dan kini, akhirnya mulai terjun bebas.

Tak mau semalaman memikirkannya. Aku mulai melangkahkan kaki mendekat padanya.

"Vin..." panggilku lalu mengelus rahangnya.

"Kevin..." panggilku lirih.

Apa hubungan ini akan berakhir hanya karna kesalahan sepele?Hanya karna kesalahpahaman?

Secret Love {TAHAP REVISI~TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang