ten

6.4K 779 38
                                    

Chanyeol pov

Semua seperti mimpi untukku.
Aku tidak menyangka jika aku bisa bersikap manis pada istriku yang sempat ku benci.
Aku bahkan dapat merasakan degupan jantungku semakin kencang saat bersamanya.
Aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya.
Aku sempat menyesal karena tidak menyadari perasaanku karena diriku yang dikuasai oleh dendam.
Aku tidak ingin mengingat dendam itu lagi. Namun begitu sulit untukku lupakan.
Tapi apapun akan aku lakukan untuk menghapus dendamku padanya.
Aku akan berusaha untuk terus menyayangi istriku kyungsoo tanpa adanya dendam yang masih melekat dalam diriku.

Aku mendekatinya yang terlihat sedang asik menyiram tanaman di dekat kolam renang.
Aku tersenyum melihat wajah cerianya.
Lagi lagi diriku menyesal mengapa aku selalu ingin melihat wajah penuh air mata dan kesakitannya? Jika wajahnya yang terlihat bahagia dan ceria seperti ini lebih terlihat indah untuk dipandang.

Ia masih asik menyiram tanaman itu dengan telaten, tak menyadari kehadiran diriku yang telah berdiri tak jauh darinya.
Aku melangkah mendekatinya.

"Asik sekali! Sampai tak menyadari kehadiranku" ucapku yang telah memeluknya dari belakang.
Aku dapat merasakan tubuhnya yang menegang.

"Chanyeol" panggilnya lirih.

"Hhmm"

"Sejak kapan kau disini?"

Aku tertawa pelan lalu meletakkan daguku dibahunya.
"Sejak kau menyiram tanaman ini aku sudah memperhatikanmu"

"Hhmm bisa kau lepaskan pelukanmu chan?" Tanyanya dengan sedikit gerakan untuk melepaskan pelukanku.

"Kenapa? Apa tidak nyaman? Kau tidak suka aku memelukmu?" Tanyaku dengan nada dingin.
Aku tidak suka penolakannya.

"Ti-tidak...aku hanya sulit untuk bergerak! Aku belum selesai dengan pekerjaanku"

Aku melepaskan pelukanku lalu meraih selang yang ia gunakan untuk menyiram tanaman.
Aku melempar asal selang itu.

"Chan? Kau marah?"
Ia bertanya padaku dengan wajah cemasnya.

"Tidak...aku hanya tidak menyukai penolakan kyungsoo! Sebaiknya kau istirahat...kau belum sembuh benar"
Aku berjalan meninggalkannya yang masih mematung menatapku.

Sebenarnya aku tidak marah padanya! Entah sejak kapan aku suka mengerjainya.

"Chanyeol"

Aku menghentikan langkahku saat mendengar kyungsoo memanggilku.
Aku tersenyum.
Seperti dugaanku saat ini kyungsoo pasti takut jika aku marah padanya.
Itu sebabnya dirinya memanggilku.

"Maaf"

Aku memudarkan senyumanku mendengar suara lirih dan sedikit bergetar.
Oh tidak! Bukan ini yang aku inginkan.
Apa kyungsoo akan menangis?
Kenapa dia mudah sekali menangis?

Aku membalikkan tubuhku dan benar saja kyungsoo menundukkan kepalanya sambil meremas ujung baju yang ia kenakan.
Aku berjalan menghampirinya.

"Kau kenapa?" Tanyaku yang sudah berada dihadapannya sambil memegang kedua bahunya.
Ia tidak menjawab, hanya memandang wajahku dengan air mata yang sudah menetes dipipi gembilnya.

"Iya tuhann! Kenapa kau mudah sekali menangis?" Ucapku lalu memeluk erat tubuhnya.
Aku merasakan tubuhnya bergetar dalam pelukanku.
Ia menangis dalam dekapanku.
Aku bingung! Apa hanya karena aku kembali bersikap dingin padanya?
Walaupun aku hanya berniat untuk mengerjainya?

"Maaf" cicitnya dalam pelukanku.

Aku melepas pelukanku lalu menangkup wajahnya dengan kedua tangan lebarku aku menggerakkan ibu jariku untuk menghapus air matanya.
"Hei...aku tidak benar benar marah padamu! Kenapa kau menangis? Aku hanya mengerjaimu kyungsoo"

What Did I do Wrong? (Chansoo GS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang