SL [41]

1.9K 95 1
                                    


Nancy meraih gagang pintu.

Ckleekkk...

Mata nancy membulat saat melihat keadaan menantunya.

Dimana disana mila tertidur meringkuk memeluk guling seperti janin. Nancy dengan cepat menghampiri wanita yang tertidur pulas diatas ranjang king size.

Tangannya terulur mengusap wajah mila dan menyingkirkan beberapa anak rambut yang menutupi wajah menantunya. Matanya sangat sembab. Bahkan terlihat dengan jelas bekas air mata yang mengering di pipi tirus gadis ini. Hidung nya memerah terlalu banyak menangis -terisak-

'Kenapa menantunya terlihat memprihatinkan? Apa yang terjadi?' batin nancy bertanya tanya. Setelah mengecup kening dan puncak kepaala mila sekilas wanita paruh baya itu segera berjalan setengah lari menuju anaknya dibawah.


"Habis kamu apain mila?!" teriak nancy begitu sampai dihadapan putranya.

"Aku ngapain mila ma?" kevin berdiri dari tempat duduknya disusul ricu. "Mila terlihat sangat malang dikamarmu. Dia nangis sendirian. Kamu apain dia sampe nangis gitu? Dan kemana aja kamu waktu dia nangis?" bentak nancy. "Nangis?" tanya kevin bingung. Karna memang dia tidak tau kalau mila menangis. "Kamu kemana aja sampe gak tau istrimu nangis?"

"Tante.. Duduk dulu... Sabar tan, kevin gak tau apa- apa." ricu menengahi. "Mila saat ini dimana tanya ricu lembut kemudian. "Dia dikamar atas. Udah tidur."

"Yaudah kita bicarain baik- baik. Tadi baru aja kevin mau nyeritain setelah kami berdebat hal tidak penting."

"Tante mau dengerin kan?" tanya ricu. "Iya. Cepet ceritain sebenernya ada apa?" jawab nancy sarat akan pertanyaan dan dipenuhi kemarahan.

Setelah nancy duduk disebelah ricu. Ceritapun mulai meluncur dari bibir kevin.

"Kalian tau? Sejak detik- detik terakhir berada di maldives aku ngerasa mila beda." ucap kevin sepenggal karna ucapannya sudah disela nancy. "Beda gimana maksut kamu? Nggak usah ngada- ngada plis.."

"Beneran ma, dia minta neko- neko. Dan mama tau? Tiba- tiba dia cemburu sama sahila waktu itu. Nuduh yang nggak nggak." kevin menarik napas.

"Minta ini itu harus dituruti, ngambek nggak masuk akal, dan ada satu lagi dia aneh."

"Aneh, kamu pikir anak kesayangan mama, manusia alien kamu katain aneh?"

"Yang anak mama itu aku. Mila cuma menantu mama."

"Dia anak mama. Dia udah mama anggep putri mama sendiri."

"Terserah mama, tapi kevin mohon ya, kalo ada yang bicara jangan disela, karna itu buat mood bicara menghilang!" sindir kevin. "Kurang ajar!" nancy memutar bola matanya malas. "Yaudah lanjutin.." ucap nancy kemudian.

"Mila itu kan gapernah suka durian kan? Pernah sih makan tapi itu jarang banget tapi akhir- akhir ini mama tau? Dia sering banget sesuatu yang berhubungan dengan durian. entah itu buahnya, eskrim, milkshake durian, pancake durian, minta selai durian. Mama ngerasa aneh gak sih? Dia itu dari dulu ga pernah suka begituan." jelas kevin.

"Kalo pindah haluan gaboleh? Mama juga pernah gitu dulu..."

''Nggak sampe situ aja ma, setiap permintaannya harus dituruti, kalo nggak. Astaga aku bahkan nggak pernah ngebayangin ini. Matanya berkaca-kaca!"
"Masa sih anak itu manja banget?" nancy mengerutkan keningnya dan menautkan alisnya. "Nah terus mama kira dia nangis sekarang karna apa?" kevin mengangkat dagunya. "Ya karna permintaannya gak dituruti."

"Maaf tante ricu mau beragumen, vin gue mau ngeluarin pendapat gue." ucap ricu tiba- tiba setelah dari tadi jadi pendengar setia.

''Pendapat. Pendapat apaan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Love {TAHAP REVISI~TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang