SL [27]

945 92 12
                                    


Next lagi yaww..
Selain mumpung di hotspot,
Tesnya pelajaran bahasa inggris,

Udah ah kebanyakan curcol.
Hepi liding!!

****

Betrand pov.

Setelah menyelesaikan urusan bisnisku.

Aku pulang, melangkahkan kakiku menuju ruang santai.

Ada mila!

Astaga, lagi lagi melamun!

Baru aja aku pergoki sebelum pergi!

"Hei, ga bosan ngelamun!!" celetukku.

"Apa sih? nggak ngelamun kok."

"Selalu gitu, sekarang kamu dengerin kakak, telfon kevin, okay?"

Masih saja keras kepala. "Nggak kak, biarin aja."

"Kalo kali ini nggak mil, Cepetan telfon, atau biar kaka yang telfon, ayolah, nggak usah kayak gini, kaka ga suka liat lo sedih kaya gini!"

"Ck! Kakak ini keras kepala sekali!"

Hei! Yang keras kepala siapa disini? Sangat menjengkelkan. "Cepetan mila," desakku kemudian.

"Kak," ia menatapku dengan puppy eyes nya, dengan wajah memelasnya. Dan hampir saja hatiku luluh. Tapi tidak! Ini juga demi kebahagiaan nya.

"Ayo mil, setidaknya aktifkan ponselmu,"

"Baiklah, kalau itu akan gw lakuin tapi kalo buat telfon dia, plis jangan paksa."

"Ya, ya, ya, terserah, yang penting, aktifkan dulu handphone mu."

Ia mengangguk lalu bangkit dari tempat duduk, lari kecil menaiki tangga, menuju kamarnya,

Ya, kamarnya berada di lantai 2, dan dia sendiri yang memintanya.

"Nih udah aktif!" ia menyodorkan iphone terbaru miliknya,

"Kok dikasihin gw?"

"Biar percaya kalo, HP itu selalu hidup."

"Ok."

****

Dengan mata yang masih terpejam aku meraba, atas nakas, mencari sesuatu yang berbunyi,

Suara ini sangat mengganggu, lagu mellow dari inggris ini berbunyi di tengah malam.

Dengan malas aku mengambilnya, HP siapa sih, tidak di silent?

Kusempatkan melihat jam yang terselip di tempat paling atas layar ponsel.

10.16, Belum terlalu larut, tapi ini sudah termasuk malam, dan jam tidur.

Tanpa melihat nama orang yang menghubungi aku langsung mengangkatnya.

"Hallo?" Ucapku serak khas orang baru bangun tidur.

"Hallo, ini siapa ya? Ini hp nya mila kan?"

"Ini siapa?!" ucapku masih serak-serak lemah,

"Harusnya saya yang tanya, ini nomor mila kenapa anda yang jawab?

"Kalau nggak ada yang penting saya matikan, anda mengganggu jam tidur saya." ucapku jujur tanpa basa- basi.

Mataku masih terpejam, sesekali aku juga menguap.

Sangat ngantuk!

"EH TUNGGU, JANGAN MATIKAN!!" ucap nya yang hampir menyerupai bentakan, sangat keras, membuatku harus menjauhkan ponsel dari telingaku.

Secret Love {TAHAP REVISI~TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang