SL [23]

980 96 14
                                    


Mila pov.

Jantungku berdetak lebih cepat. Bahkan mama disampingku sudah berkali- kai menyemangati.

Hanya ingin menyudahi hubungan ini sangat ribet sekali. Dan dengan berat hati aku melibatkan mama.

Hubungan kami termasuk sudah sangat jauh, bahkan sudah banyak berita beredar tentang rencana pernikahan kami.

Tapi harus bagaimana?

Aku sudah lebih dulu mencintai kevin. Sejak awal aku memang tak mencintai Mischa.

Hanya pelampiasan! Upss!!

Lupakan kata2 ku barusan..

Bukan pelampiasan sih!! Kata katanya terlalu kasar.

Tapi ya gitulah, nggak bisa menggambarkannya dengan kata2. Bagi kalian yang faham, syukurlah..

Author pov.

"Sore tante, om!"

"Iya mila, masuk aja..."

"Gimana kabar tante?" tanya mila basa- basi sambil mendudukkan diri di sofa besar disebelah Mama mischa setelah cium tangan.

"Baik sayang, kamu sendiri gimana?"

"Baik juga tante."

Hening... Sempat ada hening diantara 2 keluarga ini sebelum Ayah mischa ikut bergabung dan menanyakan kabar mama.

"Mila, Jane!"

"Iya uncle," mila berjalan menghampiri ayah mila lalu mencium punggung tangan beliau dengan sopan.

"Apa kabar nak?"

"Baik uncle, uncle juga kabar baik kan?"

"Puji tuhan, uncle masih sehat sampe sekarang ujarnya mendudukkan diri di sofa diikuti mila yang mengekor dibelakangnya.

"Sini mil, duduk sini." ujar mama mischa antusias menepuk- nepuk sofa sebelahnya yang tadi diduduki mila.

"Iya tan," mila tersenyum manis.

"Jane, diem aja dari tadi, biasa aja dong."
"Ini juga biasa aja." jawab mama jane lalu tersenyum, senyum yang terlihat sedang menutupi ke nerveous an nya bagaimana pun jane merasa tidak enak hati dengan calon besannya yang tak lama lagi akan menjadi mantan?

"Kabar baik kan jane?"

"Baik dong. Mischa nya mana?"

"Nggak tau tu. Tapi tadi udah aku kabari kok. Udah dikabari mila juga kan?"

"Udah tante, tadi katanya lagi perjalanan."

"Udah kangen menantu?" goda mama mischa membuat mila meringis, dan membuat mama jane semakin tak enak hati.

"Kembarannya kemana?"

"Dia lagi keluar kota. Kayanya ga ikut kemari."

"Nadine?"

"Nadine di Jerman, ada acara bisnis."

Jane hanya ber oh ria. Tak perlu menunggu lama orang yang ditunggu- tunggu, masuk ke rumah.

"Sore mom, tan, mil, dad..." Ucapnya sopan lalu mencium punggung tangan tante, uncle, dan tak lupa mama jane.

"Lama banget cha?"

"Iya mi, tadi ketemu temen juga."

"Siapa?"

"Mommy kepo deh!"

"Yeh sama ibu nya sendiri kayak gitu."

"Huss, udah ah, mischa!" mila sedikit menyenggol mischa agar sedikit sopan dengan mama nya.

Waktu2 mereka lalui dengan berbagai candaan dan obrolan ringan membuat mila melupakan tujuan utamanya kemari.

Perkataan papa mila kini membuat mila tersadar.

"Kalian ini betah banget pacaran, gak pengen nikah, tunangan gitu? Nyicil- nyicil!"

"..."

"Kok pada diem? Belum ada rencana?"

"Emm,, dad... Kita belum ada kepikiran kesana.. Pengen jalani begini saja dulu, nanti kalau waktu nya udah tepat kita pasti bakal kasih tau kalian." ucap mischa lembut.

Hati mila sedikit terenyuh. Mischa menutupi kekurangannya. Bahkan mischa bilang pengen berjalan gini dulu. Padahal sejak pernikahan kembarannya, mischa ingin segera menyusul. Tapi dia tetap bersabar menunggu mila siap. Bagaimana lagi? Masa harus dipaksa?

"Maaf tante, uncle, mischa... Ada yang pengen mila bicarain." ucap mila serius.

Ini saatnya!

Deg! Deg! Deg!

Baru bilang itu saja keringat dingin mulai bercucuran di kening mila.

"Ngomong aja."

"Gimana ya, mila bingung harus memulainya dari mana."

"..."

"Masalah apa?" tanya papa Mischa.

Sedangkan mama Jane masih diam mengawasi.

Mila pov.

"Gini uncle, tante, mischa maaf aku belum ngomong dulu sama kamu."

"Kamu bicara apa sih mil?!" tuntut micha tak sabaran.

"Emmm.... mmmm...." Bola mataku bergerak gelisah.

Situasi ini sungguh menegangkan, aku ga enak sama orang tua Mischa. Tapi gimana? Apa ada jalan alternatif tanpa menyakiti perasaan mischa dan keluarganya? Kalau ada yang tau beri tau aku lewat author mu ini.

Aku melirik ke Mama. Aku tidak tega melanjutkan kata kata ku.

"Gini, Setelah mila pertimbangkan berkali- kali, mila ingin memutuskan sesuatu." Ucap mama jane seakan mengerti arti tatapanku.

"Apa?"

"Mila ngerasa udah nggak cocok lagi sama micha." ucapku dalam sekali tarikan nafas.

Astaga, sumpah, ini kayak sidang perceraian yang diputuskan 1 pihak.

"..."

"Intinya?"

"Mila pengen hubungan ini selesai." ucapku pelan masih mengerti etika.

"Putus??!!!" tanya mischa dengan nada meninggi.

"I.. Iya mis.. Maafin aku, aku.. aku gabisa ngelanjutin hubungan ini."

Mischa berdiri, menatapku dengan senyum seringaian yang tak bisa kuartikan apalagi kujabarkan pada kalian.

Apa maksutnya?!



Tbc...
01Maret2018,
Part ini singkat ternyata...

Secret Love {TAHAP REVISI~TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang